Jago ML, Dua Mahasiswi Wakili Indonesia di Ajang AWS DeepRacer ASEAN

Senin, 07 September 2020 - 21:49 WIB
loading...
Jago ML, Dua Mahasiswi Wakili Indonesia di Ajang AWS DeepRacer ASEAN
Nathania Saphira, mahasiswi semester 7 Jurusan Informatika UKDW Yogyakarta menjadi juara AWS DeepRacer Women’s di Indonesia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Amazon Web Services (AWS) sukses menggelar Liga Perempuan AWS DeepRacer yang bertujuan mendorong kesetaraan dan inklusi teknologi machine learning (ML) di kalangan mahasiswi Asia Tenggara , termasuk Indonesia. Tentunya dengan pendekatan yang fun atau menyenangkan. (Baca juga: 2 Lubang Hitam Terkuat Mau Tabrakan, Bahayakah untuk Warga Bumi? )

Untuk memilih wakil Indonesia yang akan berlaga di grand final AWS DeepRacer Women’s League Asia Tenggara (ASEAN), AWS telah menggelar kompetisi tingkat nasional pada pertengahan Agustus 2020. Hasilnya, Nathania Saphira mahasiswi semester 7 jurusan Informatika Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil menjadi juara pertama dengan mencatat waktu yang mengesankan, yakni 0:11:416.

Dengan hasil tersebut, Nathania bersama juara kedua, Mahanti Indah Rahajeng dari Institut Teknologi Bandung (ITB), akan mewakili Indonesia di kejuaraan tingkat Asia Tenggara.

Menanggapi keberhasilannya di AWS DeepRacer, Nathania, mengatakan, meraih kemenangan bukanlah menjadi motivasi utama ketika dirinya memutuskan untuk turut serta berlomba di ajang ini. Dijelaskannya, AWS DeepRacer merupakan peluang baginya untuk memperkaya pengetahuan sekaligus kemampuan di bidang machine learning.

“Dengan ikut berkompetisi di ajang ini saja, saya bisa memperoleh banyak ilmu tambahan tentang machine learning yang sangat berguna dalam melengkapi teori-teori yang saya dapatkan di bangku kuliah," tutur Nathalia.

Sebagai contoh, dirinya mempelajari supervised dan unsupervised learning. Namun, untuk pembelajaran tentang reinforced learning baru diperolehnya ketika mengikuti AWS DeepRacer ini.

Nathania mengapresiasi pendekatan yang dilakukan oleh AWS dalam mendorong minat dan antusiasme perempuan terhadap machine learning melalui AWS DeepRacer yang dinilai sangat fun dan edukatif. Melalui pendekatan seperti ini, teknologi machine learning yang masih banyak dipersepsikan sebagai sesuatu yang terlalu tekninal bagi perempuan diharapkan bisa dapat berubah menjadi bidang yang menarik dan mengasyikan untuk dipelajari.

Apalagi, tegas dia, kebutuhan industri terhadap SDM yang menguasai bidang ini meningkat seiring dengan meningkatnya peran teknologi ini di industri. “Machine learning makin berperan penting di semua sektor industri. Saya berharap kejuaraan ini akan terus berlangsung dan melibatkan lebih banyak lagi mahasisiwi-mahasiswi Indonesia,” ucapnya.

AWS DeepRacer Women’s League sendiri merupakan bagian dari hackathon AWS Build On, ASEAN 2020, yakni sebuah ajang bagi para mahasiswa dari berbagai sekolah vokasional, politeknik, dan universitas untuk menyelesaikan beragam tantangan, terkait dengan pandemi, polusi udara, kemacetan, hingga banjir dengan menggunakan AWS promotional credits yang ditawarkan dalam program AWS Educate.

Menurut Vincent Quah, Regional Head of Education, Research, Healthcare and Non-For-Profit Organization APAC Public Sector, AWS, liga ini bertujuan mendukung perempuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk berpartisipasi di sektor teknologi lewat pengembangan kemahiran di bidang machine learning.

AWS DeepRacer Women’s League merupakan mobil balap miniatur dengan skala 1:18 yang dilengkapi teknologi cloud dan digerakkan oleh teknologi reinforcement learning (RL). Yakni, teknik machine learning yang sangat cocok untuk pembelajaran algoritma kendaraan swakemudi.

"Balap virtual ini terbuka untuk diikuti oleh partisipan yang belum memiliki pengetahuan ML (machine learning) sebelumnya, atau mereka yang sekadar ingin bereksperimen dengan ML untuk pertama kalinya," paparnya.

Di Indonesia, gelaran yang mengusung tema ‘Building Your Future’ ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. AWS juga bekerja sama dengan Halodoc, Bhinneka, Cloud Comrade, Trend Micro, dan Palo Alto Networks.

Mereka berbagi nilai-nilai serupa dan sangat antusias membantu memberikan pelatihan kepada SDM potensial masa depan di bidang teknologi.

“Inisiatif ini diharapkan juga akan mampu mendorong terus tumbuhnya perekonomian di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui lahirnya perempuan-perempuan tangguh yang memiliki bekal kecakapan dan keahlian di beragam bidang ilmu dan siap menyongsong masa depan,” kata Vincent.

Prof Aris Junaidi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti, Kemdikbud, juga mengapresiasi Amazon Web Services (AWS) yang secara berkelanjutan menggelar kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi dan membekali diri dengan teknologi terkini.

Pada sambutannya yang disampaikan bersamaan dengan digelarnya AWS DeepRacer tingkat nasional, Aris mengatakan, program DeepRacer Women’s League dikhususkan untuk mahasiswi berkompetisi dalam mengolah teknologi autonomous car dengan menggunakan teknologi artificial intelligence, dan machine learning serta program Build On 2020.

Ini mendorong mahasiswa untuk saling berkompetisi dalam menyelesaikan berbagai tantangan dengan membuat solusi atau prototipe aplikasi atau sistem yang dapat diimplementasikan. “Program-program ini sangat sejalan dengan kebijakan pendidikan tinggi yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa didorong dan diberi kebebasan untuk menambah kompetensi-kompetensi di luar capaian pembelajaran lulusan utama, baik belajar di dalam Prodi yang lain di perguruan tinggi yang sama atau di Prodi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda dan/atau ikut di delapan kegiatan yang betul-betul di luar kampus,” tuturnya. (Baca juga: Amien Rais Ingin Sampaikan Berita yang Mungkin Banyak Ditunggu, Partai Baru? )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3028 seconds (0.1#10.140)