Snapchat Khawatir Bisnis Iklannya Merosot Karena Aturan Baru Apple
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Snap, perusahaan induk Snapchat, memperingatkan bahwa pembaruan privasi Apple yang akan datang dapat membuat perusahaan kesulitan untuk meraup pendapatan dari iklan.
Baca juga: COVID-19 di Kabupaten Bogor Meningkat, Ade Yasin: Mungkin Masyarakat Jenuh
Bahkan mereka melaporkan hasil kuartal keempat 2020 tidak sesuai dengan ekspektasi analis. Perusahaan juga mengatakan beberapa pengiklan telah menjeda kampanye dalam dua minggu pertama Januari setelah kerusuhan mematikan di Capitol AS pada 6 Januari.
CFO Snap, Derek Andersen, mengatakan perubahan aturan di Apple iOS 14 akan membawa risiko interupsi permintaan iklan, meskipun belum ada gambaran jelas seperti apa dampak jangka panjang terhadap bisnis iklan, demikian dikutip dari Cnet, Jumat (5/2/2021).
Apple berencana untuk merilis fitur privasi baru pada kuartal pertama yang mengharuskan pengguna untuk memilih aplikasi yang mengumpulkan data mereka dari aplikasi dan situs web perusahaan lain.
Perusahaan berbasis di Cupertino itu mengatakan sedang membuat perubahan pada sistem operasi seluler mereka dengan tujuan tunuk memberi pengguna lebih banyak kendali atas data mereka.
Jejaring sosial, termasuk Facebook, telah menyatakan bahwa perubahan tersebut akan memengaruhi kemampuan pengiklan untuk menjangkau pelanggan dengan iklan bertarget.
Perubahan aturan A pple ini dinilai soal "keuntungan bukan privasi" karena jika aplikasi lebih banyak beralih ke pembelian dalam aplikasi, pembuat ponsel pintar akan mendapatkan lebih banyak uang dari biaya.
Snap, di sisi lain, menyatakan dukungan untuk perubahan Apple yang akan datang.
Baca juga:Duh! Sri Mulyani Pangkas Insentif Nakes hingga 50%
"Mengenai beberapa perubahan kebijakan yang diberitahukan Apple kepada Anda, kami benar-benar menganggap mereka sebagai orang-orang berintegritas tinggi dan kami senang melihat mereka membuat keputusan yang tepat untuk pelanggan mereka," kata CEO Snap Evan Spiegel.
Baca juga: COVID-19 di Kabupaten Bogor Meningkat, Ade Yasin: Mungkin Masyarakat Jenuh
Bahkan mereka melaporkan hasil kuartal keempat 2020 tidak sesuai dengan ekspektasi analis. Perusahaan juga mengatakan beberapa pengiklan telah menjeda kampanye dalam dua minggu pertama Januari setelah kerusuhan mematikan di Capitol AS pada 6 Januari.
CFO Snap, Derek Andersen, mengatakan perubahan aturan di Apple iOS 14 akan membawa risiko interupsi permintaan iklan, meskipun belum ada gambaran jelas seperti apa dampak jangka panjang terhadap bisnis iklan, demikian dikutip dari Cnet, Jumat (5/2/2021).
Apple berencana untuk merilis fitur privasi baru pada kuartal pertama yang mengharuskan pengguna untuk memilih aplikasi yang mengumpulkan data mereka dari aplikasi dan situs web perusahaan lain.
Perusahaan berbasis di Cupertino itu mengatakan sedang membuat perubahan pada sistem operasi seluler mereka dengan tujuan tunuk memberi pengguna lebih banyak kendali atas data mereka.
Jejaring sosial, termasuk Facebook, telah menyatakan bahwa perubahan tersebut akan memengaruhi kemampuan pengiklan untuk menjangkau pelanggan dengan iklan bertarget.
Perubahan aturan A pple ini dinilai soal "keuntungan bukan privasi" karena jika aplikasi lebih banyak beralih ke pembelian dalam aplikasi, pembuat ponsel pintar akan mendapatkan lebih banyak uang dari biaya.
Snap, di sisi lain, menyatakan dukungan untuk perubahan Apple yang akan datang.
Baca juga:Duh! Sri Mulyani Pangkas Insentif Nakes hingga 50%
"Mengenai beberapa perubahan kebijakan yang diberitahukan Apple kepada Anda, kami benar-benar menganggap mereka sebagai orang-orang berintegritas tinggi dan kami senang melihat mereka membuat keputusan yang tepat untuk pelanggan mereka," kata CEO Snap Evan Spiegel.
(wbs)