Ilmuwan: Varian COVID Berbahaya Berikutnya Dikhawatirkan Sudah Ada di Luar Sana

Rabu, 03 Februari 2021 - 21:22 WIB
loading...
Ilmuwan: Varian COVID...
Ilmuwan di Sanger Institute menyiapkan sampel COVID-19 untuk diurutkan. Lebih dari 700 sampel positif diurutkan dalam satu kali pengoperasian satu mesin selama lima hari. Foto/CNN
A A A
CAMBRIDGE - Melawan virus Corona , Inggris telah membentuk tim khusus yang dinamakan Project Heron. Berada di pedesaan dekat Cambridge, Inggris timur, merekalah yang berkontribusi atas temuan varian mutasi Inggris .

Digelar di Sanger Institute, para ilmuwan berupaya menemukan mutasi berbahaya dalam kode genetik virus Corona yang dapat membuat pandemi jauh lebih buruk daripada yang sudah ada.

CNN melaporkan, setiap hari, mobil van tiba di Sanger Institute membawa peti penuh sampel virus dari seluruh Inggris. Peti hijau dimasukkan ke dalam lemari es berukuran industri, yang dipasang di tempat parkir. Sampel -baik positif maupun negatif- berada dalam solusi dari apa yang tersisa setelah pengujian awal. Para ilmuwan tidak membutuhkan banyak.

Di dalam lab, robot diprogram untuk hanya mengambil sampel positif dari piring kecil seperti muffin plastik dan mengkonsolidasikannya ke baki terpisah yang ditutup dengan tangan. Ratusan sampel akhirnya dikonsolidasikan ke dalam satu botol.
Ilmuwan: Varian COVID Berbahaya Berikutnya Dikhawatirkan Sudah Ada di Luar Sana

Ewan Harrison, ahli mikrobiologi yang membantu mengoordinasikan jaringan ilmuwan yang bekerja pada operasi genomik COVID-19 di Inggris. Foto/CNN

Di lab lain, bahan kimia ditambahkan, dan dikocok dengan mesin kecil, kemudian ditekan tipis di antara dua potong kaca. Pelat kaca dimasukkan ke salah satu sequencer raksasa, mesin bersuara keras yang terlihat seperti mesin fotokopi berteknologi tinggi.

Sementara, salah satu freezer dengan tergesa-gesa dipasang di tempat parkir Sanger Institute untuk menyimpan ribuan sampel uji COVID-19 yang dibuat di sini dari seluruh Inggris setiap pekan.

Lima belas jam kemudian, komputer mengeluarkan begitu banyak data genetik sehingga seluruh peternakan server telah dibangun di luar lokasi untuk menampungnya. Dari awal hingga akhir, prosesnya memakan waktu sekitar lima hari. Sekitar 10.000 sampel diurutkan setiap pekan di lab ini saja -sekitar seperempat dari jumlah total diurutkan secara global.

Bagian yang tersulit adalah menyisir semua data itu. "Kami mencari mutasi yang memungkinkan virus menjadi lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan terutama sekarang vaksin mulai diluncurkan secara global, kami mencari kemungkinan mutasi yang menurut kami dapat memengaruhi kemampuan vaksin untuk melindungi manusia," kata Ewan Harrison, ahli mikrobiologi yang membantu mengoordinasikan jaringan ilmuwan yang bekerja pada operasi genomik COVID-19 di Inggris.

Seorang ilmuwan di Sanger Institute menyiapkan sampel Covid-19 untuk diurutkan. Lebih dari 700 sampel positif diurutkan dalam satu kali pengoperasian satu mesin, yang memakan waktu sekitar lima hari.
Ilmuwan: Varian COVID Berbahaya Berikutnya Dikhawatirkan Sudah Ada di Luar Sana

Penyimpanan sampel positif dan negatif Corona dari seluruh Inggris. Foto/CNN

Harrison menjelaskan, jika Anda mengurutkan cukup populasi, kita dapat melihat bagaimana virus telah berpindah melalui komunitas dan di mana terdapat kelompok infeksi -termasuk peristiwa penyebar super. "Itu benar-benar hebat ... itulah inti dari tujuan pengurutan viral," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Ilmuwan China Bikin...
Ilmuwan China Bikin Memori Tercepat di Dunia Poxiao: Tembus 400 Pikodetik, Bikin AI Berpikir Secepat Manusia
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
Lingkaran Misterius...
Lingkaran Misterius Terlihat Berputar-putar di Langit Inggris
Profil Ignaz Semmelweis,...
Profil Ignaz Semmelweis, Dokter yang Dianggap Gila karena Menyarankan Cuci Tangan bagi Tenaga Medis
Setelah Teluk Amerika,...
Setelah Teluk Amerika, Elon Musk Usulkan Ganti Nama Selat Inggris
Dinding Es Raksaa A23a...
Dinding Es Raksaa A23a Terdeteksi Akan Menghantam Inggris
iPhone Sudah Ada Sejak...
iPhone Sudah Ada Sejak Tahun 1937? Ilmuwan Temukan Fakta Ini
Spesies Siput Baru Ditemukan...
Spesies Siput Baru Ditemukan di Gua Terbesar di Dunia
Rekomendasi
Cerai dengan Fachri...
Cerai dengan Fachri Albar, Renata Kusmanto Tak Dihargai sebagai Istri di Rumah
Hardiknas, Prabowo Bakal...
Hardiknas, Prabowo Bakal Umumkan Bantuan Guru Honorer dan Renovasi 10.440 Sekolah
Herfesa Shafira Devi,...
Herfesa Shafira Devi, Pecatur Muda Indonesia Lolos Piala Dunia 2025
Berita Terkini
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Jumat 2 Mei 2025, Klaim Sekarang!
1 jam yang lalu
Bahan Kimia dalam Plastik...
Bahan Kimia dalam Plastik Dikaitkan dengan Kematian Akibat Penyakit Jantung
9 jam yang lalu
15 Kebakaran Hutan Terbesar...
15 Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Israel Nomor Berapa?
12 jam yang lalu
Lenovo Hadirkan 2 Laptop...
Lenovo Hadirkan 2 Laptop Bersertifikasi TKDN Indonesia Pertama
13 jam yang lalu
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Difilmkan untuk Pertama Kalinya
14 jam yang lalu
Menambang Bitcoin Diklaim...
Menambang Bitcoin Diklaim Kini Tidak Lagi Menguntungkan
16 jam yang lalu
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved