Operator Telekomunikasi Bantah Ambil Untung dari Wabah COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (“ XL Axiata ”) membantah menjadi salah satu industri yang mengambil untung dari pandemik COVID-19 . Perusahaan menegaskan, operator juga mengalami tantangan yang sama dengan industri lainnya di saat wabah virus sekarang ini. (Baca juga: Pulang ke Tanah Air, Ratusan WNI Positif Corona )
"Operator telekomunikasi sama seperti industri lainnya, kami mengalami tantangan hebat akibat pandemik ini. Banyak orang yang di-PHK sehingga mereka tidak mampu lagi untuk membeli kuota data," kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini kepada wartawan dalam video konferensi RUPS Tahunan 2020 PT XL Axiata Tbk di Jakarta, Senin (18/5/2020).
Dian menjelaskan, seperti industri lainnya, operator juga berusaha membantu masyarakat dan pemerintah untuk bisa melalui masa pandemik COVID-19. "Daya beli masyarakat turun. Jadi kita berusaha bersama-sama agar bisa melalui pandemik virus Corona ini," imbuhnya.
Kembali ke Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020, acara diselenggarakan dalam metode yang berbeda dari sebelum-sebelumnya guna menghindari penyebaran COVID-19. Ada 7 (tujuh) mata acara rapat yang diajukan permohonan persetujuannya, termasuk persetujuan pembagian deviden, serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris .
Rapat telah menyetujui pembagian deviden yang diambil dari keuntungan yang diperoleh XL Axiata untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019. Sesuai kebijakan dividen yang dimiliki XL Axiata telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada 28 Januari 2011, dividen tunai adalah sebesar minimal 30% dari laba bersih yang dinormalisasi di tahun sebelumnya dengan maksud untuk meningkatkan rasio payout di masa mendatang.
Dian mengutarakan, bagaimanapun juga jumlah dividen yang akan dibagikan bergantung pada keuntungan Perseroan, tingkat kecukupan modal XL Axiata, kondisi keuangan XL Axiata, dan hal-hal lain sesuai pertimbangan Direksi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019, XL Axiata telah membukukan keuntungan sebesar Rp712,6 miliar.
Setelah penyesuaian one-off item, perseroan membukukan keuntungan setelah penyesuaian sebesar Rp719 miliar. Sesuai kebijakan deviden di mana 30% dari keuntungan setelah penyesuaian sebesar Rp215,7 miliar akan didistribusikan kepada pemegang saham. Atau setara Rp20 per lembar saham dan sisa Rp496,7 miliar akan dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha XL Axiata.
Sehubungan persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris, Rapat juga telah menyetujui untuk mengangkat Dato’ Mohd Izzadin Idris dan Hans Wijayasuriya masing-masing sebagai Komisaris baru XL Axiata menggantikan Kenneth Shen dan Peter J Chambers.
Dato’ Mohd Izzadin saat ini menjabat sebagai Executive Director/Deputy Group CEO Axiata Groups Bhd. Sebelumnya bergabung dengan Axiata, Izzadin menjabat sebagai Group Managing Director/Chief Executive Officer UEM Group Berhad, sejak Juli 2019-Oktober 2018.
Izzaddin telah berpengalaman lebih dari 20 (dua puluh) tahun di bidang investasi perbankan, keuangan dan manajemen umum dan telah menjabat berbagai posisi senior di Malaysian International Merchant Bankers Berhad, Malaysian Resources Corporation Berhad dan Southern Bank Berhad.
Sementara itu, Hans Wijayasuriya saat ini menjabat sebagai Regional CEO for South Asia & Corporate Executive Vice President dari Axiata Group sejak Januari 2016. Sebelumnya Hans bergabung dengan Dialog’s Founding Management Team pada 1994 dan ditunjuk sebagai CEO pada 1997-2016. Dia juga menjabat sebagai Founding CEO Axiata Digital Services pada periode 2012-2014.
Terkait perubahan susunan Direksi, rapat telah menyetujui pengangkatan David Arcelus Oses sebagai Direktur baru XL Axiata menggantikan Allan Russell Bonke yang telah mengajukan penguduran dirinya sejak 23 Maret 2020, melanjutkan kiprahnya di Axiata Groups Bhd dengan bergabung di Celcom Malaysia.
David bukan orang baru di XL Axiata. Sebelumnya David pernah menjabat sebagai Chief Marketing Officer XL Axiata terhitung sejak 2016. Lalu per April 2020, David dipercaya untuk memegang peranan sebagai Chief Commercial Officer XL Axiata.
