Rumah.com Amankan Optimisme Para Pencari Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebutuhan papan atau hunian termasuk kebutuhan primer manusia. Namun bagi 51% pencari rumah , ketidakmampuan membayar uang muka adalah hambatan yang paling berat. (Baca juga: Bersenjata Celurit, Polisi Tangkap Pelaku Tawuran di Gambir )
Sementara 90% pencari rumah menginginkan pemerintah untuk menurunkan suka bunga kredit kemilikan rumah (KPR) agar cicilan bulanan bisa lebih ringan. Demikian menurut data Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 yang secara berkala dilakukan Rumah.com.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan, Rumah.com sebagai pemimpin pasar properti online di Indonesia selalu mengambil peran aktif dengan melakukan survei untuk mengetahui kondisi terkini dinamika industri properti di Indonesia. Melalui survei Rumah.com Consumer Sentiment Study tersebut, pihaknya bisa memberikan advokasi yang berkualitas bagi konsumen dalam hal pertimbangan keputusan untuk memiliki rumah atau hunian lainnnya.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari-Juni 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air.
"Selain itu Rumah.com juga mengumpulkan cerita inspiratif dari para pencari rumah yang telah berhasil melewati berbagai hambatan yang telah dialami dalam memiliki rumah sendiri. Cerita yang dikumpulkan sangat relevan dengan tantangan para pencari rumah, sehingga dengan Cerita Rumah ini, bersama-sama kita ingin mengumpulkan inspirasi dan memelihara semangat optimisme memiliki rumah," papar Novita.
Marine memberi contoh Cerita Rumah milik pasangan keluarga muda Bagus Raharjo Hariputro dan Anggita Jogi Hutabarat. Bagi pasangan tersebut dengan modal kegigihan dan tak pantang menyerah berhasil mengantarkan mereka berdua pada sebuah rumah asri yang telah lama mereka impikan. Sebuah rumah yang berlokasi di Perumahan Serpong Terrace, Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang Selatan.
“Pilihan lokasi jatuh ke kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, karena kami sudah merasa familiar dengan daerah ini. Selain itu karena jarak lokasi dengan kantor saya terbilang jauh maka pertimbangan utama kami untuk kawasan hunian yang ideal adalah memiliki kedekatan akses ke Stasiun Rawa Buntu,” tutur Bagus.
Cerita Bagus tersebut juga sejalan dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. Ada 85% responden menyatakan lokasi adalah faktor utama yang dipertimbangkan ketika akan membeli hunian.
Selain itu, 47% responden juga menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum. Lalu 47% responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5-10 menit menuju sarana transportasi umum.
Pencarian rumah baru di kawasan BSD memang memiliki konsekuensi tersendiri dalam hal harga beli. Karena berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2020, hunian di kawasan Tangerang Selatan memang tercatat memiliki harga paling tinggi di kawasan pinggiran Jakarta. Median harga rumah tapak di Tangerang Selatan adalah Rp17,8 juta per meter persegi.
Sementara 90% pencari rumah menginginkan pemerintah untuk menurunkan suka bunga kredit kemilikan rumah (KPR) agar cicilan bulanan bisa lebih ringan. Demikian menurut data Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020 yang secara berkala dilakukan Rumah.com.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjelaskan, Rumah.com sebagai pemimpin pasar properti online di Indonesia selalu mengambil peran aktif dengan melakukan survei untuk mengetahui kondisi terkini dinamika industri properti di Indonesia. Melalui survei Rumah.com Consumer Sentiment Study tersebut, pihaknya bisa memberikan advokasi yang berkualitas bagi konsumen dalam hal pertimbangan keputusan untuk memiliki rumah atau hunian lainnnya.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari-Juni 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air.
"Selain itu Rumah.com juga mengumpulkan cerita inspiratif dari para pencari rumah yang telah berhasil melewati berbagai hambatan yang telah dialami dalam memiliki rumah sendiri. Cerita yang dikumpulkan sangat relevan dengan tantangan para pencari rumah, sehingga dengan Cerita Rumah ini, bersama-sama kita ingin mengumpulkan inspirasi dan memelihara semangat optimisme memiliki rumah," papar Novita.
Marine memberi contoh Cerita Rumah milik pasangan keluarga muda Bagus Raharjo Hariputro dan Anggita Jogi Hutabarat. Bagi pasangan tersebut dengan modal kegigihan dan tak pantang menyerah berhasil mengantarkan mereka berdua pada sebuah rumah asri yang telah lama mereka impikan. Sebuah rumah yang berlokasi di Perumahan Serpong Terrace, Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang Selatan.
“Pilihan lokasi jatuh ke kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, karena kami sudah merasa familiar dengan daerah ini. Selain itu karena jarak lokasi dengan kantor saya terbilang jauh maka pertimbangan utama kami untuk kawasan hunian yang ideal adalah memiliki kedekatan akses ke Stasiun Rawa Buntu,” tutur Bagus.
Cerita Bagus tersebut juga sejalan dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. Ada 85% responden menyatakan lokasi adalah faktor utama yang dipertimbangkan ketika akan membeli hunian.
Selain itu, 47% responden juga menginginkan hunian yang memiliki kedekatan dengan fasilitas transportasi umum. Lalu 47% responden ingin rumah yang memiliki waktu tempuh 5-10 menit menuju sarana transportasi umum.
Pencarian rumah baru di kawasan BSD memang memiliki konsekuensi tersendiri dalam hal harga beli. Karena berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2020, hunian di kawasan Tangerang Selatan memang tercatat memiliki harga paling tinggi di kawasan pinggiran Jakarta. Median harga rumah tapak di Tangerang Selatan adalah Rp17,8 juta per meter persegi.