Apa Plus Minus Chromebook, Laptop untuk Pelajar Pilihan Kemendikbud?

Jum'at, 30 Juli 2021 - 20:22 WIB
loading...
Apa Plus Minus Chromebook, Laptop untuk Pelajar Pilihan Kemendikbud?
Chromebook memiliki penampilan yang sama seperti laptop atau notebook biasa. Hanya, menggunakan Chrome OS yang sangat berbeda dengan Windows. Foto: Google
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana melakukan pengadaan laptop untuk pelajar.
Tujuannya sebenarnya baik. Pemerintah ingin memberikan laptop kepada sekolah untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Rencana itu menjadi sorotan dan viral karena ada kata “32 GB”. Ini adalah memori internal hard drive laptop yang akan diberikan yang dianggap sangat kecil. Sebab, ponsel dengan harga Rp3 jutaan saja sudah memiliki memori internal 128 GB.



Ternyata, itu adalah spesifikasi minimal laptop yang ditentukan melalui Permendikbud Nomor 25 Tahun 2021. Spesifikasi minimal lainnya, antara lain RAM 4GB DDR4, USB 3.0, prosesor 1,1 GHz, monitor 11 inci, dan sistem operasi Chrome OS.

Ternyata, laptop yang akan diberikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia yang belum memiliki TIK memadai itu wajib menggunakan Chrome OS.
Nah, pertanyaannya, apa sebenarnya Chrome OS itu? Dan apa saja plus minusnya ketika digunakan untuk pelajar?

Pengertian Chrome OS
Apa Plus Minus Chromebook, Laptop untuk Pelajar Pilihan Kemendikbud?

Chrome OS adalah sistem operasi yang dikembangkan Google. Berbasis Linux. Dan memiliki tampilan seperti browser Google Chrome yang biasa digunakan oleh warganet.

Laptop yang menggunakan Chrome OS, disebut dengan Chromebook. Nah, Chromebook ini mereknya bisa macam-macam. Samsung, Acer, Lenovo, dan pabrikan laptop besar umumnya memiliki varian ChromeBook.

Lalu, mengapa ChromeBook bisa memiliki memori sangat kecil, sekecil 32 GB yang lebih kecil dibandingkan ponsel entry level?

Jawabannya, ada di karakter dan fungsi dari Chrome OS itu sendiri. ChromeBook harus selalu terhubung dengan layanan jaringan internet jika ingin berfungsi “normal” seperti laptop biasa.

Sebab, Chrome OS bertindak seperti sebuah pintu yang menghubungkan pengguna ke jaringan cloud. Nah, file pengguna, baik foto, video, dokumen, semuanya disimpan di dalam cloud. Bukan di dalam laptop.

Karena itu, sebelum menggunakan laptop, pengguna harus log in dulu ke akun Google mereka. Nah, setelah log in, mereka akan mengakses data-data mereka lewat Google Drive, foto-foto dan video mereka lewat Google Photos, dan email mereka lewat Gmail.

Apa Plus Minus Chromebook, Laptop untuk Pelajar Pilihan Kemendikbud?

Apakah ChromeBook memiliki aplikasi yang bisa di download? Ya, dan bisa. Namanya Chrome Web Store. Semacam Google Play di Android. Ada banyak aplikasi yang tersedia. Tapi, harus diingat, aplikasi-aplikasi ini berbasis web dan sekali lagi baru akan berfungsi optimal jika ada jaringan internet. Jadi sangat memiliki keterbatasan.

Apakah ChromeBook bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar? Sangat bisa. Ada banyak aplikasi yang mendukung pembelajaran. Bahkan, ChromeBook juga bisa dipakai sebagai laptop harian. Memang penggunanya butuh penyesuaian, tapi sangat bisa.

Nah, karena semua proses komputasi dan penyimpanan data/file dilakukan lewat jaringan internet, maka ChromeBook tidak perlu spesifikasi yang tinggi. Tidak perlu memori internal yang besar.

Maka, ChromeBook sudah bisa berjalan dengan prosesor minim, RAM 4GB, dan memori 32 GB saja. Maka, itu alasan mengapa ChromeBook harganya bisa ditekan sangat murah, jauh lebih murah dari laptop biasa.

Namun, akan jadi masalah jika jaringan internet di sebuah sekolah sangat terbatas. Maka, ChromeBook tidak akan bisa digunakan dengan baik dan optimal.

Nah, berikut rangkuman kelebihan dan kekurangan ChromeBook:

Kelebihan:
â—Ź Tidak perlu spesifikasi tinggi, karena aplikasi dan penyimpanan dijalankan di cloud lewat jaringan internet.
â—Ź Mendorong pelajar untuk cepat beradaptasi ke dunia internet dan cloud, karena ini adalah masa depan. Di masa depan, semua dilakukan di cloud lewat 5G.
â—Ź Harga bisa ditekan sangat murah, dimulai Rp2 jutaan.
â—Ź Google memiliki beragam aplikasi maupun program untuk pembelajaran yang dapat dijalankan secara online atau offline.
â—Ź Tersedia Chrome Web Store untuk mengunduh berbagai aplikasi.
â—Ź Dikenal dengan baterai yang awet, desain ringkas, cocok untuk belajar.
â—Ź Desain dan bodi laptop minimalis, seharusnya tidak gampang rusak saat dipakai pelajar.
â—ŹAda keamanan data, karena harus log in akun Google sebelum memakai.
â—Ź Mendapatkan pembaharuan keamanan dan fitur otomatis, karena selalu terhubung ke internet.
â—ŹTidak mudah terkena virus, karena browser dilindungi oleh Sandbox. Kalaupun ada virus, tidak berpengaruh pada sistem.
â—Ź Ada fitur kontrol orang tua atau parental control, untuk memantau dan membatasi laptop anak.
â—Ź Bisa melakukan hampir semua kegiatan produktif dan pembelajaran dasar, misal menulis, mengedit foto, presentasi, dan lainnya.

Kekurangan:
â—ŹSelalu terhubung ke internet, membuat ChromeBook jadi tidak praktis dan malah beban. Karena data tidak bisa di akses (tersimpan di Cloud).
â—Ź Aplikasi berjalan online, sehingga butuh penyesuaian. Contoh Microsoft Office di laptop biasa, jadi Office Suite online yang berbeda.
â—Ź Ruang penyimpanan ChromeBook sangat kecil. Menggunakan Flashdisk bisa sekecil 16 GB, kendati Kemendikbud mensyaratkan minimal 32 GB. Memang ada tambahan fitur SD Card.
â—Ź Fitur penyimpanan data Google di cloud gratis dalam waktu terbatas, selanjutnya harus berlangganan. Google One 2 TB, harganya Rp135 ribu per bulan.
â—ŹJika internet lambat atau tidak stabil, maka pekerjaan di laptop pun terhambat. Misalnya sinkronisasi data.



â—Ź Tidak ada aplikasi powerful seperti Photoshop, Adobe Premiere, dan lainnya.
â—Ź ChromeBook tidak dirancang untuk menjalankan game-game berat.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1850 seconds (0.1#10.140)