Android Murah? Awas Jebakan! 1 Juta Perangkat Android Disusupi Badbox 2.0!

Jum'at, 07 Maret 2025 - 14:11 WIB
loading...
Android Murah? Awas...
Badbox 2.0 adalah ancaman nyata bagi keamanan pengguna perangkat Android di seluruh dunia. Foto: Gemini AI
A A A
JAKARTA - Ancaman berbahaya kembali mengintai jutaan pengguna perangkat Android. Riset terbaru mengungkap setidaknya satu juta perangkat Android murah, mulai dari TV box hingga sistem infotainment mobil, telah disusupi backdoor rahasia yang memungkinkan pelaku kejahatan siber melakukan penipuan iklan dan berbagai aksi ilegal lainnya.

Ekosistem Badbox 2.0 yang berbasis di Tiongkok kini memperluas jaringan kejahatan mereka dengan taktik yang lebih canggih dan sulit dideteksi.

Human Security, perusahaan keamanan siber, mengungkapkan temuan mengejutkan ini secara eksklusif kepada WIRED.

“Setidaknya satu juta perangkat Android, termasuk TV box, tablet, proyektor, dan sistem infotainment mobil, telah terinfeksi malware yang mengubah mereka menjadi botnet yang dikendalikan oleh penjahat siber. Perangkat-perangkat yang terinfeksi ini digunakan untuk berbagai macam penipuan iklan dan layanan proxy residensial, yang memungkinkan operator mereka menggunakan koneksi internet korban untuk merutekan dan menyamarkan lalu lintas web,”.

Gavin Reid, Chief Information Security Officer Human Security, menjelaskan, semua ini terjadi tanpa sepengetahuan pengguna yang membeli perangkat tersebut hanya untuk menonton Netflix atau kebutuhan lainnya.

“Penipuan iklan, termasuk penipuan klik, terjadi di balik layar, dan cara utama mereka menguangkan jutaan perangkat ini adalah dengan menjual kembali layanan proxy. Korban tidak tahu bahwa mereka menjadi proxy, mereka tidak pernah setuju untuk menjadi layanan proxy,”.

Badbox 2.0: Evolusi Ancaman yang Lebih Berbahaya

Badbox 2.0 menunjukkan pergeseran taktik yang signifikan dari kampanye Badbox asli. Jika sebelumnya penjahat siber menyusupkan backdoor pada firmware perangkat sebelum sampai ke tangan konsumen, kini mereka menggunakan malware tingkat perangkat lunak yang disebarkan melalui taktik umum seperti drive-by downloads, di mana korban secara tidak sengaja mengunduh malware tanpa menyadarinya.

“Kami melihat empat jenis modul penipuan yang berbeda—dua modul penipuan iklan, satu penipuan klik palsu, dan satu jaringan proxy residensial—tetapi ini dapat diperluas. Jadi, Anda dapat membayangkan bagaimana, jika waktu berlalu dan mereka dapat mengembangkan lebih banyak modul, mungkin menjalin lebih banyak hubungan, ada peluang untuk memiliki modul tambahan,” beber Lindsay Kaye, Vice President of Threat Intelligence Human Security.

Skala Operasi yang Masif dan Keterkaitan dengan China

Fyodor Yarochkin, Senior Threat Researcher Trend Micro, yang berkolaborasi dalam investigasi Badbox 2.0, mengungkapkan bahwa skala operasi sangat besar. “Ada hingga satu juta perangkat online untuk setiap grup, dan ini hanyalah jumlah perangkat yang saat ini terhubung ke platform mereka. Jika Anda menghitung semua perangkat yang mungkin memiliki muatan mereka, jumlahnya mungkin melebihi beberapa juta."

Yarochkin menambahkan bahwa banyak grup yang terlibat dalam kampanye ini tampaknya memiliki hubungan dengan perusahaan periklanan dan pemasaran pasar abu-abu di China.


Upaya Penanggulangan dan Peringatan bagi Konsumen

Human Security, Trend Micro, dan Google telah bekerja sama dengan Shadow Server untuk melumpuhkan sebanyak mungkin infrastruktur Badbox 2.0 dengan cara sinkholing botnet, sehingga pada dasarnya mengirimkan lalu lintas dan permintaan instruksi ke dalam kekosongan. Namun, para peneliti memperingatkan bahwa mengungkap Badbox 2.0 tidak akan secara permanen mengakhiri aktivitas ini.

Yarochkin memberikan peringatan bagi konsumen jika harga perangkat terlalu murah, Anda harus siap bahwa mungkin ada beberapa kejutan tambahan yang tersembunyi di dalam perangkattersebut.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perbedaan Android TV...
Perbedaan Android TV dan Smart TV Biasa, Wajib Tahu!
Asyik, Vision+ Kini...
Asyik, Vision+ Kini Hadir di TV Coocaa Berbasis Coolita OS
Smart TV iFFALCON Hadir...
Smart TV iFFALCON Hadir di Indonesia, Sasar Anak Muda dengan Pengalaman Tak Terbatas
Jajaran Teknologi Baru...
Jajaran Teknologi Baru yang Digunakan di TV Android
Berteknologi AI dengan...
Berteknologi AI dengan Gambar Jernih, TCL Series Q6 Google TV Diluncurkan
Indonesia Bersiap Migrasi...
Indonesia Bersiap Migrasi ke TV Digital, TCL Luncurkan Layanan Berkonsep Digital
Hisense Luncurkan Televisi...
Hisense Luncurkan Televisi Berteknologi Dolby Vision HDR
Coocaa Rilis Android...
Coocaa Rilis Android TV S7G Termurah, Hanya Rp2,7 Juta
Home Projector BenQ...
Home Projector BenQ 4K dapat Dukungan Teknologi Android TV
Rekomendasi
12 Poin Efisiensi Anggaran...
12 Poin Efisiensi Anggaran Kemenag, Nomor 11 Perjalanan Dinas Menag-Wamenag Pakai Kelas Ekonomi
4 Perempuan Arab Cantik...
4 Perempuan Arab Cantik yang Mendorong Perubahan di Berbagai Bidang, Salah Satunya Putri Penguasa Sharjah di UEA
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Senin 10 Maret 2025/910 Ramadan 1446 H
Berita Terkini
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
4 jam yang lalu
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
7 jam yang lalu
Apple Umumkan Tunda...
Apple Umumkan Tunda Sematkan Fitur AI di Siri
10 jam yang lalu
Konten Telegram Kini...
Konten Telegram Kini Bisa Disebar lewat Google Cast
11 jam yang lalu
Microsoft Gabungkan...
Microsoft Gabungkan xAI, Meta, dan DeepSeek demi CoPilot
14 jam yang lalu
Cara Menonaktifkan Mode...
Cara Menonaktifkan Mode Aman Samsung yang Paling Mudah Dicoba
16 jam yang lalu
Infografis
Respons Kemlu Soal Relokasi...
Respons Kemlu Soal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved