Lewat Digitalisasi Aksara, 6 Sastrawan Terima Penghargaan ASR 2021
loading...
A
A
A
Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbud yang turut hadir dalam acara Anugerah Sastera Rancage tersebut melihat bahwa Bahasa daerah menjadi bahan baku peristilahan dalam perkembangannya.
"Mengambil dari Bahasa daerah termasuk Bahasa sunda untuk menjadi bagian dari Bahasa Indonesia, kadang-kadang di tingkat yg lebih kompleks Bahasa daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tata Bahasa dan tentunya juga sebagai sarana pewarisan Khasanah Budaya, sebagai bagian penting dari bagian budaya nasional kita," terang pria yang akrab disapa Fay tersebut.
Masih kata Hilmar, dirinya mengaku antusias terhadap program Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang sedang menginisasi kegiatan digitalisasi aksara lokal.
"Inilah bagian yang menurut saya penting dan memang kita lihat dalam keadaan sekarang, yang sangat pesat perkembangannya. Bahasa Indonesia mulai bersaing dengan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di berbagai kalangan.
Maka kita membutuhkan solusi yang lebih permanen untuk menempatkan Bahasa daerah di dalam kehidupan kita kembali Bahasa daerah kita," tutup Hilmar.
Baca juga:8 BPR Kena Likuidasi Sepanjang 2020, Terbanyak Wilayah Kang Emil
Dalam kata sambutannya, Yudho Giri Sucahyo ketua PANDI merespons pagelaran acara Anugerah Sastera Rancage kali ini.
"PANDI akan terus siap untuk berkolaborasi dengan yayasan kebudayaan Rancage karena PANDI juga punya kegiatan MIMDAN (Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara) dan kalo kita bicara aksara tentu tidak bisa dilepaskan dari bahasa dan bahasa tidak bisa dilepaskan dari budaya," tutup Yudho.
"Mengambil dari Bahasa daerah termasuk Bahasa sunda untuk menjadi bagian dari Bahasa Indonesia, kadang-kadang di tingkat yg lebih kompleks Bahasa daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tata Bahasa dan tentunya juga sebagai sarana pewarisan Khasanah Budaya, sebagai bagian penting dari bagian budaya nasional kita," terang pria yang akrab disapa Fay tersebut.
Masih kata Hilmar, dirinya mengaku antusias terhadap program Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang sedang menginisasi kegiatan digitalisasi aksara lokal.
"Inilah bagian yang menurut saya penting dan memang kita lihat dalam keadaan sekarang, yang sangat pesat perkembangannya. Bahasa Indonesia mulai bersaing dengan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di berbagai kalangan.
Maka kita membutuhkan solusi yang lebih permanen untuk menempatkan Bahasa daerah di dalam kehidupan kita kembali Bahasa daerah kita," tutup Hilmar.
Baca juga:8 BPR Kena Likuidasi Sepanjang 2020, Terbanyak Wilayah Kang Emil
Dalam kata sambutannya, Yudho Giri Sucahyo ketua PANDI merespons pagelaran acara Anugerah Sastera Rancage kali ini.
"PANDI akan terus siap untuk berkolaborasi dengan yayasan kebudayaan Rancage karena PANDI juga punya kegiatan MIMDAN (Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara) dan kalo kita bicara aksara tentu tidak bisa dilepaskan dari bahasa dan bahasa tidak bisa dilepaskan dari budaya," tutup Yudho.
(wbs)