Jago ML, Dua Mahasiswi Wakili Indonesia di Ajang AWS DeepRacer ASEAN

Senin, 07 September 2020 - 21:49 WIB
loading...
A A A
AWS DeepRacer Women’s League merupakan mobil balap miniatur dengan skala 1:18 yang dilengkapi teknologi cloud dan digerakkan oleh teknologi reinforcement learning (RL). Yakni, teknik machine learning yang sangat cocok untuk pembelajaran algoritma kendaraan swakemudi.

"Balap virtual ini terbuka untuk diikuti oleh partisipan yang belum memiliki pengetahuan ML (machine learning) sebelumnya, atau mereka yang sekadar ingin bereksperimen dengan ML untuk pertama kalinya," paparnya.

Di Indonesia, gelaran yang mengusung tema ‘Building Your Future’ ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. AWS juga bekerja sama dengan Halodoc, Bhinneka, Cloud Comrade, Trend Micro, dan Palo Alto Networks.

Mereka berbagi nilai-nilai serupa dan sangat antusias membantu memberikan pelatihan kepada SDM potensial masa depan di bidang teknologi.

“Inisiatif ini diharapkan juga akan mampu mendorong terus tumbuhnya perekonomian di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui lahirnya perempuan-perempuan tangguh yang memiliki bekal kecakapan dan keahlian di beragam bidang ilmu dan siap menyongsong masa depan,” kata Vincent.

Prof Aris Junaidi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti, Kemdikbud, juga mengapresiasi Amazon Web Services (AWS) yang secara berkelanjutan menggelar kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi dan membekali diri dengan teknologi terkini.

Pada sambutannya yang disampaikan bersamaan dengan digelarnya AWS DeepRacer tingkat nasional, Aris mengatakan, program DeepRacer Women’s League dikhususkan untuk mahasiswi berkompetisi dalam mengolah teknologi autonomous car dengan menggunakan teknologi artificial intelligence, dan machine learning serta program Build On 2020.

Ini mendorong mahasiswa untuk saling berkompetisi dalam menyelesaikan berbagai tantangan dengan membuat solusi atau prototipe aplikasi atau sistem yang dapat diimplementasikan. “Program-program ini sangat sejalan dengan kebijakan pendidikan tinggi yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa didorong dan diberi kebebasan untuk menambah kompetensi-kompetensi di luar capaian pembelajaran lulusan utama, baik belajar di dalam Prodi yang lain di perguruan tinggi yang sama atau di Prodi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda dan/atau ikut di delapan kegiatan yang betul-betul di luar kampus,” tuturnya. (Baca juga: Amien Rais Ingin Sampaikan Berita yang Mungkin Banyak Ditunggu, Partai Baru? )
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)