TikTok Perluas Larangan Aturan Ujaran Kebencian
loading...

Aplikasi TikTok. FOTO/ Ist
A
A
A
BEIJING - TikTok telah melarang sejumlah ujaran kebencian dari platformnya, hanya beberapa hari setelah perusahaan tersebut mengumumkan tindakan keras terhadap gerakan konspirasis QAnon. BACA JUGA - Gempur Pasar Otomotif, MG Motor Indonesia Gandeng Mitra Pembiayaan
Ideologi yang penuh kebencian seperti neo-nazisme dan supremasi kulit putih, sudah dilarang di TikTok. Sekarang, moderasi akan diperluas untuk mencakup ideologi lain, seperti nasionalisme kulit putih dan teori genosida kulit putih. BACA JUGA - GMC Hummer EV Edition 1 Ludes Terjual Kurang dari 11 Menit
TikTok juga mengambil tindakan terhadap penyebaran bahasa, serta simbol atau kode terkait ucapan dan perilaku kebencian.
“Kami bangga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga komunitas kami aman, misalnya, dengan tidak mengizinkan konten yang menyangkal Holocaust dan tragedi kekerasan lainnya,” kata TikTok dikutip dari The Guardian.
"Kami tahu selalu ada lebih banyak yang dapat kami lakukan, itulah sebabnya kami mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghapus informasi yang salah dan stereotip yang menyakitkan tentang komunitas Yahudi, Muslim, dan lainnya,” lanjut pernyataan tersebut.
Ideologi yang penuh kebencian seperti neo-nazisme dan supremasi kulit putih, sudah dilarang di TikTok. Sekarang, moderasi akan diperluas untuk mencakup ideologi lain, seperti nasionalisme kulit putih dan teori genosida kulit putih. BACA JUGA - GMC Hummer EV Edition 1 Ludes Terjual Kurang dari 11 Menit
TikTok juga mengambil tindakan terhadap penyebaran bahasa, serta simbol atau kode terkait ucapan dan perilaku kebencian.
“Kami bangga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga komunitas kami aman, misalnya, dengan tidak mengizinkan konten yang menyangkal Holocaust dan tragedi kekerasan lainnya,” kata TikTok dikutip dari The Guardian.
"Kami tahu selalu ada lebih banyak yang dapat kami lakukan, itulah sebabnya kami mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghapus informasi yang salah dan stereotip yang menyakitkan tentang komunitas Yahudi, Muslim, dan lainnya,” lanjut pernyataan tersebut.
Lihat Juga :