Bak Drama Korea, Peretas PDNS 2 Brain Chiper Bilang Gini ke Kominfo

Selasa, 09 Juli 2024 - 09:16 WIB
loading...
Bak Drama Korea, Peretas...
Brain Chiper memastikan bahwa kunci yang mereka berikan ke Kominfo aman dan sudah menghapus jejak digital mereka. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kelompok peretas Brain Chiper yang berhasil membobol Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sudah memberikan "kunci" (enkripsi) secara gratis. Kunci tersebut ditujukan untuk membuka data yang "tersandera" menggunakan ransomware LockBit 3.0.

Mantan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan sebelumnya mengungkapkan bahwa uji coba kunci tersebut berhasil. Namun, ia tak memiliki informasi lebih lanjut apakah itu akan digunakan untuk membebaskan data-data PDNS 2 yang tersandra.

Merasa kunci yang diberikan belum juga digunakan, Brain Chiper kemudian memberikan penguman kembali. Mereka menyatakan bahwa kunci tersebut aman digunakan dan dipastikan dapat membuka data di PDNS 2 yang terenkripsi.

Kelompok peretas itu pun memberikan beberapa poin pernyataan kepada pemerintah Indonesia. Diungkapkan bahwa data-data yang mereka curi sudah dilenyapkan.

•Brain Chiper tidak akan menunggu tanggapan dari pusat data.

•Kami yakin kunci dekripsi berfungsi dan spesialis lokal dapat memulihkan data.

•Kami mengklaim telah menghapus semua data yang mereka miliki, termasuk database, log, dan email.

•Kami menegaskan bahwa mereka telah mendapatkan kepercayaan semua orang dengan melakukan hal tersebut.

•Kami memperingatkan bahwa siapa pun yang mencoba menjual data atas nama mereka adalah penipu.

•Semua komunikasi harus melalui “Area Klien” atau email yang ditentukan.

•Kami menyatakan bahwa inilah waktunya untuk move on.

Seperti dikatakan Semuel, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bersama BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Cyber Crime, telah melakukan uji coba kunci tersebut pada spesimen yang mereka ambil dari PDNS 2.

Baca Juga: Dirjen Aptika Kominfo Mundur!

Dalam pengujian tersebut kunci yang diberikan dapat membuka enkripsi data tersebut. Namun, Kominfo dan pihak terkait masih waspada terhadap serangan lain yang kemungkinan muncul dari penggunaankuncitersebut.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0756 seconds (0.1#10.140)