Tips Aman Bagi Pengguna WhatsApp dkk dari Penambangan Data Pribadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan keamanan Kaspersky menyebut sebagian besar aplikasi perpesanan instan saat ini relatif aman, karena mereka menggunakan enkripsi saat mengirim pesan.
Di iOS, fakta ini membuat aplikasi semacam itu sangat andal. Namun perlu diingat bahwa pengguna mungkin menghadapi serangan pada perangkat atau upaya untuk menginfeksinya oleh para pelaku kejahatan siber .
Itulah mengapa, di Android, situasinya sedikit berbeda, karena misalnya terdapat Layanan Aksesibilitas bawaan. Para pelaku kejahatan siber diketahui telah memanfaatkan kemampuan layanan ini untuk mengumpulkan data pengguna .
"Secara khusus, tahun lalu, kami menemukan stalkerware yang dapat menerima teks pesan masuk dan keluar dari instant messenger menggunakan fungsi standar ini," ujar peneliti ancaman seluler Kaspersky, Victor Chebyshev dalam keterangan tertulisnya. Baca juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km, Tinggi Kolong 500 Meter
Oleh karena itu, untuk melindungi data, Kaspersky menyarankan pengguna perangkat seluler untuk mematuhi aturan berikut:
- Jangan mengunduh messenger dan program lain dari sumber pihak ketiga. Gunakan hanya pasar aplikasi resmi.
- Jika memungkinkan, baca dengan seksama dengan perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka memperingatkan bahwa mereka dapat membagikan data pengguna dengan pihak ketiga.
- Jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan, meskipun itu dikirimkan oleh kolega terpercaya Anda.
- Gunakan solusi keamanan jika memungkinkan pada perangkat seluler Anda.
- Perhatikan izin mana yang diminta aplikasi yang diunduh. Jika izin yang diminta tidak diperlukan untuk berfungsinya aplikasi secara penuh, maka ada alasan untuk waspada. Misalnya, aplikasi senter (flashlight) jelas tidak membutuhkan akses ke mikrofon.
Di iOS, fakta ini membuat aplikasi semacam itu sangat andal. Namun perlu diingat bahwa pengguna mungkin menghadapi serangan pada perangkat atau upaya untuk menginfeksinya oleh para pelaku kejahatan siber .
Itulah mengapa, di Android, situasinya sedikit berbeda, karena misalnya terdapat Layanan Aksesibilitas bawaan. Para pelaku kejahatan siber diketahui telah memanfaatkan kemampuan layanan ini untuk mengumpulkan data pengguna .
"Secara khusus, tahun lalu, kami menemukan stalkerware yang dapat menerima teks pesan masuk dan keluar dari instant messenger menggunakan fungsi standar ini," ujar peneliti ancaman seluler Kaspersky, Victor Chebyshev dalam keterangan tertulisnya. Baca juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km, Tinggi Kolong 500 Meter
Oleh karena itu, untuk melindungi data, Kaspersky menyarankan pengguna perangkat seluler untuk mematuhi aturan berikut:
- Jangan mengunduh messenger dan program lain dari sumber pihak ketiga. Gunakan hanya pasar aplikasi resmi.
- Jika memungkinkan, baca dengan seksama dengan perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka memperingatkan bahwa mereka dapat membagikan data pengguna dengan pihak ketiga.
- Jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan, meskipun itu dikirimkan oleh kolega terpercaya Anda.
- Gunakan solusi keamanan jika memungkinkan pada perangkat seluler Anda.
- Perhatikan izin mana yang diminta aplikasi yang diunduh. Jika izin yang diminta tidak diperlukan untuk berfungsinya aplikasi secara penuh, maka ada alasan untuk waspada. Misalnya, aplikasi senter (flashlight) jelas tidak membutuhkan akses ke mikrofon.
(iqb)