Rusia Gunakan Teknologi Deepfake untuk Jatuhkan Mental Rakyat Ukraina

Jum'at, 18 Maret 2022 - 15:36 WIB
loading...
Rusia Gunakan Teknologi Deepfake untuk Jatuhkan Mental Rakyat Ukraina
Potongan gambar dari video deepfake Presiden Ukraina yang meminta agar rakyatnya menyerah. Foto/dok
A A A
LONDON - Selain perang dengan persenjataan tercanggih, Rusia ternyata juga menggunakan teknologi deepfake untuk menjatuhkan mental tentara dan rakyat Ukraina.

Rusia diduga menggunakan teknologi deepfake untuk meniru wajah presiden Ukraina Volodymr Zelensky yang menyatakan menyerah dan meminta rakyatnya meletakan senjatanya.

Dilansir BBC News, Jumat (18/3/2022), minggu ini Meta dan YouTube telah menghapus video deepfake dari presiden Ukraina yang berbicara tentang menyerah kepada Rusia.

Dalam video tersebut, Presiden Ukraina Volodymr Zelensky muncul di belakang podium, menyuruh warga Ukraina meletakkan senjata mereka. Kepalanya tampak terlalu besar dan lebih pixelated daripada tubuhnya dan suaranya terdengar lebih dalam.



Menanggapi video deepfake tersebut, Presiden Zelensky melalui akun Instagramnya menyebut apa yang dilakukan Rusia adalah provokasi kekanak-kanakan.

Pusat Komunikasi Strategis Ukraina juga telah memperingatkan, bahwa pemerintah Rusia mungkin menggunakan deepfake untuk meyakinkan rakyat Ukraina agar menyerah.

Dalam utas Twitter, kepala kebijakan keamanan Meta Nathaniel Gleicher mengatakan telah meninjau dan menghapus deepfake karena melanggar kebijakannya terhadap media yang dimanipulasi menyesatkan. YouTube juga mengatakan video itu telah dihapus karena melanggar kebijakan informasi yang salah.

Penulis buku Deepfakes, Nina Schick mengatakan, video yang ditampilkan itu sangat kasar dan mudah diketahui kalau itu palsu, bahkan oleh pemirsa awam sekalipun. "Platform dapat membuat kesalahan besar jika tidak segera menghapus video tersebut," katanya.



Schick menekankan, ada begitu banyak disinformasi dari perang Rusia - Ukraina yang belum dihapus oleh media. Kondisi ini akan membuat masyarakat tidak percaya lagi pada media otentik. "Orang-orang mulai percaya bahwa semuanya bisa dipalsukan," katanya.

Dia mengkhawatirkan, deepfake ini bisa menjadi senjata baru dan bentuk disinformasi visual yang ampuh dan bisa dilakukan siapa saja.

Alat deepfake yang memungkinkan pengguna menganimasikan foto lama kerabat telah banyak digunakan. Bahkan kini MyHeritage telah menambahkan LiveStory, yang memungkinkan suara bisa ditambahkan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)