Infeksi Jutaan Ponsel, Buruan Copot 17 Aplikasi Berbahaya Penyebar Malware Ini

Selasa, 03 November 2020 - 14:38 WIB
loading...
A A A
Dari sudut pandang Google, teknologi ini sangat sederhana, tetapi sulit dipertahankan.

Bagaimana Joker Bekerja
Pertama, pembuat malware akan mengkloning fungsi aplikasi yang sah dan mengunggahnya ke Play Store. Umumnya, aplikasi ini berfungsi penuh dan dapat meminta akses, tapi tidak akan melakukan operasi berbahaya apa pun saat pertama kali dijalankan.

Karena operasi berbahaya sering tertunda selama berjam-jam atau berhari-hari, dan pemindaian keamanan Google tidak akan mendeteksi kode berbahaya, aplikasi semacam itu biasanya muncul di Play Store.

Namun begitu pengguna menginstalnya di perangkat, aplikasi tersebut men-download dan "menjatuhkan" komponen atau aplikasi lain pada perangkat yang mengandung malware Joker atau malware lainnya.

Pada bulan Januari 2020, Google menerbitkan posting-an blog yang mengklaim Joker adalah salah satu ancaman paling gigih dan canggih yang pernah mereka tangani dalam beberapa tahun terakhir. Google pun mengatakan sejak 2017, tim keamanannya telah menghapus lebih dari 1.700 aplikasi dari Play Store.

Singkatnya, sulit untuk waspada terhadap Joker. Namun, jika pengguna dapat berhati-hati saat menginstal aplikasi dengan izin yang luas, itu dapat mengurangi kemungkinan infeksi. (Baca juga: Pengguna Android Diminta Hapus 21 Aplikasi Berbahaya ini )

Selain itu, Bitdefender juga melaporkan sekumpulan aplikasi berbahaya ke tim keamanan Google, beberapa di antaranya masih tersedia di Play Store. Bitdefender tidak mengungkapkan nama aplikasinya, hanya nama akun pengembang yang mengunggah aplikasinya. Ini juga memperingatkan bahwa siapa pun yang memiliki aplikasi semacam itu harus segera menghapusnya.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2401 seconds (0.1#10.140)