Data EA Sebesar 780 GB Diretas dan Dijual Seharga Rp3,9 T

Senin, 14 Juni 2021 - 19:02 WIB
loading...
Data EA Sebesar 780 GB Diretas dan Dijual Seharga Rp3,9 T
Foto/dok
A A A
CALIFORNIA - Peretas kembali melakukan aksinya, kali ini yang menjadi korban adalah raksasa perusahaan game dunia, Electronic Arts (EA). Belum diketahui pasti apakah tidak kejahatan siber itu dilakukan oleh kelompok atau hanya individu.

Tetapi yang pasti, dari laporan yang beredar, EA telah kehilangan banyak data penting dalam pengembangan game yang dicuri oleh peretas melalui sistem akses database perusahaan.



Berikut ini adalah data EA yang telah dicuri oleh peretas, dilansir dari BleepingComputer, Senin (14/6/2021):

• Source code dan debug tools untuk game engine FrostBite

• Kode server matchmaking game FIFA 21

• Debug tools, SDK dan keys dari game FIFA 22

• Berbagai macam debug tools, SDK dan API keys yang dimiliki EA

• Properti frameworks untuk EA Games

• SDK dan API key rahasia untuk Sony serta Xbox

• pfx dan crt dengan key untuk Playstation dan Xbox milik EA

Keseluruhan data milik EA yang dicuri peretas mencapai 780 GB. Pelaku juga menyebarkan sebuah tangkapan layar di internet, sebagai bukti bahwa telah mencuri data EA.



Dalam tangkapan layar itu, peretas juga mengumumkan bahwa semua data yang dicurinya dijual secara publik dengan harga USD28 juta atau sekitar Rp3,9 triliun.

Kendati demikian, EA menegaskan bahwa kejadian ini tidak memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan. Tetapi EA berjanji akan menindaklanjuti kasus ini.

"Kami sedang menginvestigasi insiden ini di mana seseorang telah menyusup ke jaringan perusahaan, mencuri game source code dan peralatan data penting lainnya. Tidak ada data player yang mereka akses dan kami yakin tidak ada risiko bocornya informasi privasi para pemain," kata EA dalam keterangan resminya.



"Dari insiden ini, kami telah meningkatkan sistem keamanan dan tidak ada pengaruh besar untuk game dan bisnis kami. Kami sudah membawa kasus ini ke jalur hukum dan menyerahkan masalahnya ke pihak berwajib," tambah perusahaan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2475 seconds (0.1#10.140)