Bos Twitter Ejek Ide Metaverse Mark Zuckerberg Distopia
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - CEO Twitter Jack Dorsey mengejek ide konsep ”metaverse” dari pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
Metaverse divisikan Facebook sebagai arah perusahaan di masa depan. Ini merupakan konsep dimana internet masa depan terasa sangat nyata. Alih-alih mengakses web melalui laptop dan ponsel, orang akan menggunakan perangkat virtual-reality dan augmented-reality untuk memasuki ruang virtual.
Dilansir dari Business Insider, Jumat (22/10), Dorsey mengatakan bahwa ide metaverse dari Mark Zuckerberg itu sebagai distopia.
Distopia adalah kondisi dunia yang berbanding terbalik dari utopia. Jika utopia digambarkan sebagai adalah kondisi masa depan yang sempurna, sejahtera dan diimpikan, maka distopia adalah kondisi yang sangat buruk, serba kekurangan, tertekan dan penuh teror.
Seorang pengguna Twitter mencuitkan ambisi metaverse Zuckerberg. Ia menyebut istilah metaverse pertama kali diciptakan penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya 1992 Snow Crash. ”Novel itu menggambarkan dunia virtual yang dimiliki oleh perusahaan, di mana end user/pengguna diperlakukan sebagai warganegara dalam kediktatoran perusahaan distopia. Bagaimana jika Neal benar?”.
Dikabarkan sebelumnya, Mark Zuckerberg mengatakan kepada The Verge pada Juli lalu bahwa ia ingin Facebook pada akhirnya menjadi “perusahaan metaverse,”.
Dan baru-baru ini Facebook mengumumkan mereka bermaksud untuk mempekerjakan 10.000 orang di Eropa selama lima tahun ke depan untuk membantu membangun metaverse.
The Verge melaporkan, Facebook sedang mempertimbangkan rebranding dan mengubah namanya untuk lebih fokus pada ambisi metaverse-nya.
Metaverse divisikan Facebook sebagai arah perusahaan di masa depan. Ini merupakan konsep dimana internet masa depan terasa sangat nyata. Alih-alih mengakses web melalui laptop dan ponsel, orang akan menggunakan perangkat virtual-reality dan augmented-reality untuk memasuki ruang virtual.
Dilansir dari Business Insider, Jumat (22/10), Dorsey mengatakan bahwa ide metaverse dari Mark Zuckerberg itu sebagai distopia.
Distopia adalah kondisi dunia yang berbanding terbalik dari utopia. Jika utopia digambarkan sebagai adalah kondisi masa depan yang sempurna, sejahtera dan diimpikan, maka distopia adalah kondisi yang sangat buruk, serba kekurangan, tertekan dan penuh teror.
Seorang pengguna Twitter mencuitkan ambisi metaverse Zuckerberg. Ia menyebut istilah metaverse pertama kali diciptakan penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya 1992 Snow Crash. ”Novel itu menggambarkan dunia virtual yang dimiliki oleh perusahaan, di mana end user/pengguna diperlakukan sebagai warganegara dalam kediktatoran perusahaan distopia. Bagaimana jika Neal benar?”.
Dikabarkan sebelumnya, Mark Zuckerberg mengatakan kepada The Verge pada Juli lalu bahwa ia ingin Facebook pada akhirnya menjadi “perusahaan metaverse,”.
Dan baru-baru ini Facebook mengumumkan mereka bermaksud untuk mempekerjakan 10.000 orang di Eropa selama lima tahun ke depan untuk membantu membangun metaverse.
The Verge melaporkan, Facebook sedang mempertimbangkan rebranding dan mengubah namanya untuk lebih fokus pada ambisi metaverse-nya.
(dan)