Ini Janneke Parrish, Karyawan Apple yang Dipecat Karena Buka Borok Perusahaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple seharusnya menjadi tempat bekerja ideal bagi para pekerjanya. Sayangnya itu tidak berlaku bagi Janneke Parrish, seorang Program Manager di Apple. Parrish adalah penggagas tagar #AppleToo . #AppleToo sendiri merupakan gerakan yang di inisiasi oleh karyawan Apple.
Gerakan #AppleToo mendorong karyawan Apple yang mendapat diskriminasi, dan bahkan mengalami pelecehan seksual di tempat kerja untuk berbicara dan bercerita ke publik.
Sayangnya, Apple mengambil langkah keras terhadap gerakan #AppleToo . Terutama orang-orang yang terlibat di dalamnya. Bahkan, dalam dua bulan terakhir Apple memecat dua orang karyawan yang ditengarai sebagai penggiat gerakan #AppleToo . Termasuk diantaranya adalah Janneke Parrish.
Kepada Reuters, Parrish mengaku dipecat karena dianggap menghapus aset perusahaan saat dirinya sedang dalam penyelidikan karena membocorkan rapat besar perusahaan (disebut town hall) ke media.
Parrish membantahnya. Ia hanya mengaku menghapus sebuah aplikasi yang berisi informasi keuangan dan informasi personal lain di ponselnya. Apple memang menyita iPhone milik Parrish. Dan sebelum menyerahkannya ke perusahaan, Parrish menghapus aplikasi pribadi di ponselnya. Dan itu dijadikan alasan bagi Apple untuk memecatnya. Padahal, Parrish meyakini bahwa alasan sesungguhnya ia dipecat dari Apple karena keterlibatannya di gerakan #AppleToo.
”Bagi saya ini jelas ganjaran karena fakta bahwa saya berani bicara secara terbuka tentang pelanggaran yang terjadi di Apple. Pelanggaran yang dialami bawahan saya, tidak adanya kesetaraan gaji, dan secara umum bagaimana gambaran suasana tempat kerja kami di Apple,” katanya.
Apple menanggapi hal ini dengan dingin. Mereka hanya berkata bahwa perusahaan berupaya menciptakan dan memelihara suasana kerja yang positif dan inklusif dan menanggapi semua masukan karyawan dengan serius.
Mengapa Janneke Parrish berani lantang bicara soal “borok” perusahaan? Sebab, hukum di AS memang melindungi hak karyawan untuk mendiskusikan topik tertentu secara terbuka, termasuk kondisi kerja, diskriminasi, dan upah yang setara.
Sejak beberapa bulan silam memang tagar #AppleToo menghebohkan sosial media karena berisi cerita berseri tentang pengalaman pelecehan dan diskriminasi di Apple. Parrish sendiri mengatakan bahwa dia sangat berhati-hati dalam bercerita dan berupaya untuk tidak melanggar aturan perusahaan. Termasuk, membagikan informasi rahasia perusahaan.
Tes Ketahanan Baterai Xiaomi Redmi 10 untuk Ngegame
Gara-gara itu, ia dipanggil untuk “di-investigasi” pada September 2021 silam. Selama masa investigasi itu Parrish tetap menerbitkan intisari cerita #AppleToo di media sosial. Dan tiba-tiba ia dipecat tanpa alasan yang jelas.
Gerakan #AppleToo mendorong karyawan Apple yang mendapat diskriminasi, dan bahkan mengalami pelecehan seksual di tempat kerja untuk berbicara dan bercerita ke publik.
Sayangnya, Apple mengambil langkah keras terhadap gerakan #AppleToo . Terutama orang-orang yang terlibat di dalamnya. Bahkan, dalam dua bulan terakhir Apple memecat dua orang karyawan yang ditengarai sebagai penggiat gerakan #AppleToo . Termasuk diantaranya adalah Janneke Parrish.
Kepada Reuters, Parrish mengaku dipecat karena dianggap menghapus aset perusahaan saat dirinya sedang dalam penyelidikan karena membocorkan rapat besar perusahaan (disebut town hall) ke media.
Parrish membantahnya. Ia hanya mengaku menghapus sebuah aplikasi yang berisi informasi keuangan dan informasi personal lain di ponselnya. Apple memang menyita iPhone milik Parrish. Dan sebelum menyerahkannya ke perusahaan, Parrish menghapus aplikasi pribadi di ponselnya. Dan itu dijadikan alasan bagi Apple untuk memecatnya. Padahal, Parrish meyakini bahwa alasan sesungguhnya ia dipecat dari Apple karena keterlibatannya di gerakan #AppleToo.
”Bagi saya ini jelas ganjaran karena fakta bahwa saya berani bicara secara terbuka tentang pelanggaran yang terjadi di Apple. Pelanggaran yang dialami bawahan saya, tidak adanya kesetaraan gaji, dan secara umum bagaimana gambaran suasana tempat kerja kami di Apple,” katanya.
Apple menanggapi hal ini dengan dingin. Mereka hanya berkata bahwa perusahaan berupaya menciptakan dan memelihara suasana kerja yang positif dan inklusif dan menanggapi semua masukan karyawan dengan serius.
Mengapa Janneke Parrish berani lantang bicara soal “borok” perusahaan? Sebab, hukum di AS memang melindungi hak karyawan untuk mendiskusikan topik tertentu secara terbuka, termasuk kondisi kerja, diskriminasi, dan upah yang setara.
Sejak beberapa bulan silam memang tagar #AppleToo menghebohkan sosial media karena berisi cerita berseri tentang pengalaman pelecehan dan diskriminasi di Apple. Parrish sendiri mengatakan bahwa dia sangat berhati-hati dalam bercerita dan berupaya untuk tidak melanggar aturan perusahaan. Termasuk, membagikan informasi rahasia perusahaan.
Tes Ketahanan Baterai Xiaomi Redmi 10 untuk Ngegame
Gara-gara itu, ia dipanggil untuk “di-investigasi” pada September 2021 silam. Selama masa investigasi itu Parrish tetap menerbitkan intisari cerita #AppleToo di media sosial. Dan tiba-tiba ia dipecat tanpa alasan yang jelas.
(dan)