Twitter dan FB Diblok di Rusia karena Ogah Turuti Keinginan Moskow
loading...
A
A
A
MOSKOW - Twitter mengaku telah dibatasi oleh pemerintah Rusia untuk penyebaran informasi di media sosial. Dalam pernyataannya, perusahaan berjanji akan tetap menjaga layanannya agar kembali bisa di akses.
Selain Twitter, Rusia juga memblok layanan Facebook yang dianggap Regulator Komunikasi Rusia Roskomnadzor telah melanggar hak dan kebebasan warga Rusia.
Pengamat konektivitas internet di NetBlocks mengatakan ada pembatasan total pada Twitter di Rusia. "Pembatasan Facebook dan Instagram tidak terlalu kuat menurut metrik kami, tentu saja tidak sejauh Twitter saat ini," katanya seperti dikutip dari BBC, Senin (28/2/2022).
Tindakan dilakukan Rozkomnadzor karena banyaknya video dan foto serangan Rusia ke Ukraina menjadi viral di media sosial. Roskomnadzor sendiri belum mengumumkan alasan melakukan pemblokiran terhadap Twitter.
Direktur NetBlocks Alp Toker mengatakan, pembatasan Rusia terhadap Twitter akan secara signifikan membatasi arus informasi yang bebas pada saat krisis ketika publik paling membutuhkan untuk tetap mendapat informasi.
Sebelumnya, Roskomnadzor telah meminta Facebook mencabut pembatasan yang dilakukan terhadap kantor berita negara RIA, saluran TV negara Zvezda, dan situs berita pro-Kremlin Lenta.Ru dan Gazeta.Ru. Dikatakan bahwa Meta telah mengabaikan permintaan ini.
Sir Nick Clegg, wakil presiden urusan global di Meta, mengatakan pihak berwenang Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan memberi label pada konten outlet. "Kami menolak," katanya.
Banyak media milik negara di Rusia telah melukiskan gambaran yang sebagian besar positif tentang kemajuan militer Rusia di Ukraina. Termasuk yang dilakukan oleh VK dan Odnoklassniki yang merupakan media sosial pesaing Facebook.
Saat ini Meta berada tekanan Rusia untuk memberi label informasi salah terhadap penayangan serangan ke Ukraina. Moskow juga meningkatkan tekanan pada media domestik, mengancam akan memblokir laporan yang berisi apa yang disebutnya sebagai "informasi palsu" mengenai invasinya ke Ukraina.
Selain Twitter, Rusia juga memblok layanan Facebook yang dianggap Regulator Komunikasi Rusia Roskomnadzor telah melanggar hak dan kebebasan warga Rusia.
Pengamat konektivitas internet di NetBlocks mengatakan ada pembatasan total pada Twitter di Rusia. "Pembatasan Facebook dan Instagram tidak terlalu kuat menurut metrik kami, tentu saja tidak sejauh Twitter saat ini," katanya seperti dikutip dari BBC, Senin (28/2/2022).
Tindakan dilakukan Rozkomnadzor karena banyaknya video dan foto serangan Rusia ke Ukraina menjadi viral di media sosial. Roskomnadzor sendiri belum mengumumkan alasan melakukan pemblokiran terhadap Twitter.
Direktur NetBlocks Alp Toker mengatakan, pembatasan Rusia terhadap Twitter akan secara signifikan membatasi arus informasi yang bebas pada saat krisis ketika publik paling membutuhkan untuk tetap mendapat informasi.
Sebelumnya, Roskomnadzor telah meminta Facebook mencabut pembatasan yang dilakukan terhadap kantor berita negara RIA, saluran TV negara Zvezda, dan situs berita pro-Kremlin Lenta.Ru dan Gazeta.Ru. Dikatakan bahwa Meta telah mengabaikan permintaan ini.
Sir Nick Clegg, wakil presiden urusan global di Meta, mengatakan pihak berwenang Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan memberi label pada konten outlet. "Kami menolak," katanya.
Banyak media milik negara di Rusia telah melukiskan gambaran yang sebagian besar positif tentang kemajuan militer Rusia di Ukraina. Termasuk yang dilakukan oleh VK dan Odnoklassniki yang merupakan media sosial pesaing Facebook.
Saat ini Meta berada tekanan Rusia untuk memberi label informasi salah terhadap penayangan serangan ke Ukraina. Moskow juga meningkatkan tekanan pada media domestik, mengancam akan memblokir laporan yang berisi apa yang disebutnya sebagai "informasi palsu" mengenai invasinya ke Ukraina.
(ysw)