Hasil Riset, Vaksin Ini Mampu Melawan Mutasi Virus Corona
loading...
Foto/dok
A
A
A
JAKARTA - Hasil riset Vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech tampaknya efektif melawan 16 mutasi berbeda dari virus corona. Namun penelitian ini belum menjalani tinjauan medis lainnya.
Seperti yang dilaporkan Reuters, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Pfizer dan University of Texas Medical Branch, menunjukkan bahwa vaksin tidak perlu diubah untuk bekerja melawan varian virus corona yang tampaknya lebih menular yang muncul di Inggris. (Baca: Covid-19 Diam-diam Menyebar Lagi di Wuhan, Pemerintah China Bohong?)
Varian Inggris, yang dikenal sebagai B117, baru-baru ini terdeteksi di Amerika Serikat yang menginfeksi mereka usai melakukan perjalanan ke Inggris.
Mutasi virus adalah kejadian yang khas dan tidak ada indikasi bahwa sampai saat ini COVID-19 lebih berbahaya daripada yang sudah ada. Sementara vaksin dapat disesuaikan untuk mengatasi variasi baru. (Baca juga: Pinangki Sirna Malasari Akan Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini)
"Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak satupun dari mereka benar-benar berdampak signifikan. Itu kabar baiknya," kata Phil Dormitzer, seorang ilmuwan di Pfizer.
Seperti yang dilaporkan Reuters, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Pfizer dan University of Texas Medical Branch, menunjukkan bahwa vaksin tidak perlu diubah untuk bekerja melawan varian virus corona yang tampaknya lebih menular yang muncul di Inggris. (Baca: Covid-19 Diam-diam Menyebar Lagi di Wuhan, Pemerintah China Bohong?)
Varian Inggris, yang dikenal sebagai B117, baru-baru ini terdeteksi di Amerika Serikat yang menginfeksi mereka usai melakukan perjalanan ke Inggris.
Mutasi virus adalah kejadian yang khas dan tidak ada indikasi bahwa sampai saat ini COVID-19 lebih berbahaya daripada yang sudah ada. Sementara vaksin dapat disesuaikan untuk mengatasi variasi baru. (Baca juga: Pinangki Sirna Malasari Akan Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini)
"Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak satupun dari mereka benar-benar berdampak signifikan. Itu kabar baiknya," kata Phil Dormitzer, seorang ilmuwan di Pfizer.
(ysw)
Lihat Juga :
