Rahasia Foto Low Light & Zoom 100x di Galaxy S24 Ultra, Gimmick atau Bermanfaat?

JAKARTA - Lewat fitur Galaxy AI dan kamera baru, Samsung mengklaim Galaxy S24 Ultra punya kemampuan sangat baik untuk memotret di kondisi pencahayaan rendah. Bagaimana faktanya?

Galaxy S24 Ultra, smartphone seri S tertinggi Samsung, dibanderol mulai Rp21.999.000 (12/256GB). Dengan harga yang cukup tinggi itu, Samsung mengklaim bisa memberikan pengalaman yang berbeda terkait fotografi di HP.

SINDONews berkesempatan untuk mencoba langsung kamera Galaxy S24 Ultra di berbagai kondisi. Mulai low light atau pencahayaan rendah, hingga membidik objek jarak jauh.

Fotografer Anton Suseno yang juga pemilik akun instagram @antonn.sky memberikan sejumlah tips untuk memotret menggunakan Galaxy S24 Ultra di kondisi minim cahaya.

“Pertama, kita harus tahu apa yang ingin kita rekam. Termasuk angle-nya dari sisi mana. Lalu, lock atau tahan fokusnya hingga berwarna kuning. Terakhir, usahakan tangan jangan sampai goyang. Bisa tahan nafas beberapa detik saat menekan tombol shutter,” ungkapnya.

Berkreasi dengan Cahaya

Lokasi pengujian foto low light ada di Imagispace, di area Indonesia Design District (IDD), PIK 2. Perpaduan warna-warni cahaya di kondisi yang sangat gelap jelas menantang untuk bisa mengabadikan foto yang tidak ngeblur.

Tapi, sekaligus menciptakan ruang untuk merekam foto yang dramatis. Untungnya, Anton ikut memberikan panduan terkait angle foto yang menarik.

Memang butuh waktu bagi SINDONews untuk bisa menghasilkan foto yang tajam. Praktisnya, dengan menekan tombol fokus dan menahannya, kita bisa lebih mudah untuk mengatur aperture yang menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk.

Fitur lain yang bisa dimanfaatkan adalah mode Nightography. Memang terasa sekali bagaimana Galaxy AI di Galaxy S24 Ultra bekerja keras untuk membuat foto tetap tajam dan tidak ngeblur.

Salah satu hal yang menarik, adalah lensa kamera di Galaxy S24 Ultra berfungsi cukup di kondisi pencahayaan rendah. Buktinya, SINDONews tetap bisa memotret dengan tajam menggunakan wide angle kendati di cahaya redup.

Ini membuat kreatifitas terbuka lebar. Hanya saja, memang perlu waktu lebih lama untuk terbiasa dengan banyaknya fitur di kamera Galaxy S24 Ultra, serta menentukan kemampuan terbaik HP tersebut.

Kesimpulannya, faktor seperti ukuran piksel 60 persen lebih besar, pemrosesan AI, OIS dan dedicated ISP Block yang bekerja simultan membuat perbedaan terasa dalam hal kejernihan gambar, detail dan noise.

Eksplorasi 100x Zoom

Galaxy S24 Ultra memakai kamera utama 200 MP, lensa telephoto 10 MP, kamera ultra-wide 12 MP, serta yang baru kamera telephoto periskop. Kamera periskopnya memakai lensa 5x optical Zoom 50 MP Adaptive Pixel.

Dampaknya, kemampuan zoom optik lebih baik di 1x, 2x, 3x, 5x, maupun 10x. Termasuk juga hasil zoom hingga 100x yang sudah disematkan fitur Enhance Digital Zoom dan image Processing AI.


Ini dirasakan SINDONews saat memotret berbagai objek di Land’s End, PIK 2. Lensa 5x optical zoom 50 MP memang bisa mempertahankan kualitas gambar di berbagai perbesaran. Ini memudahkan pengguna untuk memotret dari berbagai angle, bahkan yang tidak terpikir sebelumnya.

Kemudian, kualitas foto 100x zoom pun juga dirasakan jauh lebih baik. Tidak lagi penuh noise, tapi benar-benar bisa dipakai dan layak diposting jadi Story di Instagram.


Dan memang mengasyikkan untuk berburu beragam obyek unik dari jarak jauh. Seperti sedang menggenggam lensa tele. Mulai dari burung, pesawat terbang yang melintas, hingga manusia. Ini yang membuat Galaxy S24 Ultra berbeda dengan kompetitornya.

Hanya saja, catatan SINDONews adalah ketika dibandingkan dengan iPhone 14 Pro Max, memang terasa sekali peran AI di Galaxy S24 Ultra untuk “merapihkan” gambar sangat kental.

Alhasil, di beberapa kondisi, gambar telihat oversaturated atau terlalu tinggi saturasinya dan malahtidakalami.