Membahas Fitur OPPO Reno6 dari A Sampai Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini OPPO Reno6. Dirilis hanya 5 bulan setelah OPPO Reno5 menyapa pasar Indonesia pada awal 2021.
Reno adalah model jagoan OPPO di kelas mid-range. Ponsel yang desainnya sangat khas. Bahkan, desain Reno6 bisa dibilang mirip dengan dua generasi sebelumnya. Bedanya hanya minor.
If it ain't broke, don't fix it. Kalau desain Reno yang khas itu diterima dengan baik oleh publik, mengapa harus diubah-ubah?
Dan desain Reno sendiri memang bagus. Cocok untuk anak muda yang trendi. Apalagi kaum hawa. Begitu cantik dan sedap dipandang mata. Tapi, juga enak digenggam. Bodi Reno6 tidak licin.
Permukaannya seperti buliran halus. OPPO menyebutnya Reno Glow. Teknologi desain yang membuat ponsel bisa terlihat mengkilap, tapi sebenarnya memiliki finishing mate. Kontras.
Tapi yang paling disuka Sindonews dari bodinya adalah tidak meninggalkan bekas sidik jari atau fingeprint. Sehingga selalu bersih. Begitupun dibagian tombol power ada aksen hijau. Sentuhan sederhana, tapi pengaruhnya besar.
Bagaimana dengan layarnya? Masih sama. Masih AMOLED. Masih mengusung refresh rate 90 Hz. Juga masih mengusuh fingerprint unlock di layar, fitur yang biasanya dipakai di kelas flagship.
Selain sidik jari, pemindai biometrik lain seperti face unlock-nya juga cepat. Dalam kondisi gelap gulita, layarnya otomatis akan terang dan menyinari wajah. Tentu karena kita selalu memakai masker, Face Unlock jadi tidak terlalu berguna.
Selama sepekan menggunakan Reno6, yang dirasakan Sindonews adalah ini: nyaman dan pas. Kenyamanan pertama datang dari Color OS versi 11.1. Menurut Sindonews adalah OS ponsel China ternyaman. Tidak ada lag, tidak ada bug, dan tidak ada iklan.
Kenyamanan lainnya jelas dari form factornya. Bodinya tipis, ringan, apalagi jika dipakai tanpa casing bawaan. Beratnya cuma 173 gram. Dan baterainya pun kecil. Hanya 4.310 mAh. Tapi tenang saja, OPPO punya teknologi fast charging paling canggih. Baterai kecil itu tidak terasa ketika daya baterai 20 persen bisa penuh hanya dalam 30 menit saja dengan fast charging 50W.
Kenyamanan berikutnya datang dari layarnya yang sudah Full HD+, bersertifikat Netflix & Amazon HD Streaming. Buat Sindonews yang tidak pernah lagi nonton di TV, layar ponsel ini penting sekali.
Rasanya seperti sedang memakai ponsel flagship. Klaim OPPO, sudah mengantongi sertifikat SGS Eye Care Display sehingga mata tidak cepat lelah. Ponsel ini pernah digunakan menonton 10 episode sekaligus (back to back) di Netflix dan tetap nyaman.
Bagaimana saat ngegame? Kan masih mengusung prosesor ”jadul” Snapdragon 720G (8nm) dan GPU Adreno 618 (plus RAM 8 GB+128 GB)?
Dalam pemakaian harian, Sindonews beralih dari Mobile Legend dan Call of Duty Mobile dan tidak mengalami masalah. Tetap nyaman. Tetap lincah, juga tidak terasa panas. Reno6 punya fitur ekspansi RAM dengan menambah RAM virtual 2 GB hingga 5 GB agar ponsel bisa lebih lancar saat membuka beberapa aplikasi bersamaan.
Faktanya, fitur tersebut hampir tidak pernah dipakai Sindonews, karena memang dalam penggunaan sehari-hari tidak terlalu butuh. Berapa sering membuka lebih dari 8 aplikasi sekaligus?
Kamera adalah fitur favorit Sindonews di Reno6. Ponsel itu punya 4 kamera. Antara lain kamera utama 64 MP (f.1,7), kamera wide-angle 8 MP (f/2.2, 119 derajat), kamera makro 2 MP (f/2.4) dan kamera mono 2 MP (f/2.4).
Ada banyak fitur kreatif untuk foto dan video yang seperti tidak ada habisnya di eksplorasi. Fitur-fitur yang membuat penggunanya lebih kreatif. Karena R&D OPPO sangat fokus dalam mengembangkan software. Dan hasilnya OPPO tidak perlu bergantung pada hardware.
Kemampuan Sofware dan AI mereka benar-benar diatas rata-rata kompetitor. Dengan hardware yang sama, OPPO bisa memberikan fitur-fitur yang jauh berbeda.
