Jangan Asal Buang! Ini Bahayanya Limbah Elektronik bagi Bumi

Senin, 19 April 2021 - 10:05 WIB
loading...
Jangan Asal Buang! Ini Bahayanya Limbah Elektronik bagi Bumi
Jumlah sampah elektronik sepanjang 2019 mencapai 53 juta ton. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Di era digital yang serba memanfaatkan teknologi seperti saat ini, banyak bermunculan perangkat elektronik baru yang semakin beragam. Semisal smartphone, keyboard, konsol game, televisi, dan barang-barang serupa lainnya.

Pada umumnya, usia sebuah barang elektronik tidaklah cukup lama. Mungkin hanya sekitar 3-5 tahun, lalu setelah itu rusak. Bahkan tak jarang juga yang sudah mengganti perangkat baru hanya dalam hitungan bulan.



Sifat konsumtif seseorang terhadap perangkat elektronik nyatanya bisa menimbulkan imbas negatif terhadap Bumi. Layaknya barang lainnya, elektronik yang sudah tak terpakai juga akhirnya menjadi sampah atau limbah.

Tetapi rasanya tak banyak orang yang memikirkan dan memahami betapa bahayanya sebuah barang elektronik setelah menjadi limbah.

Jangan Asal Buang! Ini Bahayanya Limbah Elektronik bagi Bumi

Berdasarkan laporan tahunan Global E-Waste Monitor 2020, yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa jumlah sampah elektronik sepanjang 2019 mencapai 53 juta ton.

Dari total tersebut - berdasarkan data yang sama - Asia menjadi benua penyumbang sampah elektronik terbanyak di dunia, dengan angka sebesar 25 juta ton.

"Smartphone yang tidak digunakan akan berakhir menjadi limbah elektronik yang mencemari Bumi. Memang bisa didaur ulang, tapi jumlahnya belum banyak," kata Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dilansir dari akun Instagram resminya, Senin (19/4).


Tak jauh berbeda dari limbah berbahaya lainnya, limbah elektronik yang tidak ditangani dengan semestinya dapat mencemari lingkungan dan merusak Bumi, karena mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).

Di Indonesia, sudah ada beberapa lembaga yang menerima sampah elektronik untuk didaur ulang atau didonasikan ke orang yang membutuhkan. Untuk mengetahui prosesnya, cukup kunjungi laman Donasi Barang, EwastrRJ, atau Waste4Change.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)