HP Pertama yang Menggunakan Sidik Jari, Bukan Samsung atau iPhone!
loading...
A
A
A
JAKARTA - HP pertama yang menggunakan sidik jari ternyata bukan Samsung. Bukan pula iPhone. Tapi, vendor ponsel bernama Pantech. Dan itupun sudah lama sekali, tahun 2004.
Sensor sidik jari mulanya hanya ditemukan di ponsel-ponsel mahal atau flagship saja. Tapi, belakangan ponsel entry level seharga Rp2 jutaan pun sudah mengusung teknologi tersebut.
Mulanya, sensor sidik jari ditemukan di kover belakang. Lalu, di sisi samping dekat dengan tombol power/volume. Sementara di ponsel flagship sudah ada di dalam layar. Disebut under display fingerprint.
Apa sebenarnya tujuan teknologi sidik jari di ponsel? Ada dua hal. Pertama, soal keamanan biometrik. Dan kedua terkait kemudahan atau kepraktisan.
Lewat sensor sidik jari , lebih cepat untuk membuka/unlock ponsel. Bahkan, saat ini otentifikasi/log in ke aplikasi Digital Banking seperti Jenius atau Blu BCA sudah menggunakan sidik jari.
Ponsel Sidik Jari Pertama Dunia
Pantech GI100. Foto: ist
Ponsel sidik jari pertama di dunia adalah Pantech GI100, yang diluncurkan pada 2004. Ponsel tersebut memiliki teknologi canggih di masanya. Sebab, pemindai sidik jari pada Pantech GI100 tidak hanya untuk pengenalan sidik jari.
Juga, memiliki fitur tambahan seperti otentikasi sidik jari dan panggilan cepat lewat sidik jari (memori dial).
Tapi, yang membawa fitur sidik jari dikenal luas ke masyarakat umum justru Toshiba. Tepatnya, pada 2007.
Saat itu, Personal Digital Assistant (PDA) yang menjalankan Windows Mobile 7 atau 7.5 sangat populer. Mulai dari HTC hingga Palm.
Nah, saat itu Toshiba merilis G500 dan G900 yang dilengkapi sensor sidik jari. Disusul HTC P6500.
Tak lama kemudian, tren itu diikuti oleh Acer M900 dan LG GW820 eXpo pada 2009 serta Motorola ES400 di 2010.
Nah, di era ponsel modern, revolusi pemindai sidik jari dipopulerkan lewat iPhone 5s dengan fitur TouchID. Inilah fitur yang benar-benar membuat konsumen tertarik.
Apalagi, saat ini sensor sidik jari tidak hanya untuk membuka perangkat. Tapi juga bisa untuk membuka aplikasi perbankan seperti Jenius atau Blu, hingga melakukan transaksi secara aman.
Paypal, misalnya, memiliki fitur otentifikasi lewat sidik jari di ponsel pada 2014. Maka, tak heran jika pabrikan ponsel menganggap sidik jari ini adalah fitur yang wajib ada saat ini dalam sebuah ponsel.
Sensor sidik jari mulanya hanya ditemukan di ponsel-ponsel mahal atau flagship saja. Tapi, belakangan ponsel entry level seharga Rp2 jutaan pun sudah mengusung teknologi tersebut.
Mulanya, sensor sidik jari ditemukan di kover belakang. Lalu, di sisi samping dekat dengan tombol power/volume. Sementara di ponsel flagship sudah ada di dalam layar. Disebut under display fingerprint.
Apa sebenarnya tujuan teknologi sidik jari di ponsel? Ada dua hal. Pertama, soal keamanan biometrik. Dan kedua terkait kemudahan atau kepraktisan.
Lewat sensor sidik jari , lebih cepat untuk membuka/unlock ponsel. Bahkan, saat ini otentifikasi/log in ke aplikasi Digital Banking seperti Jenius atau Blu BCA sudah menggunakan sidik jari.
Ponsel Sidik Jari Pertama Dunia
Pantech GI100. Foto: ist
Ponsel sidik jari pertama di dunia adalah Pantech GI100, yang diluncurkan pada 2004. Ponsel tersebut memiliki teknologi canggih di masanya. Sebab, pemindai sidik jari pada Pantech GI100 tidak hanya untuk pengenalan sidik jari.
Juga, memiliki fitur tambahan seperti otentikasi sidik jari dan panggilan cepat lewat sidik jari (memori dial).
Tapi, yang membawa fitur sidik jari dikenal luas ke masyarakat umum justru Toshiba. Tepatnya, pada 2007.
Saat itu, Personal Digital Assistant (PDA) yang menjalankan Windows Mobile 7 atau 7.5 sangat populer. Mulai dari HTC hingga Palm.
Nah, saat itu Toshiba merilis G500 dan G900 yang dilengkapi sensor sidik jari. Disusul HTC P6500.
Tak lama kemudian, tren itu diikuti oleh Acer M900 dan LG GW820 eXpo pada 2009 serta Motorola ES400 di 2010.
Nah, di era ponsel modern, revolusi pemindai sidik jari dipopulerkan lewat iPhone 5s dengan fitur TouchID. Inilah fitur yang benar-benar membuat konsumen tertarik.
Apalagi, saat ini sensor sidik jari tidak hanya untuk membuka perangkat. Tapi juga bisa untuk membuka aplikasi perbankan seperti Jenius atau Blu, hingga melakukan transaksi secara aman.
Paypal, misalnya, memiliki fitur otentifikasi lewat sidik jari di ponsel pada 2014. Maka, tak heran jika pabrikan ponsel menganggap sidik jari ini adalah fitur yang wajib ada saat ini dalam sebuah ponsel.
(dan)