Rapat yang dipimpin Presiden Komisaris, Muhamad Chatib Basri tersebut juga menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi Perseroan mengenai kegiatan dan jalannya Perseroan.
"Operator telekomunikasi sama seperti industri lainnya, kami mengalami tantangan hebat akibat pandemik ini. Banyak orang yang di-PHK sehingga mereka tidak mampu lagi untuk membeli kuota data," kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini kepada wartawan dalam video konferensi RUPS Tahunan 2020 PT XL Axiata Tbk di Jakarta, Senin (18/5/2020).
Dian menjelaskan, seperti industri lainnya, operator juga berusaha membantu masyarakat dan pemerintah untuk bisa melalui masa pandemik COVID-19. "Daya beli masyarakat turun. Jadi kita berusaha bersama-sama agar bisa melalui pandemik virus Corona ini," imbuhnya.
Kembali ke Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020, acara diselenggarakan dalam metode yang berbeda dari sebelum-sebelumnya guna menghindari penyebaran COVID-19. Ada 7 (tujuh) mata acara rapat yang diajukan permohonan persetujuannya, termasuk persetujuan pembagian deviden, serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris .
Rapat telah menyetujui pembagian deviden yang diambil dari keuntungan yang diperoleh XL Axiata untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019. Sesuai kebijakan dividen yang dimiliki XL Axiata telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada 28 Januari 2011, dividen tunai adalah sebesar minimal 30% dari laba bersih yang dinormalisasi di tahun sebelumnya dengan maksud untuk meningkatkan rasio payout di masa mendatang.
Dian mengutarakan, bagaimanapun juga jumlah dividen yang akan dibagikan bergantung pada keuntungan Perseroan, tingkat kecukupan modal XL Axiata, kondisi keuangan XL Axiata, dan hal-hal lain sesuai pertimbangan Direksi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019, XL Axiata telah membukukan keuntungan sebesar Rp712,6 miliar.
Setelah penyesuaian one-off item, perseroan membukukan keuntungan setelah penyesuaian sebesar Rp719 miliar. Sesuai kebijakan deviden di mana 30% dari keuntungan setelah penyesuaian sebesar Rp215,7 miliar akan didistribusikan kepada pemegang saham. Atau setara Rp20 per lembar saham dan sisa Rp496,7 miliar akan dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha XL Axiata.
Sehubungan persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris, Rapat juga telah menyetujui untuk mengangkat Dato’ Mohd Izzadin Idris dan Hans Wijayasuriya masing-masing sebagai Komisaris baru XL Axiata menggantikan Kenneth Shen dan Peter J Chambers.
Dato’ Mohd Izzadin saat ini menjabat sebagai Executive Director/Deputy Group CEO Axiata Groups Bhd. Sebelumnya bergabung dengan Axiata, Izzadin menjabat sebagai Group Managing Director/Chief Executive Officer UEM Group Berhad, sejak Juli 2019-Oktober 2018.
Izzaddin telah berpengalaman lebih dari 20 (dua puluh) tahun di bidang investasi perbankan, keuangan dan manajemen umum dan telah menjabat berbagai posisi senior di Malaysian International Merchant Bankers Berhad, Malaysian Resources Corporation Berhad dan Southern Bank Berhad.
Sementara itu, Hans Wijayasuriya saat ini menjabat sebagai Regional CEO for South Asia & Corporate Executive Vice President dari Axiata Group sejak Januari 2016. Sebelumnya Hans bergabung dengan Dialog’s Founding Management Team pada 1994 dan ditunjuk sebagai CEO pada 1997-2016. Dia juga menjabat sebagai Founding CEO Axiata Digital Services pada periode 2012-2014.
Terkait perubahan susunan Direksi, rapat telah menyetujui pengangkatan David Arcelus Oses sebagai Direktur baru XL Axiata menggantikan Allan Russell Bonke yang telah mengajukan penguduran dirinya sejak 23 Maret 2020, melanjutkan kiprahnya di Axiata Groups Bhd dengan bergabung di Celcom Malaysia.
David bukan orang baru di XL Axiata. Sebelumnya David pernah menjabat sebagai Chief Marketing Officer XL Axiata terhitung sejak 2016. Lalu per April 2020, David dipercaya untuk memegang peranan sebagai Chief Commercial Officer XL Axiata.
Rapat yang dipimpin Presiden Komisaris, Muhamad Chatib Basri tersebut juga menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Direksi Perseroan mengenai kegiatan dan jalannya Perseroan.
(iqb)