Senjata Beteknologi AI Bisa Ambil Keputusan untuk Membunuh Manusia

Kamis, 29 Agustus 2024 - 06:57 WIB
loading...
A A A
“Ada dukungan internasional yang luas agar permasalahan ini dapat diatasi. Hal ini seharusnya mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk melakukan negosiasi tanpa penundaan lebih lanjut,” tambah Wareham.

Ia menyampaikan seruan tersebut setelah Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres menerbitkan laporan yang menuntut agar perjanjian internasional ditandatangani untuk 'melarang sistem senjata yang berfungsi tanpa kendali manusia dan tidak mematuhi hukum kemanusiaan internasional'.

“Waktu hampir habis bagi komunitas internasional untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap masalah ini.

“Kita perlu bertindak segera untuk mempertahankan kendali manusia atas penggunaan kekuatan,” kata Guterres dalam peringatannya.

Ia berharap para pemimpin dunia akan menyepakati 'perjanjian masa depan' yang melarang pengembangan robot pembunuh pada pertemuan puncak PBB pada 22 September.

Sejauh ini, para ahli yakin LAWS telah digunakan dua kali, sekali dalam konflik dan sekali lagi dalam sesi pelatihan.

Pada tahun 2020, pasukan yang didukung pemerintah Libya mengerahkan drone Kargu-2 buatan Turki untuk memerangi milisi musuh.

Menurut laporan PBB, drone 'berburu dan menyerang' musuh dari jauh' dan memilih sasarannya sendiri.

Jumlah korban tidak diketahui namun menurut beberapa ahli, drone tersebut tidak dapat membedakan sasaran militer dan sasaran sipil.

Pada bulan Mei tahun ini, militer Amerika Serikat menguji drone otonom Triton di Libreville, Gabon dalam latihan anti-pembajakan. Ia menggunakan pemindai dan sensor beresolusi tinggi untuk mengumpulkan intelijen sendiri dan meluncurkan tindakan pencegahan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
Lenovo Hadirkan Fitur...
Lenovo Hadirkan Fitur AI di Laptop Terjangkau, Ini Buktinya!
Arab Saudi Gunakan AI...
Arab Saudi Gunakan AI untuk Cetak Penghafal Al-Quran
ChatGPT Ternyata Bisa...
ChatGPT Ternyata Bisa Stres Jika Terlalu Banyak Pertanyaan
Era Baru PC Cerdas:...
Era Baru PC Cerdas: Lenovo Aura Edition Bawa AI ke Puncak Produktivitas
Literasi AI di Indonesia:...
Literasi AI di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital
Batasi Chip AI, AS Tekan...
Batasi Chip AI, AS Tekan Jepang dan Belanda Lepaskan Perangkat China
Bikin Liburan Makin...
Bikin Liburan Makin Menyenangkan? Ini Tips Nge-prompt Pakai Galaxy AI
Rekomendasi
Gempa Bumi M5,3 Guncang...
Gempa Bumi M5,3 Guncang Maluku Malam Ini
Ahok Minta Mantan Dirut...
Ahok Minta Mantan Dirut Lainnya Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Pertamina
Diduga Bermotif Politik,...
Diduga Bermotif Politik, Israel Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Komunitas Druze di Suriah
Berita Terkini
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
3 jam yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
6 jam yang lalu
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
9 jam yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
11 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
15 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
16 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Bisa...
3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved