Gesit, Virus Corona Bisa Melompat Langsung dari Kelelawar ke Manusia

Rabu, 10 Februari 2021 - 05:30 WIB
loading...
Gesit, Virus Corona...
Partikel (merah) SARS-CoV-2 menginfeksi sel manusia. Foto/NIAID/National Institutes of Health/Science Photo Library
A A A
JAKARTA - Sedikit demi sedikit misteri penyebaran virus Corona baru terungkap. Temuan baru mengungkap bahwa virus Corona yang gesit dapat melompat langsung dari kelelawar ke manusia.

Hal ini berdasarkan temuan terbaru dari para peneliti. Mereka menyebutkan, beberapa virus Corona yang ditemukan pada kelelawar dapat melompat langsung ke manusia, tanpa perlu evolusi lebih lanjut pada hewan perantara. Baca juga: Rekor! Sehari 13.038 Pasien Sembuh dari Corona

Victor Garcia dari University of North Carolina di Chapel Hill dan rekannya menanamkan tikus dengan jaringan paru-paru manusia dan menginfeksi jaringan dengan berbagai virus Corona, termasuk SARS-CoV-2 dan dua virus Corona terkait erat yang diisolasi dari kelelawar. Semua virus dapat berkembang biak secara efisien di jaringan paru-paru.

Penemuan tersebut menunjukkan virus Corona yang beredar pada kelelawar dapat langsung menginfeksi manusia. Hal ini berpotensi menyebabkan pandemik berikutnya.

Nature.com melaporkan, para peneliti juga menggunakan model hewan untuk menunjukkan bahwa obat antivirus oral yang dikenal sebagai EIDD-2801 dapat secara signifikan mengurangi partikel infeksius SARS-CoV-2 di jaringan paru-paru. Mereka mengatakan bahwa obat tersebut, yang saat ini dalam uji klinis tahap akhir, dapat digunakan untuk mencegah penyakit serta untuk mengobati orang dalam satu atau dua hari setelah terpapar SARS-CoV-2.

Mengapa Virus COVID Kehilangan Sebagian Genomnya?
Berulang kali, virus Corona baru sebagian kecil genomnya telah mengelupas, yang menyebabkan perubahan pada protein virus yang sering menjadi target antibodi.

Ketika evolusi memotong bentangan genom organisme, perubahan tersebut disebut penghapusan. Kevin McCarthy dan Paul Duprex dari University of Pittsburgh School of Medicine di Pennsylvania dan rekan penelitinya mencari database urutan genom SARS-CoV-2 dan mengidentifikasi lebih dari 1.000 virus dengan penghapusan di wilayah genom yang mengkode protein yang disebut spike. Virus diketahui menggunakan lonjakan protein untuk menyerang sel.

Analisis lebih lanjut menunjukkan penghapusan cenderung muncul di beberapa situs berbeda di wilayah genom yang mengkode spike. Beberapa penghapusan muncul secara independen beberapa kali, dan beberapa menunjukkan bukti penyebaran dari satu orang ke orang lain.

Antibodi yang kuat melawan SARS-CoV-2 tidak dapat menempel pada lonjakan protein yang menyimpan beberapa penghapusan yang diidentifikasi oleh tim. Tetapi campuran antibodi yang dikumpulkan dari orang-orang yang telah pulih dari COVID-19 dapat menonaktifkan varian virus yang telah terhapus. Baca juga: UEA: Pesawat Luar Angkasa Hope Masuki Orbit Planet Mars
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pandemi Covid-19 Berakhir,...
Pandemi Covid-19 Berakhir, Zoom Minta Karyawan WFO
Begini Cara Menggunakan...
Begini Cara Menggunakan Kuota Edukasi untuk Berbagai Provider
Bill Gates Prediksi...
Bill Gates Prediksi Pandemi Baru Akan Datang 20 Tahun Lagi
Omicron Pergi, WHO Umumkan...
Omicron Pergi, WHO Umumkan Deltacron Serang Eropa dan AS
Mengapa Varian Omicron...
Mengapa Varian Omicron Sangat Menular, Ini Penyebabnya
Pandemi ke Endemi, Momentum...
Pandemi ke Endemi, Momentum Akselerasi Industri Telekomunikasi
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid
Rekomendasi
TNI Angkatan Darat Buka...
TNI Angkatan Darat Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Sahroni Nilai Aksi Premanisme...
Sahroni Nilai Aksi Premanisme dalam Dunia Usaha Harus Diberantas
Berita Terkini
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved