Data EA Sebesar 780 GB Diretas dan Dijual Seharga Rp3,9 T
loading...
A
A
A
• pfx dan crt dengan key untuk Playstation dan Xbox milik EA
Keseluruhan data milik EA yang dicuri peretas mencapai 780 GB. Pelaku juga menyebarkan sebuah tangkapan layar di internet, sebagai bukti bahwa telah mencuri data EA.
Dalam tangkapan layar itu, peretas juga mengumumkan bahwa semua data yang dicurinya dijual secara publik dengan harga USD28 juta atau sekitar Rp3,9 triliun.
Kendati demikian, EA menegaskan bahwa kejadian ini tidak memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan. Tetapi EA berjanji akan menindaklanjuti kasus ini.
"Kami sedang menginvestigasi insiden ini di mana seseorang telah menyusup ke jaringan perusahaan, mencuri game source code dan peralatan data penting lainnya. Tidak ada data player yang mereka akses dan kami yakin tidak ada risiko bocornya informasi privasi para pemain," kata EA dalam keterangan resminya.
"Dari insiden ini, kami telah meningkatkan sistem keamanan dan tidak ada pengaruh besar untuk game dan bisnis kami. Kami sudah membawa kasus ini ke jalur hukum dan menyerahkan masalahnya ke pihak berwajib," tambah perusahaan.
Keseluruhan data milik EA yang dicuri peretas mencapai 780 GB. Pelaku juga menyebarkan sebuah tangkapan layar di internet, sebagai bukti bahwa telah mencuri data EA.
Dalam tangkapan layar itu, peretas juga mengumumkan bahwa semua data yang dicurinya dijual secara publik dengan harga USD28 juta atau sekitar Rp3,9 triliun.
Kendati demikian, EA menegaskan bahwa kejadian ini tidak memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan. Tetapi EA berjanji akan menindaklanjuti kasus ini.
"Kami sedang menginvestigasi insiden ini di mana seseorang telah menyusup ke jaringan perusahaan, mencuri game source code dan peralatan data penting lainnya. Tidak ada data player yang mereka akses dan kami yakin tidak ada risiko bocornya informasi privasi para pemain," kata EA dalam keterangan resminya.
"Dari insiden ini, kami telah meningkatkan sistem keamanan dan tidak ada pengaruh besar untuk game dan bisnis kami. Kami sudah membawa kasus ini ke jalur hukum dan menyerahkan masalahnya ke pihak berwajib," tambah perusahaan.
(ysw)