Di Mode Portrait, misalnya, OPPO Reno6 bisa menghasilkan foto ciamik tanpa perlu di edit. Favorit Sindonews tentu saja foto bokeh ala kamera Mirrorless. Ada dua fitur yang jadi andalan Reno6:
Pertama, AI Color Portrait yang bisa memisahkan warna subjek dengan latar belakang yang dibuat hitam putih.
Kedua, Bokeh Flare Portrait yang membuat foto cahaya lampu di belakang subyek seperti flare seperti saat memakai lensa dengan bukaan F1.4/F1.2.
Lalu, ada beberapa preset seperti Film, B&W, Tokyo, Sweet, dan Time. Begitupun fitur seperti Timelapse, Macro, Panorama, dan Pro. Kamera selfie-nya beneran nggak ada lawan. Bisa membuat kulit mulus, mata lebar, dan perempuan jadi cantik!
Pembeda Reno6 dibanding kompetitor ada di video. Karena kita bisa membuat Efek Video Sinematik seperti kamera profesional. Kita bisa mendapatkan bokeh yang maksimal.
Meski, hasil videonya memang terbatas pada resolusi HD 720p dengan opsi frame rate 30 fps atau 60 fps. Plus, mode ultra steady tidak aktif.
Tapi itu pun sudah cukup untuk di share di TikTok, YouTube, ataupun Instagram. Jika Anda orang yang hobi traveling, jelas fitur ini akan membuat video yang dibagikan ke sosial media jadi lebih dramatis.
Kedepannya, Sindonews berharap fitur ini bisa ditampilkan dalam resolusi Full HD. Pasti akan lebih keren.
Setelah kamera, ternyata Reno6 masih tidak kehabisan fitur yang menarik di eksplorasi. Tentu sudah ada NFC yang membantu kita mengisi ulang kartu e-toll.
Manfaatkan juga Air Gesture. Pengguna bisa menggulirkan lini masa ke atas dan kebawah di sosial media dan menjawab panggilan tanpa menyentuh ponsel.
Kemudian, ada Adaptive Sleep yang jarang diperhatikan. Kamera depan 44 MP (f/2.4) Reno6 dilengkapi algoritma penginderaan cerdas AI yang dapat mendeteksi keberadaan pengguna dan memastikan layar tidak akan meredup atau tertidur saat pengguna masih menatap layar. Ini penting untuk mereka yang banyak menghabiskan waktu dengan menonton seperti Sindonews.
Kesimpulannya, perubahan OPPO Reno5 ke OPPO Reno6 menurut Sindonews memang tidak signifikan. Tapi, perubahan yang sedikit itu sudah bisa jadi alasan yang cukup bagi konsumen untuk melakukan upgrade. OPPO Reno6 dibanderol Rp5,2 juta.
Reno adalah model jagoan OPPO di kelas mid-range. Ponsel yang desainnya sangat khas. Bahkan, desain Reno6 bisa dibilang mirip dengan dua generasi sebelumnya. Bedanya hanya minor.
If it ain't broke, don't fix it. Kalau desain Reno yang khas itu diterima dengan baik oleh publik, mengapa harus diubah-ubah?
Dan desain Reno sendiri memang bagus. Cocok untuk anak muda yang trendi. Apalagi kaum hawa. Begitu cantik dan sedap dipandang mata. Tapi, juga enak digenggam. Bodi Reno6 tidak licin.
Permukaannya seperti buliran halus. OPPO menyebutnya Reno Glow. Teknologi desain yang membuat ponsel bisa terlihat mengkilap, tapi sebenarnya memiliki finishing mate. Kontras.
Tapi yang paling disuka Sindonews dari bodinya adalah tidak meninggalkan bekas sidik jari atau fingeprint. Sehingga selalu bersih. Begitupun dibagian tombol power ada aksen hijau. Sentuhan sederhana, tapi pengaruhnya besar.
Bagaimana dengan layarnya? Masih sama. Masih AMOLED. Masih mengusung refresh rate 90 Hz. Juga masih mengusuh fingerprint unlock di layar, fitur yang biasanya dipakai di kelas flagship.
Selain sidik jari, pemindai biometrik lain seperti face unlock-nya juga cepat. Dalam kondisi gelap gulita, layarnya otomatis akan terang dan menyinari wajah. Tentu karena kita selalu memakai masker, Face Unlock jadi tidak terlalu berguna.
Selama sepekan menggunakan Reno6, yang dirasakan Sindonews adalah ini: nyaman dan pas. Kenyamanan pertama datang dari Color OS versi 11.1. Menurut Sindonews adalah OS ponsel China ternyaman. Tidak ada lag, tidak ada bug, dan tidak ada iklan.
Kenyamanan lainnya jelas dari form factornya. Bodinya tipis, ringan, apalagi jika dipakai tanpa casing bawaan. Beratnya cuma 173 gram. Dan baterainya pun kecil. Hanya 4.310 mAh. Tapi tenang saja, OPPO punya teknologi fast charging paling canggih. Baterai kecil itu tidak terasa ketika daya baterai 20 persen bisa penuh hanya dalam 30 menit saja dengan fast charging 50W.
