Tingkatkan Keamanan, Twitter Perluas Mode Anti-Pelecehan untuk Jutaan Pengguna
loading...
A
A
A
TWITTER memperluas akses ke Mode Keamanan Anti-Pelecehan ke sekitar 50 persen akun pengguna di Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, Irlandia, dan Selandia Baru. Twitter mulai menguji fitur tersebut pada bulan September dengan sejumlah kecil orang dan sekarang menghadirkan versi beta.
Twitter memperluas versi beta mode keamanan anti-pelecehan ke beberapa negara berbahasa Inggris untuk mendapatkan lebih banyak wawasan dan mencari cara untuk melakukan peningkatan lebih lanjut. Mode Keamanan ini adalah pengaturan yang secara otomatis akan memblokir akun yang menurut Twitter menggunakan kata-kata yang berbahaya.
“Kemudian akun tersebut tidak akan dapat berinteraksi dengan Anda selama tujuh hari. Ada cara bagi pengguna untuk meninjau secara manual tweet dan akun Twitter yang dianggap meragukan, dan untuk membuka blokir akun itu jika tidak ada masalah,” tulis laman Engadget dikutip SINDOnews, Rabu (16/2/2022).
Akun yang sering diikuti atau berinteraksi dengan pengguna tidak pernah diblokir otomatis. Idenya adalah untuk mengurangi pelecehan dan mencegah orang menjadi korban. Caranya harus melalui proses pelaporan secara manual tweet dari akun yang menyinggung, kemudian menunggu Twitter untuk mengambil tindakan.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada Engadget bahwa, sejak perusahaan mulai menguji fitur tersebut pada bulan September 2021, dia menemukan beberapa orang membutuhkan atau menginginkan lebih banyak bantuan untuk memadamkan interaksi yang tidak diinginkan.
Ke depannya, sistemnya akan mengawasi kemungkinan balasan yang berbahaya atau tidak diundang, dan meminta pengguna dalam versi beta untuk mengaktifkan Mode Perlindungan jika merasa fitur ini bermanfaat. Idenya untuk melindungi pengguna dari interaksi yang tidak diinginkan.
Twitter memperluas versi beta mode keamanan anti-pelecehan ke beberapa negara berbahasa Inggris untuk mendapatkan lebih banyak wawasan dan mencari cara untuk melakukan peningkatan lebih lanjut. Mode Keamanan ini adalah pengaturan yang secara otomatis akan memblokir akun yang menurut Twitter menggunakan kata-kata yang berbahaya.
“Kemudian akun tersebut tidak akan dapat berinteraksi dengan Anda selama tujuh hari. Ada cara bagi pengguna untuk meninjau secara manual tweet dan akun Twitter yang dianggap meragukan, dan untuk membuka blokir akun itu jika tidak ada masalah,” tulis laman Engadget dikutip SINDOnews, Rabu (16/2/2022).
Akun yang sering diikuti atau berinteraksi dengan pengguna tidak pernah diblokir otomatis. Idenya adalah untuk mengurangi pelecehan dan mencegah orang menjadi korban. Caranya harus melalui proses pelaporan secara manual tweet dari akun yang menyinggung, kemudian menunggu Twitter untuk mengambil tindakan.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada Engadget bahwa, sejak perusahaan mulai menguji fitur tersebut pada bulan September 2021, dia menemukan beberapa orang membutuhkan atau menginginkan lebih banyak bantuan untuk memadamkan interaksi yang tidak diinginkan.
Ke depannya, sistemnya akan mengawasi kemungkinan balasan yang berbahaya atau tidak diundang, dan meminta pengguna dalam versi beta untuk mengaktifkan Mode Perlindungan jika merasa fitur ini bermanfaat. Idenya untuk melindungi pengguna dari interaksi yang tidak diinginkan.
(wib)