Pesta Kembang Api Tahun Baru Akan Diganti Drone yang Menari
loading...
A
A
A
INGGRIS - Tak lama lagi acara-acara pergantian tahun tidak lagimemakai pesat kembang api. Sebagai gantinya adalah parade drone yang menari.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan parade drone untuk pertunjukkan cahaya semakin populer. Begitu populernya, hingga bisa memudarkan daya tarik pesta kembang api.
Contoh terbesarnya ada di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo belum lama ini. Bahkan, acara Over the Top NYE di Reunion Tower di Dallas, Texas, termasuk yang berencana menggabungkan kembang api dan drone untuk menyambut 2022.
Pertunjukkan parade drone di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada Juli 2021.Foto: VCG/Getty Images
Ollie Howitt dari SkyMagic mengaku menggunakan 300 unit drone untuk menciptakan pertunjukkan cahaya di London pada 2021 silam. Sejak itu, menurut Ollie permintaan terhadap drone untuk pertunjukkan besar terus meningkat.
Ia menyebut ada sejumlah keuntungan memakai drone di langit dibandingkan kembang api. Pertama, tidak berisik sehingga tidak mengganggu. Lalu, drone juga bisa bertahan lebih lama di langit dibandingkan kembang api.
”Juga, drone bisa terbang di wilayah yang populasinya lebih padat dan bisa diatur untuk membentuk berbagai formasi tertentu. Mulaicorak spesifik, bahkan menyerupai orang dan binatang,” katanya.
Robert Neff, GM pusat perbelanjaan Mercia Marina di Derbyshire, Inggris, menyebut bahwa pertunjukkan drone sudah semakin lumrah. Alasan utama ia memilih drone saat membuat acara dibandingkan kembang api karena suara. ”Kembang api punya dampak buruk terhadap hewan peliharaan, mulai anjing, kucing, hingga hewan liar. Mereka jadi stres,” katanya.
Ollie Howitt menambahkan bahwa keuntungan drone dibandingkan kembang api karena tidak ada emisi, bisa digunakan lagi, juga tidak meninggalkan sampah atau kotoran.
Benarkah drone tidak memiliki dampak buruk? Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) di Inggris menyebut bahwa drone juga memiliki sejumlah faktor minus. Terutama ketika ratusan drone terbang bersamaan di langit. ”Drone juga bisa membuat hewat takut, juga tabrakan dengan burung,” tulis mereka.
Faktor lain yang perlu dipikirkan adalah soal izin. Menerbangkan ratusan drone yang biasa disebut “drone swarms” perlu mendapat persetujuan dari Otoritas Penerbangan Sipil setempat.
Selain itu, orang menyukai kembang api salah satunya karena dentumannya menciptakan sensasi suara yang sulit tergantikan, yang relevan dengan kemeriahan tahun baru. Karena itu, beberapa ada yang menggabungkan drone dan dentuman kembang api.
”Kembang api juga bisa melengkapi drone, keduanya memang tidak saling menggantikan di sebuah pertunjukkan,” ujar Ollie Howitt.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan parade drone untuk pertunjukkan cahaya semakin populer. Begitu populernya, hingga bisa memudarkan daya tarik pesta kembang api.
Contoh terbesarnya ada di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo belum lama ini. Bahkan, acara Over the Top NYE di Reunion Tower di Dallas, Texas, termasuk yang berencana menggabungkan kembang api dan drone untuk menyambut 2022.
Pertunjukkan parade drone di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada Juli 2021.Foto: VCG/Getty Images
Ollie Howitt dari SkyMagic mengaku menggunakan 300 unit drone untuk menciptakan pertunjukkan cahaya di London pada 2021 silam. Sejak itu, menurut Ollie permintaan terhadap drone untuk pertunjukkan besar terus meningkat.
Ia menyebut ada sejumlah keuntungan memakai drone di langit dibandingkan kembang api. Pertama, tidak berisik sehingga tidak mengganggu. Lalu, drone juga bisa bertahan lebih lama di langit dibandingkan kembang api.
”Juga, drone bisa terbang di wilayah yang populasinya lebih padat dan bisa diatur untuk membentuk berbagai formasi tertentu. Mulaicorak spesifik, bahkan menyerupai orang dan binatang,” katanya.
Robert Neff, GM pusat perbelanjaan Mercia Marina di Derbyshire, Inggris, menyebut bahwa pertunjukkan drone sudah semakin lumrah. Alasan utama ia memilih drone saat membuat acara dibandingkan kembang api karena suara. ”Kembang api punya dampak buruk terhadap hewan peliharaan, mulai anjing, kucing, hingga hewan liar. Mereka jadi stres,” katanya.
Ollie Howitt menambahkan bahwa keuntungan drone dibandingkan kembang api karena tidak ada emisi, bisa digunakan lagi, juga tidak meninggalkan sampah atau kotoran.
Benarkah drone tidak memiliki dampak buruk? Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) di Inggris menyebut bahwa drone juga memiliki sejumlah faktor minus. Terutama ketika ratusan drone terbang bersamaan di langit. ”Drone juga bisa membuat hewat takut, juga tabrakan dengan burung,” tulis mereka.
Faktor lain yang perlu dipikirkan adalah soal izin. Menerbangkan ratusan drone yang biasa disebut “drone swarms” perlu mendapat persetujuan dari Otoritas Penerbangan Sipil setempat.
Selain itu, orang menyukai kembang api salah satunya karena dentumannya menciptakan sensasi suara yang sulit tergantikan, yang relevan dengan kemeriahan tahun baru. Karena itu, beberapa ada yang menggabungkan drone dan dentuman kembang api.
”Kembang api juga bisa melengkapi drone, keduanya memang tidak saling menggantikan di sebuah pertunjukkan,” ujar Ollie Howitt.
(dan)