Mengulik Ketersediaan Spektrum Hingga Potensi Frekuensi 5G di Tanah Air

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 21:02 WIB
loading...
Mengulik Ketersediaan Spektrum Hingga Potensi Frekuensi 5G di Tanah Air
Kementerian Kominfo hingga saat ini belum menentukan frekuensi khusus yang dialokasikan untuk jaringan 5G. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga saat ini belum menentukan frekuensi khusus yang dialokasikan untuk jaringan 5G . Operator seluler pun terpaksa menyelenggarakan 5G menggunakan spektrum eksisting alias yang tersedia.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan & Regulasi Telekomunikasi ITB, Ridwan Effendi mengatakan, di Indonesia ketersediaan pita potensial untuk 5G cukup banyak. Misalnya di 700 MHz yang saat ini berada tahap Analog Switch Off (ASO), yang akan beralih dari siaran analog ke digital pada November 2022.

Migrasi merupakan upaya mengalokasikan digital dividen untuk kebutuhan mobile broadband sebesar 2x45 MHz, dengan potensi bandwidth yang diberikan mencapai 90 Mhz.



“Lalu juga ada di 2600 MHz, frekuensi ini masih menunggu lisensi dari operator TV satelit berakhir dan memiliki potensi bandwidth sebesar 190 MHz,” papar Ridwan dalam webinar Indonesia 5G Conference, yang mengangkat tema ‘Ketersediaan Spektrum 5G Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G', Jumat (29/10/2021).

Kemudian ada frekuensi potensial 3300 MHz yang bakal digunakan melalui alih fungsi Broadband Wireless Access (BWA). Selanjutnya yang tidak kalah potensial ada di 3400-3600 MHz.

Frekuensi ini tentunya masih digunakan satelit, Ridwan dalam hal ini menilai untuk mendapatkan frekuensi tersebut perlu dihitung nilai bisnisnya kedepan dari layanan tersebut, untuk kemudian diambil frekuensinya sebagai kebutuhan layanan seluler.

“Tentu ini juga sebagai kompensasi para pemain satelit karena akan dilakukan cut off lebih awal. Jadi hemat saya harus win-win solution. Frekuensi ini mainstream, Indonesia bisa melakukan hal tersebut dan melakukan relokasi demi kepentingan 5G,” tambahnya.



Selanjutnya di frekuensi 4400 MHz masih di gunakan oleh satelit non-geostationary satellite orbit (NGSO) dan wireless backhaul. Dari area ini ada potensi bandwidth sebesar 100 MHz.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5753 seconds (0.1#10.140)