TikTok Goyang Instagram dan Facebook, Mark Zuckerberg Buka Suara
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Hadirnya TikTok diakui Facebook tak bisa disepelekan, di tengah desakan laporan tentang Facebook Papers, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengungkap masa depan perusahan besutannya itu.
Ia mengatakan Facebook akan fokus melayani pengguna anak muda atau young adults dan siap menggeber dana miliaran dolar untuk membangun dunia baru yang ia sebut metaverse.
Mengutip meningkatnya persaingan dari TikTok dan iMessage, Zuckerberg mengatakan perusahaan akan berbuat lebih banyak untuk memenangkan pengguna young adults antara usia 18 hingga 29 tahun, bahkan jika harus mengorbankan pengguna yang lebih tua.
Berbicara selama panggilan pendapatan kuartal ketiga perusahaan, dia mengatakan saingan TikTok, Reels, akan sama pentingnya untuk produk mereka.
“Kami juga berharap untuk membuat perubahan signifikan pada Instagram dan Facebook di tahun depan untuk lebih condong ke video dan menjadikan Reels bagian yang lebih sentral dari pengalaman,” kata Zuckerberg, dikutip dari Engadget, Rabu (27/10/2021).
Setelah itu, ia menyebut Facebook akan melengkapi kembali secara internal untuk menjadikan anak muda sebagai fokusnya. Ia menambahkan proses ini akan memakan waktu yang tak sebentar, bisa sampai beberapa tahun.
Masalah pengguna remaja memang telah menjadi masalah utama bagi perusahaan. Belakangan perusahaan ditimpa berbagai masalah terkait pengguna berusia muda.
Dari hasil riset internal Facebook yang bocor ke publik, terungkap bahwa Instagram memiliki efek negatif terhadap kesehatan mental remaja.
Pada saat yang sama, dokumen internal lainnya mengungkap Facebook dan Instagram telah menghadapi penurunan signifikan dalam keterlibatan di kalangan remaja dan young adults selama bertahun-tahun.
Zuckerberg mengatakan prioritas utama lainnya bagi perusahaan adalah membangun visinya untuk "metaverse."
Dia tidak mengomentari laporan bahwa perusahaan akan mengubah namanya untuk mencerminkan fokus barunya pada augmented reality dan virtual reality. Namun ia menjelaskan bahwa perusahaan memiliki ambisi yang signifikan di bidang tersebut.
“Tujuan kami adalah membantu metaverse menjangkau satu miliar orang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa metaverse dapat memungkinkan "ratusan miliar dolar perdagangan digital."
Zuckerberg juga membahas tentang topik hangat yang berasal dari "Facebook Papers," serangkaian artikel yang ditulis berdasarkan dokumen yang diberikan oleh mantan karyawan yang menjadi whistleblower Frances Haugen. Dokumen Facebook Papers itu berisi berbagai masalah internal yang dihadapi Facebook
Ia menyebut artikel-artikel tersebut sebagai upaya terkoordinasi untuk secara selektif menggunakan dokumen yang bocor menjadi gambaran palsu tentang perusahaannya.
"Harus jelas bahwa masalah ini bukan terutama tentang media sosial. Itu berarti bahwa apapun yang dilakukan Facebook , kami tidak akan pernah menyelesaikannya sendiri," pungkasnya.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Ia mengatakan Facebook akan fokus melayani pengguna anak muda atau young adults dan siap menggeber dana miliaran dolar untuk membangun dunia baru yang ia sebut metaverse.
Mengutip meningkatnya persaingan dari TikTok dan iMessage, Zuckerberg mengatakan perusahaan akan berbuat lebih banyak untuk memenangkan pengguna young adults antara usia 18 hingga 29 tahun, bahkan jika harus mengorbankan pengguna yang lebih tua.
Berbicara selama panggilan pendapatan kuartal ketiga perusahaan, dia mengatakan saingan TikTok, Reels, akan sama pentingnya untuk produk mereka.
“Kami juga berharap untuk membuat perubahan signifikan pada Instagram dan Facebook di tahun depan untuk lebih condong ke video dan menjadikan Reels bagian yang lebih sentral dari pengalaman,” kata Zuckerberg, dikutip dari Engadget, Rabu (27/10/2021).
Setelah itu, ia menyebut Facebook akan melengkapi kembali secara internal untuk menjadikan anak muda sebagai fokusnya. Ia menambahkan proses ini akan memakan waktu yang tak sebentar, bisa sampai beberapa tahun.
Masalah pengguna remaja memang telah menjadi masalah utama bagi perusahaan. Belakangan perusahaan ditimpa berbagai masalah terkait pengguna berusia muda.
Dari hasil riset internal Facebook yang bocor ke publik, terungkap bahwa Instagram memiliki efek negatif terhadap kesehatan mental remaja.
Pada saat yang sama, dokumen internal lainnya mengungkap Facebook dan Instagram telah menghadapi penurunan signifikan dalam keterlibatan di kalangan remaja dan young adults selama bertahun-tahun.
Zuckerberg mengatakan prioritas utama lainnya bagi perusahaan adalah membangun visinya untuk "metaverse."
Dia tidak mengomentari laporan bahwa perusahaan akan mengubah namanya untuk mencerminkan fokus barunya pada augmented reality dan virtual reality. Namun ia menjelaskan bahwa perusahaan memiliki ambisi yang signifikan di bidang tersebut.
“Tujuan kami adalah membantu metaverse menjangkau satu miliar orang,” katanya.
Dia menambahkan bahwa metaverse dapat memungkinkan "ratusan miliar dolar perdagangan digital."
Zuckerberg juga membahas tentang topik hangat yang berasal dari "Facebook Papers," serangkaian artikel yang ditulis berdasarkan dokumen yang diberikan oleh mantan karyawan yang menjadi whistleblower Frances Haugen. Dokumen Facebook Papers itu berisi berbagai masalah internal yang dihadapi Facebook
Ia menyebut artikel-artikel tersebut sebagai upaya terkoordinasi untuk secara selektif menggunakan dokumen yang bocor menjadi gambaran palsu tentang perusahaannya.
"Harus jelas bahwa masalah ini bukan terutama tentang media sosial. Itu berarti bahwa apapun yang dilakukan Facebook , kami tidak akan pernah menyelesaikannya sendiri," pungkasnya.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wbs)