Dukung 5G Broadcasting, Komisi I DPR RI: Regulasinya Harus Ada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peran teknologi di industri penyiaran sangat vital. Keterlibatan teknologi menjadi keharusan agar mampu bersaing dan menghadirkan tayangan berkualitas. Salah satu inovasi terbaru yang sedang digagas adalah 5G broadcasting.
Inovasi 5G broadcasting diyakini akan menjadi solusi bagi industri penyiaran di tengah gempuran platform media sosial seperti TikTok dan YouTube. Dengan teknologi ini, siaran TV bisa diakses lewat handphone tanpa harus membayar paket data.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz menyambut baik adanya pengembangan 5G broadcasting di Indonesia. Dia juga melihat teknologi penyiaran berkembang sangat cepat. Dari TV analog, kemudian bermigrasi ke TV digital dan sekarang sudah ada 5G Broadcasting.
"Nah artinya bagaimana industri bisa bertahan mengikuti perkembangan teknologi inilah yang kemudian kita atur dalam sebuah ekosistem, regulasinya harus ada. Kemudian juga penjelasan ataupun sosialisasi tentang teknologi ini harus dilakukan. Karena tidak hanya terkait dengan teman-teman industri TV, tapi ya penontonnya juga harus diedukasi, ketika kita masuk ke babak teknologi baru yaitu 5G Broadcasting,” ujar Meutya Hafidz dalam acara ATVSI Business Forum ‘5G Broadcasting: Challenge & Opportunity’, Selasa (30/7/2024).
Meutya menambahkan, transisi ini masih terus dikaji agar semua pihak dapat merasakan manfaatnya. Artinya, penonton akan mendapat tayangan terbaik, kontennya lebih interaktif, dan lebih banyak. Di sisi lain, pelaku industri penyiaran bisa survive di tengah gempuran begitu banyak teknologi baru yang memberikan siaran seperti OTT.
“Jadi itu tadi beberapa point penting dan itu tentu DPR bagaimana perannya adalah bagaimana menciptakan regulasi supaya bisa juga mendukung industri penyiaran tetap bisa tumbuh dengan baik dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat banyak,” katanya.
Lebih lanjut Meitya mengatakan bahwa perkembangan 5G ini bukan sesuatu yang mendesak. Namun tetap harus diikuti perkembangannya karena bersifat global.
“Makanya mau enggak mau kita harus mengikuti perkembangan teknologi dan di saat yang bersamaan juga manfaatnya banyak. Misalnya lebih interaktif, lebih luas memberikan konten-konten, penyebaran konten lebih efisien dan kualitas gambar yang jauh lebih baik, penundaan informasi yang semakin minim, jadi artinya lebih cepat,” tutur Meutya.
Inovasi 5G broadcasting diyakini akan menjadi solusi bagi industri penyiaran di tengah gempuran platform media sosial seperti TikTok dan YouTube. Dengan teknologi ini, siaran TV bisa diakses lewat handphone tanpa harus membayar paket data.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz menyambut baik adanya pengembangan 5G broadcasting di Indonesia. Dia juga melihat teknologi penyiaran berkembang sangat cepat. Dari TV analog, kemudian bermigrasi ke TV digital dan sekarang sudah ada 5G Broadcasting.
"Nah artinya bagaimana industri bisa bertahan mengikuti perkembangan teknologi inilah yang kemudian kita atur dalam sebuah ekosistem, regulasinya harus ada. Kemudian juga penjelasan ataupun sosialisasi tentang teknologi ini harus dilakukan. Karena tidak hanya terkait dengan teman-teman industri TV, tapi ya penontonnya juga harus diedukasi, ketika kita masuk ke babak teknologi baru yaitu 5G Broadcasting,” ujar Meutya Hafidz dalam acara ATVSI Business Forum ‘5G Broadcasting: Challenge & Opportunity’, Selasa (30/7/2024).
Meutya menambahkan, transisi ini masih terus dikaji agar semua pihak dapat merasakan manfaatnya. Artinya, penonton akan mendapat tayangan terbaik, kontennya lebih interaktif, dan lebih banyak. Di sisi lain, pelaku industri penyiaran bisa survive di tengah gempuran begitu banyak teknologi baru yang memberikan siaran seperti OTT.
“Jadi itu tadi beberapa point penting dan itu tentu DPR bagaimana perannya adalah bagaimana menciptakan regulasi supaya bisa juga mendukung industri penyiaran tetap bisa tumbuh dengan baik dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat banyak,” katanya.
Lebih lanjut Meitya mengatakan bahwa perkembangan 5G ini bukan sesuatu yang mendesak. Namun tetap harus diikuti perkembangannya karena bersifat global.
“Makanya mau enggak mau kita harus mengikuti perkembangan teknologi dan di saat yang bersamaan juga manfaatnya banyak. Misalnya lebih interaktif, lebih luas memberikan konten-konten, penyebaran konten lebih efisien dan kualitas gambar yang jauh lebih baik, penundaan informasi yang semakin minim, jadi artinya lebih cepat,” tutur Meutya.
(msf)