Progate Bikin Program Studi Coding untuk Mahasiswa, Ini Cara Daftarnya...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Progate adalah platform pembelajaran coding daring yang jadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia lewat program Kampus Merdeka.
Di program tersebut, Progate merancang khusus program studi bertemakan “Kecerdasan dan Kepemimpinan Digital melalui Coding”. Tujuannya, untuk menghasilkan talenta digital unggul dan siap kerja.
Program pelatihan senilai 20 SKS (setara dengan satu SKS semester penuh) dilakukan sepenuhnya secara online. Namun, dirancang untuk melatih mahasiswa dengan materi yang relevan. Agar dapat meningkatkan keahlian digital yang sangat dibutuhkan industri dalam era digital saat ini.
Mahasiswa tidak hanya mendapatkan dasar teori, melainkan juga kesempatan untuk membuat berbagai proyek berbasis coding. Tentu, sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari.
”Indonesia butuh ratusan ribu talenta digital berkualitas setiap tahunnya. Program Kampus Merdeka dengan metode pembelajaran online, akan membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa secara nasional untuk dapat mengembangkan skill mereka,” tegas Norman Ganto, Country Manager, Progate Indonesia.
Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia,
Berdasarkan data startup ranking.com, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.229 pada April 2021.
Tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini yaitu ketersediaan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap pakai di industri. Bahkan, Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) mengatakan Indonesia akan kekurangan sembilan juta talenta digital pada 2030.
Kerjasama Progate dengan Kemendikbud Ristek dalam inisiasi Kampus Merdeka ditargetkan menghasilkan 3,750 talenta digital baru.
”Program ini dirancang bagi siapapun yang tertarik untuk dapat bekerja di industri digital atau teknologi. Mahasiswa dari jurusan apapun dapat dan disarankan untuk mengikuti karena kurikulum yang diterapkan tidak hanya tentang belajar coding, melainkan juga tentang bagaimana menjadi seorang profesional dengan digital dan growth mindset,” tambah Norman.
Sejak berdiri Juli 2014, Progate telah melayani lebih dari 2,1 juta pelajar secara global dengan klaim menghadirkan kurikulum coding yang mudah dipelajari.
”Coding tidak hanya membangun keterampilan teknis, tapi juga mengajarkan critical thinking dan kemampuan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks, dimana hal ini sangat penting dan dibutuhkan di perusahaan mana pun, baik konvensional atau startup,” beber Norman.
Di Indonesia, Progate telah bekerjasama instansi pemerintahan seperti Digital Talent Scholarship dari Kemkominfo dan Ditjen Vokasi Kemdikbud, instansi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada, Telkom University, Gojek Academy, Shopee, Karier.mu by Sekolah.mu, Cicil, dan Kotakode.
Detail pendaftaran dapat di akses melalui kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Saat ini pendaftaran sudah dapat dilakukan hingga batas waktu terakhir pendaftaran adalah 31 Juli 2021.
Lihat Juga: Menkominfo: Serangan Siber, Konten Negatif, & Kebocoran Data Bakal Jadi Tantangan Pemilu 2024
Di program tersebut, Progate merancang khusus program studi bertemakan “Kecerdasan dan Kepemimpinan Digital melalui Coding”. Tujuannya, untuk menghasilkan talenta digital unggul dan siap kerja.
Program pelatihan senilai 20 SKS (setara dengan satu SKS semester penuh) dilakukan sepenuhnya secara online. Namun, dirancang untuk melatih mahasiswa dengan materi yang relevan. Agar dapat meningkatkan keahlian digital yang sangat dibutuhkan industri dalam era digital saat ini.
Mahasiswa tidak hanya mendapatkan dasar teori, melainkan juga kesempatan untuk membuat berbagai proyek berbasis coding. Tentu, sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari.
”Indonesia butuh ratusan ribu talenta digital berkualitas setiap tahunnya. Program Kampus Merdeka dengan metode pembelajaran online, akan membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa secara nasional untuk dapat mengembangkan skill mereka,” tegas Norman Ganto, Country Manager, Progate Indonesia.
Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia,
Berdasarkan data startup ranking.com, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.229 pada April 2021.
Tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini yaitu ketersediaan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap pakai di industri. Bahkan, Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) mengatakan Indonesia akan kekurangan sembilan juta talenta digital pada 2030.
Kerjasama Progate dengan Kemendikbud Ristek dalam inisiasi Kampus Merdeka ditargetkan menghasilkan 3,750 talenta digital baru.
”Program ini dirancang bagi siapapun yang tertarik untuk dapat bekerja di industri digital atau teknologi. Mahasiswa dari jurusan apapun dapat dan disarankan untuk mengikuti karena kurikulum yang diterapkan tidak hanya tentang belajar coding, melainkan juga tentang bagaimana menjadi seorang profesional dengan digital dan growth mindset,” tambah Norman.
Sejak berdiri Juli 2014, Progate telah melayani lebih dari 2,1 juta pelajar secara global dengan klaim menghadirkan kurikulum coding yang mudah dipelajari.
”Coding tidak hanya membangun keterampilan teknis, tapi juga mengajarkan critical thinking dan kemampuan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks, dimana hal ini sangat penting dan dibutuhkan di perusahaan mana pun, baik konvensional atau startup,” beber Norman.
Di Indonesia, Progate telah bekerjasama instansi pemerintahan seperti Digital Talent Scholarship dari Kemkominfo dan Ditjen Vokasi Kemdikbud, instansi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada, Telkom University, Gojek Academy, Shopee, Karier.mu by Sekolah.mu, Cicil, dan Kotakode.
Detail pendaftaran dapat di akses melalui kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Saat ini pendaftaran sudah dapat dilakukan hingga batas waktu terakhir pendaftaran adalah 31 Juli 2021.
Lihat Juga: Menkominfo: Serangan Siber, Konten Negatif, & Kebocoran Data Bakal Jadi Tantangan Pemilu 2024
(dan)