Kenyamanan berikutnya datang dari layarnya yang sudah Full HD+, bersertifikat Netflix & Amazon HD Streaming. Buat Sindonews yang tidak pernah lagi nonton di TV, layar ponsel ini penting sekali.
Rasanya seperti sedang memakai ponsel flagship. Klaim OPPO, sudah mengantongi sertifikat SGS Eye Care Display sehingga mata tidak cepat lelah. Ponsel ini pernah digunakan menonton 10 episode sekaligus (back to back) di Netflix dan tetap nyaman.
Bagaimana saat ngegame? Kan masih mengusung prosesor ”jadul” Snapdragon 720G (8nm) dan GPU Adreno 618 (plus RAM 8 GB+128 GB)?
Dalam pemakaian harian, Sindonews beralih dari Mobile Legend dan Call of Duty Mobile dan tidak mengalami masalah. Tetap nyaman. Tetap lincah, juga tidak terasa panas. Reno6 punya fitur ekspansi RAM dengan menambah RAM virtual 2 GB hingga 5 GB agar ponsel bisa lebih lancar saat membuka beberapa aplikasi bersamaan.
Faktanya, fitur tersebut hampir tidak pernah dipakai Sindonews, karena memang dalam penggunaan sehari-hari tidak terlalu butuh. Berapa sering membuka lebih dari 8 aplikasi sekaligus?
Kamera adalah fitur favorit Sindonews di Reno6. Ponsel itu punya 4 kamera. Antara lain kamera utama 64 MP (f.1,7), kamera wide-angle 8 MP (f/2.2, 119 derajat), kamera makro 2 MP (f/2.4) dan kamera mono 2 MP (f/2.4).
Ada banyak fitur kreatif untuk foto dan video yang seperti tidak ada habisnya di eksplorasi. Fitur-fitur yang membuat penggunanya lebih kreatif. Karena R&D OPPO sangat fokus dalam mengembangkan software. Dan hasilnya OPPO tidak perlu bergantung pada hardware.
Kemampuan Sofware dan AI mereka benar-benar diatas rata-rata kompetitor. Dengan hardware yang sama, OPPO bisa memberikan fitur-fitur yang jauh berbeda.
Di Mode Portrait, misalnya, OPPO Reno6 bisa menghasilkan foto ciamik tanpa perlu di edit. Favorit Sindonews tentu saja foto bokeh ala kamera Mirrorless. Ada dua fitur yang jadi andalan Reno6:
Pertama, AI Color Portrait yang bisa memisahkan warna subjek dengan latar belakang yang dibuat hitam putih.
Kedua, Bokeh Flare Portrait yang membuat foto cahaya lampu di belakang subyek seperti flare seperti saat memakai lensa dengan bukaan F1.4/F1.2.
Lalu, ada beberapa preset seperti Film, B&W, Tokyo, Sweet, dan Time. Begitupun fitur seperti Timelapse, Macro, Panorama, dan Pro. Kamera selfie-nya beneran nggak ada lawan. Bisa membuat kulit mulus, mata lebar, dan perempuan jadi cantik!
Pembeda Reno6 dibanding kompetitor ada di video. Karena kita bisa membuat Efek Video Sinematik seperti kamera profesional. Kita bisa mendapatkan bokeh yang maksimal.
Meski, hasil videonya memang terbatas pada resolusi HD 720p dengan opsi frame rate 30 fps atau 60 fps. Plus, mode ultra steady tidak aktif.
Tapi itu pun sudah cukup untuk di share di TikTok, YouTube, ataupun Instagram. Jika Anda orang yang hobi traveling, jelas fitur ini akan membuat video yang dibagikan ke sosial media jadi lebih dramatis.
Kedepannya, Sindonews berharap fitur ini bisa ditampilkan dalam resolusi Full HD. Pasti akan lebih keren.
Setelah kamera, ternyata Reno6 masih tidak kehabisan fitur yang menarik di eksplorasi. Tentu sudah ada NFC yang membantu kita mengisi ulang kartu e-toll.
Manfaatkan juga Air Gesture. Pengguna bisa menggulirkan lini masa ke atas dan kebawah di sosial media dan menjawab panggilan tanpa menyentuh ponsel.
Baca Juga
Kemudian, ada Adaptive Sleep yang jarang diperhatikan. Kamera depan 44 MP (f/2.4) Reno6 dilengkapi algoritma penginderaan cerdas AI yang dapat mendeteksi keberadaan pengguna dan memastikan layar tidak akan meredup atau tertidur saat pengguna masih menatap layar. Ini penting untuk mereka yang banyak menghabiskan waktu dengan menonton seperti Sindonews.
Kesimpulannya, perubahan OPPO Reno5 ke OPPO Reno6 menurut Sindonews memang tidak signifikan. Tapi, perubahan yang sedikit itu sudah bisa jadi alasan yang cukup bagi konsumen untuk melakukan upgrade. OPPO Reno6 dibanderol Rp5,2 juta.
(dan)