Diperkirakan Rp1.400 Triliun Aset Kripto Hilang Karena Alasan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memiliki aset kripto memang ngeri-ngeri sedap. Seandainya pengguna lupa password, meninggal dunia, dicuri, atau hal lainnya, maka bisa jadi ”harta” mereka akan hilang atau menguap begitu saja.
Hal itu disampaikan oleh Robert Rhodin, CEO KeychainX. KeychainX adalah perusahaan yang mengkhususkan layanan untuk memulihkan aset kripto yang menghilang.
Robert memperkirakan ada USD100 miliar (Rp1.400 triliun) aset kripto yang menguap begitu saja.
Tapi, mengapa orang bisa kehilangan aset kripto ? Apa penyebabnya? Yang jelas, alasan utamanya karena pemilik dompet kripto kehilangan kunci atau password mereka.
Robert menyebu kliennya terbagi dalam 3 kategori. Pertama, investor awal yang memiliki membeli aset kripto bertahun-tahun lalu, dan baru menyadari nilainya sangat besar.
Kedua, orang yang baru saja membeli beberapa koin kripto tetapi tidak mencadangkan aset mereka. ”Yang mereka miliki hanyalah dompet terenkripsi,” ungkapnya.
Dan kategori ketiga yang terus membesar, adalah ketika ada anggota keluarga yang meninggal dan memiliki kekayaan kripto. Namun, keluarga lainnya tidak tahu bagaimana cara memulihkannya.
Menurut Robert, jumlah aset kripto kliennya yang pernah dipulihkan sangat beragam. Tapi, omzet perusahaannya disebut sudah mencapai USD2 miliar (Rp14 triliun). Dan ia memperkirakan bahwa ada USD100 miliar aset kripto yang saat ini menghilang dan tidak bisa dipulihkan.
Tapi, bagaimana caranya memulihkan aset kripto kliennya? Dengan adanya blockchain, hampir mustahil seorang hacker mendapatkan password.
”Langkahnya banyak. Pertama, kami harus memastikan bahwa klien memang benar pemilik dompet kripto. Kedua, kami menandatangi perjanjian dengan klien terkait persyaratan pemulihan. Selanjutnya, kami melakukan wawancara, mencari berbagai petunjuk petunjuk atau tebakan kata sandi. Terakhir, kami memesan sejumlah server tergantung pada nilai dompet dan jenis dompet,” ungkapnya.
Saat ini KeychainX mengklaim bekerja dengan berbagai dompet kripto, Bitcoin (BTC) yang terbesar, lalu ada Dogecoin (DOGE) dan Ethereum (ETH). Begitupun Solana (SOL) dan Cardano (ADA).
Hal itu disampaikan oleh Robert Rhodin, CEO KeychainX. KeychainX adalah perusahaan yang mengkhususkan layanan untuk memulihkan aset kripto yang menghilang.
Robert memperkirakan ada USD100 miliar (Rp1.400 triliun) aset kripto yang menguap begitu saja.
Tapi, mengapa orang bisa kehilangan aset kripto ? Apa penyebabnya? Yang jelas, alasan utamanya karena pemilik dompet kripto kehilangan kunci atau password mereka.
Robert menyebu kliennya terbagi dalam 3 kategori. Pertama, investor awal yang memiliki membeli aset kripto bertahun-tahun lalu, dan baru menyadari nilainya sangat besar.
Kedua, orang yang baru saja membeli beberapa koin kripto tetapi tidak mencadangkan aset mereka. ”Yang mereka miliki hanyalah dompet terenkripsi,” ungkapnya.
Dan kategori ketiga yang terus membesar, adalah ketika ada anggota keluarga yang meninggal dan memiliki kekayaan kripto. Namun, keluarga lainnya tidak tahu bagaimana cara memulihkannya.
Menurut Robert, jumlah aset kripto kliennya yang pernah dipulihkan sangat beragam. Tapi, omzet perusahaannya disebut sudah mencapai USD2 miliar (Rp14 triliun). Dan ia memperkirakan bahwa ada USD100 miliar aset kripto yang saat ini menghilang dan tidak bisa dipulihkan.
Tapi, bagaimana caranya memulihkan aset kripto kliennya? Dengan adanya blockchain, hampir mustahil seorang hacker mendapatkan password.
”Langkahnya banyak. Pertama, kami harus memastikan bahwa klien memang benar pemilik dompet kripto. Kedua, kami menandatangi perjanjian dengan klien terkait persyaratan pemulihan. Selanjutnya, kami melakukan wawancara, mencari berbagai petunjuk petunjuk atau tebakan kata sandi. Terakhir, kami memesan sejumlah server tergantung pada nilai dompet dan jenis dompet,” ungkapnya.
Saat ini KeychainX mengklaim bekerja dengan berbagai dompet kripto, Bitcoin (BTC) yang terbesar, lalu ada Dogecoin (DOGE) dan Ethereum (ETH). Begitupun Solana (SOL) dan Cardano (ADA).
(dan)