Ngos-ngosan Hadapi Gempuran AI China, Nvidia Ngadu ke Donald Trump
loading...
![Ngos-ngosan Hadapi Gempuran...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/02/07/207/1526893/ngosngosan-hadapi-gempuran-ai-china-nvidia-ngadu-ke-donald-trump-thy.webp)
Bos Nvidia dan Donald Trump. FOTO/ Patronlardunyasi
A
A
A
WAHYU BUDI SANTOSO - Kehadiran AI China seperti DeepSeek dan Alibaba Qwen membuat OpenAI dan Google Gemini ngos-ngosan menghadapi gempuran tersebut.
DeepSeek mampu membuat chatbot AI tanpa menggunakan cip H100 Nvidia yang pengiriman ekspornya ke China diblokir oleh Amerika.
Jensen Huang, CEO produsen chip kecerdasan buatan (AI) raksasa, Nvidia, bertemu dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan berlangsung ketika perusahaan tersebut mengalami pekan perdagangan yang sulit di Wall Street karena persaingan dengan China dan ancaman pengenaan tarif terhadap semikonduktor.
Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif terhada chip komputer yang diimpor ke Amerika Serikat. Langkah itu akan berdampak besar terhadap bisnis Nvidia yang bergantung pada komponen impor, terutama dari Taiwan.
“Pertemuan yang bagus, tetapi pada akhirnya kami akan mengenakan tarif pada produk chip,” kata Trump kepada wartawan usai.
Mengapa Sulit untuk Halangi DeepSeek agar tidak Memanfaatkan Kecerdasan Buatan AS
Chip paling canggih buatan Nvidia menghadapi pembatasan ekspor Amerika ke pasar utama ke China, sebagai bagian dari upaya Washington untuk memperlambat kemajuan saingannya dalam teknologi strategis di Asia.
Kebijakan tersebut mendapat sorotan minggu ini ketika perusahaan rintisan China, DeepSeek mengadopsi secara luas model AI terbarunya yang dikembangkan tanpa akses ke cip H100 Nvidia yang pengiriman ekspornya diblokir.
Setelah terobosan DeepSeek, media Amerika melaporkan pemerintahan Trump sedang menjajaki cara untuk memperluas pembatasan terhadap chip-chip Nvidia yang berkualitas.
Model AI DeepSeek memicu rontoknya saham Nvidia pada Senin (28/1) dan menyapu hampir $600 miliar (setara Rp9,8 kuadriliun) kapitalisasi pasar. Jumlah itu juga menandai kerugian terbesar dalam satu hari sepanjang sejarah di Wall Street.
mp dan membahas kebijakan semikonduktor dan AI,” kata juru bicara Nvidia.
"Jensen dan presiden membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan AI."
Huang, tidak hadir dalam pelantikan Trump pada 20 Januari lalu. Nvidia sendiri merupakan salah satu perusahaan paling bernilai di dunia akibat hiruk-pikuk AI.
Mark Zuckerberg, Jeff Bezos dan Elon Musk, yang merupakan penasihat dekat dan donor utama Trump, diberi tempat duduk utama selama upacara dan acara, dan berkontribusi pada dana pelantikan presiden.
DeepSeek mampu membuat chatbot AI tanpa menggunakan cip H100 Nvidia yang pengiriman ekspornya ke China diblokir oleh Amerika.
Jensen Huang, CEO produsen chip kecerdasan buatan (AI) raksasa, Nvidia, bertemu dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan berlangsung ketika perusahaan tersebut mengalami pekan perdagangan yang sulit di Wall Street karena persaingan dengan China dan ancaman pengenaan tarif terhadap semikonduktor.
Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif terhada chip komputer yang diimpor ke Amerika Serikat. Langkah itu akan berdampak besar terhadap bisnis Nvidia yang bergantung pada komponen impor, terutama dari Taiwan.
“Pertemuan yang bagus, tetapi pada akhirnya kami akan mengenakan tarif pada produk chip,” kata Trump kepada wartawan usai.
Mengapa Sulit untuk Halangi DeepSeek agar tidak Memanfaatkan Kecerdasan Buatan AS
Chip paling canggih buatan Nvidia menghadapi pembatasan ekspor Amerika ke pasar utama ke China, sebagai bagian dari upaya Washington untuk memperlambat kemajuan saingannya dalam teknologi strategis di Asia.
Kebijakan tersebut mendapat sorotan minggu ini ketika perusahaan rintisan China, DeepSeek mengadopsi secara luas model AI terbarunya yang dikembangkan tanpa akses ke cip H100 Nvidia yang pengiriman ekspornya diblokir.
Setelah terobosan DeepSeek, media Amerika melaporkan pemerintahan Trump sedang menjajaki cara untuk memperluas pembatasan terhadap chip-chip Nvidia yang berkualitas.
Model AI DeepSeek memicu rontoknya saham Nvidia pada Senin (28/1) dan menyapu hampir $600 miliar (setara Rp9,8 kuadriliun) kapitalisasi pasar. Jumlah itu juga menandai kerugian terbesar dalam satu hari sepanjang sejarah di Wall Street.
mp dan membahas kebijakan semikonduktor dan AI,” kata juru bicara Nvidia.
"Jensen dan presiden membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan AI."
Huang, tidak hadir dalam pelantikan Trump pada 20 Januari lalu. Nvidia sendiri merupakan salah satu perusahaan paling bernilai di dunia akibat hiruk-pikuk AI.
Mark Zuckerberg, Jeff Bezos dan Elon Musk, yang merupakan penasihat dekat dan donor utama Trump, diberi tempat duduk utama selama upacara dan acara, dan berkontribusi pada dana pelantikan presiden.
(wbs)