Pemerintah Bangun Sumber Daya Maritim Melalui Digitalisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya maritim secara terintegrasi, melalui penguatan budaya bahari dengan memanfaatkan teknologi digital . Hal ini ditegaskan pemerintah saat memeringati Hari Nusantara 2020 secara virtual, akhir pekan kemarin. (Baca juga: Jaringan Internet Segera Layani 3.126 Puskesmas dan 93.900 Sekolah )
Presiden, Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Koordinator Politik dan Hukum, Mahfud MD mengatakan, bangsa Indonesia harus bisa memaksimalkan budaya bahari guna meningkatkan perekonomian bangsa. Selain itu pengelolaan ekonomi, termasuk ekonomi maritim, yang terintegrasi akan membuat Indonesia lebih kuat dalam menghadapi krisis.
“Tantangan yang paling krusial bagi pembangunan politik dan ekonomi Indonesia adalah membangkitkan kekuatan ketahanan industri maritim. Sehingga pembangunan ekonomi berbasiskan pada potensi kelautan dapat semakin diwujudkan,” kata Presiden Jokowi.
Dalam sambutan tertulis tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa ada tiga potensi dasar yang bisa dikembangkan sebagai basis pembangunan ekonomi maritim. Yaitu, potensi wisata bahari, perikanan, dan perhubungan. Semua komponen bangsa harus terlibat dalam pengembangan potensi ini supaya pembangunan ekonomi bisa dilakukan secara terintegrasi.
“Ekonomi yang lebih terintegrasi akan makin meneguhkan dan mengukuhkan ikatan kita sebagai NKRI,” kata Presiden.
Peringatan Hari Nusantara 2020 dilakukan secara hybrid: offline dan online karena mempertimbangkan situasi pandemik COVID-19. Peringatan secara offline dilakukan di Econvention Ancol, Jakarta dengan diikuti sedikit peserta dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia belum memanfaatkan potensi sumber daya laut secara optimal. Untuk itu ke depannya, kebijakan pemerintah akan fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya maritim secara terintegrasi; penguatan budaya bahari melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya bagi generasi milenial sebagai implemetasi deklarasi Djuanda; pemanfaatan teknologi digital secara meluas dan terintegrasi untuk peningkatan ekonomi maritim Indoneisa; serta pengarusutamaan ekonomi maritim sebagai penggerak ekonomi nasional.
“Peringatan Hari Nusantara ini juga menjadi momentum untuk mempertebal semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan pernah lari dari situ,” katanya.
Sebelumnya, memberikan sambutan secara offline di Econvention Ancol, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate , sebagai Ketua Pelaksana Hari Nusantara 2020, mengatakan, Indonesia harus melakukan akselarasi digital untuk mewujudkan dan mempercepat pembangunan ekonomi maritim.
“Pemanfaatan internet dari hulu ke hilir, khususnya kegiatan ekonomi digital, untuk mendukung aktivitas ekonomi maritim, akan mempercepat perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Menkominfo.
Hingga saat ini, Kominfo telah mengupayakan akselerasi percepatan digital dari hulu hingga hilir. Di antaranya, penyediaan WiFi untuk 13.011 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Tanah Air yang akan diselesaikan hingga akhir tahun ini, perluasan jaringan layanan 4G untuk 12.548 desa/kelurahan yang akan diselesaikan hingga akhir 2022, pendampingan UMKM, dan penyusunan roadmap transformasi digital Indonesia tahun 2020-2024.
Peringatan Hari Nusantara pertama kali dicanangkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid di tahun 1999. Kemudian ditetapkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keputusan Presiden RI Nomor 126/200, sebagai upaya mengenang momentum pembacaan deklarasi negara kepulauan oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957.
