CEO Ericsson Ancam Cabut dari Swedia Jika Larangan Huawei Berlanjut
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Bicara peralatan 5G , ada tiga produsen utama di dunia, yaitu Huawei, Ericsson, dan Nokia. Sejak larangan Huawei diberlakukan oleh beberapa negara, tak ada dinamika kompetisi di antara ketiganya.
Nokia dan Ericsson jelas memiliki keunggulan atas Huawei, tapi bukan karena mereka lebih baik melainkan karena larangan Huawei. CEO Ericsson selalu menyatakan ketidaksenangannya dengan situasi ini. (Baca juga: Dituding Sebar Virus Corona, Rakyat Inggris Hancurkan 159 BTS 5G )
Menurut laporan dari Swedish "Daily News", CEO Ericsson Borje Ekholm menegaskan, jika larangan terhadap Huawei masih ada, Ericsson akan angkat kaki dari Swedia. Ya, aneh memang berpikir bahwa Ericsson akan benar-benar meninggalkan negara asalnya karena larangan Huawei.
Swedia melarang Huawei berpartisipasi dalam konstruksi 5G-nya. Bagi Ericsson, dikhawatirkan bakal ada aksi balasan yang membuat mereka menghadapi nasib yang sama di China. Oleh karena itu, mereka sangat vokal tentang posisi tidak adil yang dialami Huawei.
The "Daily News" melaporkan, CEO Ericsson, Borje Ekholm, mengatakan, dalam pesan teks kepada Menteri Perdagangan Swedia, Anna Hallberg, bahwa Ericsson akan meninggalkan Swedia kecuali Pemerintah Swedia mencabut larangannya terhadap Huawei dan ZTE.
Namun, Swedia mengatakan tidak bisa mencabut larangan terhadap Huawei. "Pemerintah tidak dapat mencabut larangan terhadap Huawei, karena Sekretariat sementara Administrasi Pos dan Telekomunikasi Swedia membuat keputusan berdasarkan rekomendasi dari Departemen Keamanan dan Pasukan Pertahanan Nasional," kata Holberg.
CEO Ericsson sangat mementingkan pasar China. Dia juga mendukung bahwa Huawei dan pemain besar lainnya harus mengajukan gugatan terhadap larangan tersebut. Informasi publik menunjukkan bahwa Ericsson telah mencoba menyewa pengacara untuk membantu Huawei dalam proses pengadilan.
"Meskipun kami telah berbicara dengan beberapa firma hukum Swedia, tidak ada yang mau membantu Huawei. Ada banyak pengecut di sini,” kata Borje Ekholm. (Baca juga: Kisah Cinta Din Syamsuddin hingga Nikahi Cucu Pendiri Ponpes Gontor )
Nokia dan Ericsson jelas memiliki keunggulan atas Huawei, tapi bukan karena mereka lebih baik melainkan karena larangan Huawei. CEO Ericsson selalu menyatakan ketidaksenangannya dengan situasi ini. (Baca juga: Dituding Sebar Virus Corona, Rakyat Inggris Hancurkan 159 BTS 5G )
Menurut laporan dari Swedish "Daily News", CEO Ericsson Borje Ekholm menegaskan, jika larangan terhadap Huawei masih ada, Ericsson akan angkat kaki dari Swedia. Ya, aneh memang berpikir bahwa Ericsson akan benar-benar meninggalkan negara asalnya karena larangan Huawei.
Swedia melarang Huawei berpartisipasi dalam konstruksi 5G-nya. Bagi Ericsson, dikhawatirkan bakal ada aksi balasan yang membuat mereka menghadapi nasib yang sama di China. Oleh karena itu, mereka sangat vokal tentang posisi tidak adil yang dialami Huawei.
The "Daily News" melaporkan, CEO Ericsson, Borje Ekholm, mengatakan, dalam pesan teks kepada Menteri Perdagangan Swedia, Anna Hallberg, bahwa Ericsson akan meninggalkan Swedia kecuali Pemerintah Swedia mencabut larangannya terhadap Huawei dan ZTE.
Namun, Swedia mengatakan tidak bisa mencabut larangan terhadap Huawei. "Pemerintah tidak dapat mencabut larangan terhadap Huawei, karena Sekretariat sementara Administrasi Pos dan Telekomunikasi Swedia membuat keputusan berdasarkan rekomendasi dari Departemen Keamanan dan Pasukan Pertahanan Nasional," kata Holberg.
CEO Ericsson sangat mementingkan pasar China. Dia juga mendukung bahwa Huawei dan pemain besar lainnya harus mengajukan gugatan terhadap larangan tersebut. Informasi publik menunjukkan bahwa Ericsson telah mencoba menyewa pengacara untuk membantu Huawei dalam proses pengadilan.
"Meskipun kami telah berbicara dengan beberapa firma hukum Swedia, tidak ada yang mau membantu Huawei. Ada banyak pengecut di sini,” kata Borje Ekholm. (Baca juga: Kisah Cinta Din Syamsuddin hingga Nikahi Cucu Pendiri Ponpes Gontor )
(iqb)