Apple Kemungkinan Terpaksa Hapus Telegram dari App Store

Selasa, 19 Januari 2021 - 12:27 WIB
loading...
Apple Kemungkinan Terpaksa...
Coalition for a Safer Web mengajukan gugatan, di mana Telegram dituduh tidak mengikuti seruan untuk melawan kekerasan dan pesan dengan konten ekstremis. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Menurut The Washington Post, organisasi nirlaba Amerika, Coalition for a Safer Web, menuntut penghapusan Telegram dari Apple App Store . Tuntutan ini tidak main-main karena bisa menendang aplikasi pesain WhatsApp itu dari App Store.

Kemarin, organisasi Coalition for a Safer Web mengajukan gugatan, di mana Telegram dituduh tidak mengikuti seruan untuk melawan kekerasan dan pesan dengan konten ekstremis. Secara khusus, mereka menyebutkan pembobolan US Capitol pada awal Januari. Gugatan tersebut mengatakan apa yang dilakukan Telegram melanggar Persyaratan Layanan App Store Apple.

Dalam hal ini, penggugat menuntut untuk menghapus Telegram dari App Store. Dilaporkan juga bahwa Coalition for a Safer Web berencana meminta pengadilan untuk menghapus Telegram dari Google Play Store. Perlu diingat, pengguna Android selalu memiliki kesempatan untuk mengunduh aplikasi dari sumber lain. Sementara pengguna iOS tidak memiliki opsi ini.

Pavel Durov, Pendiri Telegram, mengatakan, pada pekan pertama Januari 2020, basis pengguna aktif Telegram melebihi 500 juta orang sebulan. Pada 12 Januari, 25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram dalam 72 jam.

Seperti dilansir The Telegraph, Telegram messenger sudah menempati peringkat kedua dalam peringkat aplikasi yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat. Ini terjadi setelah Twitter memblokir akun Presiden AS Donald Trump dan Apple bersama Google menghapus dari toko aplikasi mereka jaringan sosial populer pendukungnya, Parler.

Dalam waktu kurang dari sepekan, sejak 6 Januari, Telegram messenger di Amerika Serikat telah diunduh sekitar 545.000 kali, yakni tiga kali lebih banyak dari sepeka sebelumnya. Para ahli mencatat bahwa pertumbuhan popularitas Telegram juga dipengaruhi oleh kebijakan baru WhatsApp. Pada 8 Januari, diketahui bahwa data pribadi pengguna WhatsApp tersedia untuk semua aplikasi Facebook.

Pavel Durov mengonfirmasi bahwa setelah pengenalan aturan WhatsApp baru, terlihat lebih banyak pengguna baru di Telegram. Selain itu, pencipta Telegram mendesak untuk meninggalkan iPhone demi Android.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3815 seconds (0.1#10.140)