Awalnya pemerintah berencana menggelar peringatan Hari Nusantara 2020 bertema “Penguatan Budaya Bahari Untuk Meningkatkan Ekonomi Maritim di Era Digital” ini di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Namun situasi pandemi yang masih terus berlangsung membuat acara di Kaltim dibatalkan dan diganti dengan format hybrid. (Baca juga: Pengumuman: Pemerintah Larang Perayaan Tahun Baru )
Presiden, Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Koordinator Politik dan Hukum, Mahfud MD mengatakan, bangsa Indonesia harus bisa memaksimalkan budaya bahari guna meningkatkan perekonomian bangsa. Selain itu pengelolaan ekonomi, termasuk ekonomi maritim, yang terintegrasi akan membuat Indonesia lebih kuat dalam menghadapi krisis.
“Tantangan yang paling krusial bagi pembangunan politik dan ekonomi Indonesia adalah membangkitkan kekuatan ketahanan industri maritim. Sehingga pembangunan ekonomi berbasiskan pada potensi kelautan dapat semakin diwujudkan,” kata Presiden Jokowi.
Dalam sambutan tertulis tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa ada tiga potensi dasar yang bisa dikembangkan sebagai basis pembangunan ekonomi maritim. Yaitu, potensi wisata bahari, perikanan, dan perhubungan. Semua komponen bangsa harus terlibat dalam pengembangan potensi ini supaya pembangunan ekonomi bisa dilakukan secara terintegrasi.
“Ekonomi yang lebih terintegrasi akan makin meneguhkan dan mengukuhkan ikatan kita sebagai NKRI,” kata Presiden.
Peringatan Hari Nusantara 2020 dilakukan secara hybrid: offline dan online karena mempertimbangkan situasi pandemik COVID-19. Peringatan secara offline dilakukan di Econvention Ancol, Jakarta dengan diikuti sedikit peserta dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia belum memanfaatkan potensi sumber daya laut secara optimal. Untuk itu ke depannya, kebijakan pemerintah akan fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya maritim secara terintegrasi; penguatan budaya bahari melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya bagi generasi milenial sebagai implemetasi deklarasi Djuanda; pemanfaatan teknologi digital secara meluas dan terintegrasi untuk peningkatan ekonomi maritim Indoneisa; serta pengarusutamaan ekonomi maritim sebagai penggerak ekonomi nasional.
“Peringatan Hari Nusantara ini juga menjadi momentum untuk mempertebal semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan pernah lari dari situ,” katanya.
Sebelumnya, memberikan sambutan secara offline di Econvention Ancol, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate , sebagai Ketua Pelaksana Hari Nusantara 2020, mengatakan, Indonesia harus melakukan akselarasi digital untuk mewujudkan dan mempercepat pembangunan ekonomi maritim.
“Pemanfaatan internet dari hulu ke hilir, khususnya kegiatan ekonomi digital, untuk mendukung aktivitas ekonomi maritim, akan mempercepat perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Menkominfo.
Hingga saat ini, Kominfo telah mengupayakan akselerasi percepatan digital dari hulu hingga hilir. Di antaranya, penyediaan WiFi untuk 13.011 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Tanah Air yang akan diselesaikan hingga akhir tahun ini, perluasan jaringan layanan 4G untuk 12.548 desa/kelurahan yang akan diselesaikan hingga akhir 2022, pendampingan UMKM, dan penyusunan roadmap transformasi digital Indonesia tahun 2020-2024.
Peringatan Hari Nusantara pertama kali dicanangkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid di tahun 1999. Kemudian ditetapkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keputusan Presiden RI Nomor 126/200, sebagai upaya mengenang momentum pembacaan deklarasi negara kepulauan oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957.
Awalnya pemerintah berencana menggelar peringatan Hari Nusantara 2020 bertema “Penguatan Budaya Bahari Untuk Meningkatkan Ekonomi Maritim di Era Digital” ini di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Namun situasi pandemi yang masih terus berlangsung membuat acara di Kaltim dibatalkan dan diganti dengan format hybrid. (Baca juga: Pengumuman: Pemerintah Larang Perayaan Tahun Baru )
(iqb)