Prosedur Bypass, Inovasi Atasi Gangguan Pembuluh Darah Otak
loading...

Gangguan Pembuluh Darah Otak. FOTO/ IFL SCIENCE
A
A
A
BERLIN - Stroke dan gangguan pembuluh darah otak merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan berbahaya. Salah satu prosedur yang menjadi harapan baru dalam dunia bedah saraf adalah Brain Bypass Surgery STA-MCA (Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery).
BACA JUGA - Indah Dorong Inovasi Layar Desa Ikut Kompetisi Inovasi
Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS, M.Kes., dokter spesialis bedah saraf di RS Siloam Lippo Village menjelaskan secara mendalam mengenai prosedur ini, manfaatnya, serta bagaimana operasi ini dapat menjadi solusi bagi pasien dengan risiko stroke tinggi.
STA (Superficial Temporal Artery) adalah arteri yang terletak di luar tengkorak, di sisi kepala, yang berfungsi memasok darah ke jaringan kulit kepala dan bagian luar tengkorak.
Sementara itu, MCA (Middle Cerebral Artery) adalah salah satu arteri utama di otak yang bertanggung jawab mengalirkan darah ke sebagian besar area otak besar, termasuk lobus frontal, temporal, dan parietal.
Brain Bypass Surgery, khususnya prosedur Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery (STA-MCA) bypass, adalah teknik bedah saraf yang bertujuan untuk mengalirkan darah ke otak dengan menghubungkan arteri superfisial ke arteri serebral tengah.
“Operasi bypass STA-MCA ini merupakan solusi bagi pasien yang mengalami penyumbatan atau gangguan aliran darah ke otak, di mana metode lain tidak lagi efektif.” jelasProf. Julius
Beberapa kondisi yang menjadi indikasi untuk operasi ini meliputi stroke iskemik berulang dan aneurisma kompleks yang tidak dapat diatasi dengan metode konvensional. Keunggulan prosedur ini adalah dapat meningkatkan suplai darah ke otak secara signifikan dan mencegah risiko stroke berulang.
Tidak semua pasien dapat menjalani prosedur bypass langsung. “Kami mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia pasien, kondisi pembuluh darah, serta luasnya penyumbatan,” jelas Prof. Julius. Operasi ini dapat dilakukan pada pasien dewasa dan anak-anak dengan kondisi penyempitan pembuluh darah lainnya.
Bagi pasien dengan arteri yang sangat kecil, bypass langsung mungkin tidak memungkinkan. “Dalam kasus seperti ini, kami menggunakan indirect bypass, yang melibatkan stimulasi pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan suplai darah ke otak secara bertahap,” kata Prof. Julius. Teknik ini lebih umum digunakan pada pasien di mana pembuluh darahnya terlalu kecil untuk dilakukan anastomosis langsung.
Salah satu teknik yang digunakan dalam indirect bypass adalah EDMAPS (Ensefalo Duro Myo Arterio Pericranial Synangiosis). “Teknik ini melibatkan penggunaan jaringan otot dan periosteum yang ditempatkan di atas permukaan otak untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru secara bertahap,” jelas Prof. Julius.
Teknik ini menjadi pilihan utama bagi pasien dengan kondisi pembuluh darah yang terlalu kecil untuk dilakukan bypass langsung.
BACA JUGA - Indah Dorong Inovasi Layar Desa Ikut Kompetisi Inovasi
Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS, M.Kes., dokter spesialis bedah saraf di RS Siloam Lippo Village menjelaskan secara mendalam mengenai prosedur ini, manfaatnya, serta bagaimana operasi ini dapat menjadi solusi bagi pasien dengan risiko stroke tinggi.
STA (Superficial Temporal Artery) adalah arteri yang terletak di luar tengkorak, di sisi kepala, yang berfungsi memasok darah ke jaringan kulit kepala dan bagian luar tengkorak.
Sementara itu, MCA (Middle Cerebral Artery) adalah salah satu arteri utama di otak yang bertanggung jawab mengalirkan darah ke sebagian besar area otak besar, termasuk lobus frontal, temporal, dan parietal.
Brain Bypass Surgery, khususnya prosedur Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery (STA-MCA) bypass, adalah teknik bedah saraf yang bertujuan untuk mengalirkan darah ke otak dengan menghubungkan arteri superfisial ke arteri serebral tengah.
“Operasi bypass STA-MCA ini merupakan solusi bagi pasien yang mengalami penyumbatan atau gangguan aliran darah ke otak, di mana metode lain tidak lagi efektif.” jelasProf. Julius
Beberapa kondisi yang menjadi indikasi untuk operasi ini meliputi stroke iskemik berulang dan aneurisma kompleks yang tidak dapat diatasi dengan metode konvensional. Keunggulan prosedur ini adalah dapat meningkatkan suplai darah ke otak secara signifikan dan mencegah risiko stroke berulang.
Tidak semua pasien dapat menjalani prosedur bypass langsung. “Kami mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia pasien, kondisi pembuluh darah, serta luasnya penyumbatan,” jelas Prof. Julius. Operasi ini dapat dilakukan pada pasien dewasa dan anak-anak dengan kondisi penyempitan pembuluh darah lainnya.
Bagi pasien dengan arteri yang sangat kecil, bypass langsung mungkin tidak memungkinkan. “Dalam kasus seperti ini, kami menggunakan indirect bypass, yang melibatkan stimulasi pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan suplai darah ke otak secara bertahap,” kata Prof. Julius. Teknik ini lebih umum digunakan pada pasien di mana pembuluh darahnya terlalu kecil untuk dilakukan anastomosis langsung.
Salah satu teknik yang digunakan dalam indirect bypass adalah EDMAPS (Ensefalo Duro Myo Arterio Pericranial Synangiosis). “Teknik ini melibatkan penggunaan jaringan otot dan periosteum yang ditempatkan di atas permukaan otak untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru secara bertahap,” jelas Prof. Julius.
Teknik ini menjadi pilihan utama bagi pasien dengan kondisi pembuluh darah yang terlalu kecil untuk dilakukan bypass langsung.
(wbs)
Lihat Juga :