Cicilan Pasti, Aplikasi Properti Sebut Minat Pembiayaan Syariah Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden , Joko Widodo, meresmikan merger-nya Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah menjadi satu entitas baru yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode emiten BRIS.
Bank hasil merger ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset yang mencapai Rp227,8 triliun maupun dari sisi pembiayaan. Total dana yang disalurkan oleh ketiga bank ini pada September 2020 lalu mencapai Rp152 triliun atau 40% dari pangsa pembiayaan syariah saat ini.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, pun menyambut baik konsolidasi bank syariah anak usaha bank BUMN tersebut. Karena berpotensi membawa dampak positif terhadap pemulihan ekonomi tahun ini, khususnya pada industri properti . Temuan dari Rumah.com Consumer Sentimet Study H1 2020, 35% responden memilih pembiayaan KPR Syariah ketika ditanya pilihan pembayaran saat membeli rumah.
“Sebaliknya peminat KPR Konvensional kembali mengalami penurunan dari 29% responden pada Semester 2/2020 menjadi 22% responden pada semester 1/2021 ini. Sebelumnya peminat KPR konvensional juga turun dari 37% responden pada semester 1/2020 turun menjadi 29% responden pada semester 2/2020,” papar Marine.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air.
"Perkembangan positif perbankan syariah ini juga sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas pembiayaan secara syariah, di mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR bank konvensional yang tumbuh single digit,” tambah Marine.
Preferensi responden Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 ketika memilih menggunakan KPR Syariah ternyata tidak hanya didasari karena pertimbangan keagamaan. Alasan preferensi terhadap pembiayaan syariah karena pertimbangan keyakinan agama, dinyatakan oleh 70% responden. Sementara itu adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) dinyatakan oleh 69% responden.
Alasan berikutnya yang juga populer disebut oleh responden adalah karena kepastian jumlah total biaya yang harus dikeluarkan. Sebanyak 46% serta proses pengajuannya dianggap lebih mudah yang dinyatakan oleh 45% responden.
Preferensi terhadap pembiayaan syariah juga dikonfirmasi dari pertanyaan lainnya dalam survey ini. Ketika responden ditanya apa faktor yang dipertimbangkan ketika mengambil pembiayaan, kesesuaian dengan prinsip syariah dinyatakan sebagai pertimbangan oleh 42% responden. Angka ini naik dari 30% pada survei di semester sebelumnya.
Marine mengatakan, dalam 4 tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study yang terdiri dari para pencari rumah memang memperlihatkan meningkatnya preferensi terhadap pembiayaan syariah khususnya di kalangan responden yang lebih muda. Akses informasi telah memungkinkan lebih banyak generasi muda mempelajari alternatif-alternatif yang ada.
“Responden para pencari rumah melihat bahwa pembiayaan syariah dapat menawarkan keunggulan dan keuntungan yang nyata, di samping pertimbangan keagamaan. Antusiasme ini semoga dapat dijawab oleh pelaku pembiayaan syariah dengan inovasi untuk menawarkan produk yang lebih baik lagi dalam menjawab kebutuhan konsumen," pungkasnya.
Bank hasil merger ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset yang mencapai Rp227,8 triliun maupun dari sisi pembiayaan. Total dana yang disalurkan oleh ketiga bank ini pada September 2020 lalu mencapai Rp152 triliun atau 40% dari pangsa pembiayaan syariah saat ini.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, pun menyambut baik konsolidasi bank syariah anak usaha bank BUMN tersebut. Karena berpotensi membawa dampak positif terhadap pemulihan ekonomi tahun ini, khususnya pada industri properti . Temuan dari Rumah.com Consumer Sentimet Study H1 2020, 35% responden memilih pembiayaan KPR Syariah ketika ditanya pilihan pembayaran saat membeli rumah.
“Sebaliknya peminat KPR Konvensional kembali mengalami penurunan dari 29% responden pada Semester 2/2020 menjadi 22% responden pada semester 1/2021 ini. Sebelumnya peminat KPR konvensional juga turun dari 37% responden pada semester 1/2020 turun menjadi 29% responden pada semester 2/2020,” papar Marine.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air.
"Perkembangan positif perbankan syariah ini juga sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas pembiayaan secara syariah, di mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR bank konvensional yang tumbuh single digit,” tambah Marine.
Preferensi responden Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 ketika memilih menggunakan KPR Syariah ternyata tidak hanya didasari karena pertimbangan keagamaan. Alasan preferensi terhadap pembiayaan syariah karena pertimbangan keyakinan agama, dinyatakan oleh 70% responden. Sementara itu adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) dinyatakan oleh 69% responden.
Alasan berikutnya yang juga populer disebut oleh responden adalah karena kepastian jumlah total biaya yang harus dikeluarkan. Sebanyak 46% serta proses pengajuannya dianggap lebih mudah yang dinyatakan oleh 45% responden.
Preferensi terhadap pembiayaan syariah juga dikonfirmasi dari pertanyaan lainnya dalam survey ini. Ketika responden ditanya apa faktor yang dipertimbangkan ketika mengambil pembiayaan, kesesuaian dengan prinsip syariah dinyatakan sebagai pertimbangan oleh 42% responden. Angka ini naik dari 30% pada survei di semester sebelumnya.
Marine mengatakan, dalam 4 tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study yang terdiri dari para pencari rumah memang memperlihatkan meningkatnya preferensi terhadap pembiayaan syariah khususnya di kalangan responden yang lebih muda. Akses informasi telah memungkinkan lebih banyak generasi muda mempelajari alternatif-alternatif yang ada.
“Responden para pencari rumah melihat bahwa pembiayaan syariah dapat menawarkan keunggulan dan keuntungan yang nyata, di samping pertimbangan keagamaan. Antusiasme ini semoga dapat dijawab oleh pelaku pembiayaan syariah dengan inovasi untuk menawarkan produk yang lebih baik lagi dalam menjawab kebutuhan konsumen," pungkasnya.
(iqb)