Ngeri, Industri Kesehatan Irlandia Diserang Ransomware, Rumah Sakit Lumpuh

Minggu, 16 Mei 2021 - 19:05 WIB
loading...
Ngeri, Industri Kesehatan...
Serangan ransomware biasanya dilakukan oleh hacker atau peretas kriminal. Tampak Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar. Foto: dok AP
A A A
IRLANDIA - Banyak yang tidak menyadari seberapa bahaya dan destruktifnya kejahatan cyber atau cybercrime. Ini terjadi di Irlandia, ketika seluruh sistem IT di industri kesehatan Irlandia terpaksa ditutup karena jadi sasaran serangan ransomware. Pelakunya, mengaku sebagai “penjahat internasional”.


Ya, kejadian tersebut memang seperti kisah dalam film action. Tapi, ini benar-benar terjadi. Gara-gara hal tersebut, industri kesehatan Irlandia goncang. Jadwal pasien bertemu dokter harus dibatalkan di banyak rumah sakit. Jadwal operasi juga harus di tunda.

Wakil Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, kondisi ini masih akan berlangsung hingga berhari-hari.

”Informasi yang kami dapat masih terbatas. Sejauh ini, kami mendapat serangan ransomware oleh penjahat internasional. Sehingga sistem IT akan dimatikan hingga pekan depan,” kata Varadkar.

Serangan ransomware biasanya dilakukan oleh hacker atau peretas kriminal. Mereka mengacak data, melumpuhkan jaringan korban, dan menuntut jumlah uang tebusan sangat besar untuk mendekripsinya. Bahkan, Varadkar menyebut bahwa serangan ini sangat serius.

”Ini terjadi ketika dinas kesehatan sangat sibuk melakukan banyak hal. Karena itu kami sangat kesulitan,” ujarnya.

CEO Health Service Irlandia Paul Reid mengatakan bahwa mereka terpaksa mematikan seluruh sistem kesehatan utama di Irlandia, agar terlindung dari serangann lanjutan dan sebagai pencegahan.

”Terus terang saat ini kami berada di tahap yang masih sangat dini untuk memahami sepenuhnya seperti apa ancaman, apa dampaknya, dan bagaimana mencegahnya,” ujar Paul Reid.

Pihak Otoritas kesehatan Irlandia mengatakan bahwa jadwal pasien Covid-19 tidak akan terpengaruh. ”Layanan darurat, layanan ambulans, sistem GP dan sistem farmasi juga tidak terpengaruh. Tapi, ada masalah besar untuk layanan radiologi, onkologi radiasi, operasi elektif, kebidanan dan ginekologi,” imbuh Varadkar.

Rumah sakit bersalin Dublin Rotunda mengatakan membatalkan sebagian besar janji rutin dengan pasien karena masalah TI, dan menyebut situasi ini sebagai "darurat kritis."

Sistem perawatan kesehatan sudah sering menjadi target dari serangan ransomware. Dua rumah sakit di Prancis pernah di serang ransomware pada Februari 2021 yang melumpuhkan sistem telepon mereka dan memaksa operasi ditunda.


Pada September 2020, serangan ransomware di sebuah rumah sakit Jerman menyebabkan kegagalan sistem TI dan menyebabkan kematian tidak langsung seorang wanita. Pada bulan yang sama, serangan ransomware melumpuhkan rantai lebih dari 250 rumah sakit dan klinik AS.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2419 seconds (0.1#10.140)