Dikabarkan Diserang Hacker, PT KAI Pastikan Sistem IT Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) membantah kabar yang menyebutkan bahwa sistem IT mereka terkena ransomware akibat serangan hacker. Dengan demikian, baik operasional layanan maupun data pelanggan tetap aman.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu yang tidak benar tersebut.
"Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik," katanya, Selasa (16/1/2024).
Sebelumnya, beredar kabar sistem IT KAI telah terkena ransomware yang menyebabkan data sensitif karyawan dan pelanggan terancam disebarkan. Isu ini pertama kali diungkap oleh akun media sosial X, @TodayCyberNews.
Disebutkan para hacker meminta uang tebusan agar data yang berhasil dicuri tetap aman. Namun negosiasi tersebut belum juga direspons dan para penjahat mengancam akan membocorkan data jika dalam 15 hari KAI tidak memenuhi tuntutan.
Joni menegaskan operasional layanan dan keamanan data pelanggan PT KAI dijamin aman. Hal itu lantaran PT KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," kata Joni.
Sehubungan dengan isu yang beredar, Joni menyebut akan bekerja sama dengan Polri untuk mengungkap kasus ini. Dia juga menegaskan PT KAI tidak akan tunduk pada kejahatan pemerasan.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu yang tidak benar tersebut.
"Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik," katanya, Selasa (16/1/2024).
Sebelumnya, beredar kabar sistem IT KAI telah terkena ransomware yang menyebabkan data sensitif karyawan dan pelanggan terancam disebarkan. Isu ini pertama kali diungkap oleh akun media sosial X, @TodayCyberNews.
Disebutkan para hacker meminta uang tebusan agar data yang berhasil dicuri tetap aman. Namun negosiasi tersebut belum juga direspons dan para penjahat mengancam akan membocorkan data jika dalam 15 hari KAI tidak memenuhi tuntutan.
Joni menegaskan operasional layanan dan keamanan data pelanggan PT KAI dijamin aman. Hal itu lantaran PT KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," kata Joni.
Sehubungan dengan isu yang beredar, Joni menyebut akan bekerja sama dengan Polri untuk mengungkap kasus ini. Dia juga menegaskan PT KAI tidak akan tunduk pada kejahatan pemerasan.
(msf)