Apple Hapus Aplikasi Al Quran di China Tanpa Alasan yang Jelas

Senin, 18 Oktober 2021 - 10:51 WIB
loading...
Apple Hapus Aplikasi Al Quran di China Tanpa Alasan yang Jelas
Aplikasi Quran Majeed yang dikembangkan developer asal Pakistan. Foto: Ist
A A A
BEIJING - Apple baru saja menghapus aplikasi Al Quran yang sangat populer di China. Namanya, Quran Majeed. Aplikasi ini sangat populer untuk membaca dan mendengarkan Al Quran bagi pengguna iOS. Demikian dilaporkan BBC.

Mengapa Apple menghapus aplikasi Al Quran tersebut? Ternyata, itu bukan karena keinginan Apple. Melainkan sesuai permintaan dari pejabat pemerintah China. Tentu saja ini sangat mengejutkan. Karena Islam adalah agama yang dilindungi di China.


Quran Majeed tersedia secara gratis, dan bahkan sangat populer. Klaim pengembang Pakistan Data Management Services, Quran Majeed digunakan oleh 25 juta umat muslim di seluruh dunia.

Meski demikian, Pakistan Data Management Services menyebut bahwa penghapusan aplikasi Al Quran tersebut dari Apple App Store di wilayah China tidak ada hubungannya dengan agama atau isu keagamaan. ”Apple mengatakan kepada kami bahwa aplikasi Quran Majeed dihapus di Apple App Store karena berisi konten yang ilegal,” ungkap mereka.

Karena itu, Pakistan Data Management Services mengatakan bahwa saat ini mereka sedang berusaha untuk berkoordinasi dengan dengan Administrasi Ruang Siber China (semacam Kominfo di Indonesia).

The Verge berupaya menghubungi Apple dan Kedutaan Besar AS di China untuk memberikan komentar tapi belum mendapatkan balasan. Tanpa adanya penjelasan yang jelas, tentu saja langkah mengapus aplikasi Al Quran di platform mereka ini sangat berlebihan.

Tapi, Apple sendiri memiliki sikap resmi di aturan mereka yang menyebut seperti ini:

”Kami diwajibkan untuk mematuhi undang-undang setempat. Terkadang ada masalah kompleks yang mungkin tidak kami setujui dengan pemerintah dan pemangku kepentingan. Dengan adanya dialog, kami mencoba menemukan solusi yang paling sesuai dengan pengguna kami. Termasuk dalam hal privasi mereka, kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri, dan akses mereka ke informasi yang andal dan teknologi yang membantu,”.

Meski alasan ini logis secara bisnis, tapi hal ini tetap menempatkan Apple jadi sorotan dunia internasional. Dan lagi-lagi akan merugikan mereka.

Sebelumnya, Apple telah menghapus aplikasi VPN yang memungkinkan pengguna di China menghindari sensor. Apple juga secara proaktif menyaring aplikasi yang menyebutkan Lapangan Tiananmen, Dalai Lama, atau kemerdekaan Taiwan dan Tibet. Bahkan, supplier atau pemasokkomponen Apple di China juga memiliki hubungan dengan penindasan minoritas Uyghur yang merupakan mayoritas muslim di China.

Karena itu, sekarang ini Apple berada dalam situasi sulit. Jika mereka menentang atau mengambil sikap tegas terhadap pemerintah China, dampaknya akan sangat buruk pada bisnis mereka. Mengingat Apple sangat tergantung pada China.


Bahkan, baru-baru ini Microsoft membuat keputusan untuk menutup LinkedIn versi lokal. Alasannya, mereka mengakui bahwa semakin sulit untuk memenuhi tuntutan pemerintah China.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)