Begini Cara Randy Danistha Bikin Pixel Art NFT lewat Smartphone
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produser musik Randy Danisth a membuat artwork dalam bentuk Non-fungible Token (NFT) hanya menggunakan smartphone. Bagaimana ia melakukannya?
”Selama pandemi saya suka ngulik hal baru,” ujar Randy yang sehari-harinya berprofesi sebagai produser musik. Ia paham betul terhadap gelombang tren baru bernama NFT dimana seniman bisa menjual karya mereka di platform seperti Opensea. ”Maka, saya mulai mencoba membuat musik dan artwork dalam bentuk NFT,” ungkapnya.
Tapi, yang unik adalah cara Randy membuat artwork NFT . Ia menggunakan smartphone Samsung Galaxy S22 Ultra 5G.
Karya Randy juga unik. Yakni, berupa pixel art bernama Macan Mendobrak yang melibatkan banyak detail di proses pembuatannya. Ia sendiri menggunakan S Pen di Galaxy S22 Ultra 5G.
Latensi rendah hingga 2.8 milidetik (tiga kali lebih rendah dari sebelumnya) membuat Randy lebih leluasa menggambar. ”Dengan S Pen, pixel art dan ilustrasi yang saya bikin lebih detail dan presisi,” ungkapnya.
Selain membuat gambar, Randy juga suka menggali inspirasi dan ide dengan menangkap momen-momen menarik di sekitarnya. Salah satunya dengan memotret menggunakan Pro Grade Camera 108 MP dan kamera selfie 40 MP.
”Dampaknya, saya bisa menggabungkan teknologi dan fitur kamera Galaxy S22 Ultra 5G,” ujarnya. Randy lantas mencontohkan bagaimana ia mengubah hasil fotonya menjadi pixel art. Lalu, ia memodifikasi serta memberi detail-detail tambahan. ”Jadinya mudah sekali. Hanya memakai satu perangkat praktis, bisa mengeksplorasi banyak hal,” ujarnya.
Selain memotret, sebagai produser Randy juga memanfaatkan teknologi Dolby Atmos di Galaxy S22 Ultra 5G. ”Karena sehari-hari kerja di studio, terkang butuh sesuatu yang fresh,” katanya.
Maka, ia biasa bereksperimen dengan cara sampling audio di outdoor menggunakan 3 built-in mic di Galaxy S22 Ultra 5G yang bisa menyesuaikan arah suara.
”Saya bisa merekam dengan hasil jernih, lalu atur volume suara yang direkam, serta memilih mikropon mana yang merekam,” ungkapnya. ”Hasil suaranya pun lebih unik dan autentik,” tambah Randy.
Tak ketinggalan, Randy juga memanfaatkan berbagai aplikasi studio musik virtual dalam membuat lagu, mulai proses rekaman hingga mixing dan mastering.
Verry Octavianus, Product Marketing Manager Samsung Mobile Experience, Samsung Electronics Indonesia menggambarkan pengguna Galaxy S22 Ultra 5G sebagai life maximizers.
”Mereka ini selalu memiliki aspirasi lebih untuk menjadi lebih produktif dalam bekerja, atau membuat karya,” katanya.
Menurut Verry, Galaxy S22 Ultra 5G dipasarkan dalam tiga opsi. Antara lain Rp17.999.000 (8GB/128GB), Rp18.999.000 (12GB/256GB), Rp20.999.000 (12GB/512GB), dengan pilihan warna Phantom White, Phantom Black, serta Green.
”Selama pandemi saya suka ngulik hal baru,” ujar Randy yang sehari-harinya berprofesi sebagai produser musik. Ia paham betul terhadap gelombang tren baru bernama NFT dimana seniman bisa menjual karya mereka di platform seperti Opensea. ”Maka, saya mulai mencoba membuat musik dan artwork dalam bentuk NFT,” ungkapnya.
Tapi, yang unik adalah cara Randy membuat artwork NFT . Ia menggunakan smartphone Samsung Galaxy S22 Ultra 5G.
Karya Randy juga unik. Yakni, berupa pixel art bernama Macan Mendobrak yang melibatkan banyak detail di proses pembuatannya. Ia sendiri menggunakan S Pen di Galaxy S22 Ultra 5G.
Latensi rendah hingga 2.8 milidetik (tiga kali lebih rendah dari sebelumnya) membuat Randy lebih leluasa menggambar. ”Dengan S Pen, pixel art dan ilustrasi yang saya bikin lebih detail dan presisi,” ungkapnya.
Selain membuat gambar, Randy juga suka menggali inspirasi dan ide dengan menangkap momen-momen menarik di sekitarnya. Salah satunya dengan memotret menggunakan Pro Grade Camera 108 MP dan kamera selfie 40 MP.
”Dampaknya, saya bisa menggabungkan teknologi dan fitur kamera Galaxy S22 Ultra 5G,” ujarnya. Randy lantas mencontohkan bagaimana ia mengubah hasil fotonya menjadi pixel art. Lalu, ia memodifikasi serta memberi detail-detail tambahan. ”Jadinya mudah sekali. Hanya memakai satu perangkat praktis, bisa mengeksplorasi banyak hal,” ujarnya.
Selain memotret, sebagai produser Randy juga memanfaatkan teknologi Dolby Atmos di Galaxy S22 Ultra 5G. ”Karena sehari-hari kerja di studio, terkang butuh sesuatu yang fresh,” katanya.
Maka, ia biasa bereksperimen dengan cara sampling audio di outdoor menggunakan 3 built-in mic di Galaxy S22 Ultra 5G yang bisa menyesuaikan arah suara.
”Saya bisa merekam dengan hasil jernih, lalu atur volume suara yang direkam, serta memilih mikropon mana yang merekam,” ungkapnya. ”Hasil suaranya pun lebih unik dan autentik,” tambah Randy.
Tak ketinggalan, Randy juga memanfaatkan berbagai aplikasi studio musik virtual dalam membuat lagu, mulai proses rekaman hingga mixing dan mastering.
Verry Octavianus, Product Marketing Manager Samsung Mobile Experience, Samsung Electronics Indonesia menggambarkan pengguna Galaxy S22 Ultra 5G sebagai life maximizers.
”Mereka ini selalu memiliki aspirasi lebih untuk menjadi lebih produktif dalam bekerja, atau membuat karya,” katanya.
Menurut Verry, Galaxy S22 Ultra 5G dipasarkan dalam tiga opsi. Antara lain Rp17.999.000 (8GB/128GB), Rp18.999.000 (12GB/256GB), Rp20.999.000 (12GB/512GB), dengan pilihan warna Phantom White, Phantom Black, serta Green.
(dan)