Proyek 'Nanniwan' Jadi Perisai Huawei Hindari Produk Berteknologi Amerika
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Banyak yang tahu Huawei karena smartphone -nya. Tetapi mereka yang mengikuti apa yang terjadi di dunia teknologi mengetahui bahwa merek memiliki berbagai macam produk. Mulai dari headphone nirkabel, smartband dan diakhiri dengan stasiun 5G dan solusi mengemudi otonom. (Baca juga: Chip Huawei Kirin 1020 5nm Lebih Besar dan Mahal Dibanding Apple A14 )
Namun hanya sedikit orang yang tahu bahwa larangan Amerika untuk menggunakan produk yang dibuat di AS hanya mengacu pada produk layar kecil. Untuk melindungi diri dari pembatasan lebih lanjut dan mempromosikan produk non-layar kecil, Huawei telah meluncurkan proyek 'Nanniwan'. Proyek tersebut guna menghindari produk yang mengandung teknologi Amerika.
Menurut laporan itu, Huawei mempercepat kemajuan laptop dan bisnis layar pintar. Dua kategori produk ini tidak termasuk teknologi Amerika. Untuk diketahui pada pertengahan Agustus ini, Huawei akan merilis produk laptop baru.
Pada saat yang sama, kita proyek ini akan merujuk pada produk Honor juga. Dan kita tahu bahwa Honor akan merilis laptop gaming atau notebook berkinerja tinggi pada bulan ini. Jadi kemungkinan besar, kedua produk ini akan dimasukkan dalam proyek Nanniwan terlebih dahulu.
Laptop Gaming Pertama dari Huawei dan Honor
Kepala Honor, Zhao Ming, telah berulang kali mencatat bahwa segmen laptop gaming menarik bagi perusahaan. Secara khusus, inilah salah satu komentarnya. "Mereka sudah direncanakan untuk waktu yang lama, dan itu bagus untuk mengasah 'pedang' selama beberapa tahun. Karena butuh beberapa tahun untuk mengembangkan produk baru, itu berarti Huawei akan dapat menawarkan sesuatu yang menarik," kata Zhao Ming seperti disitat Giz China.
Akhirnya, publik gamer akan memiliki alternatif untuk laptop gaming MSI dan ASUS. Catatannya perangkat bakal lebih menarik dan relatif murah ketimbang pemain lama.
Dalam hal perangkat keras, laptop baru dapat mencakup prosesor Intel Core H generasi ke-10 dan prosesor AMD Ryzen 4000H, serta video-card GeForce RTX 20.
Patut diakui, kedua perusahaan telah berhasil meluncurkan banyak produk laptop lain yang ditenagai oleh prosesor Intel dan AMD. Dan meskipun merek-merek ini telah beralih ke Ryzen SoCs baru-baru ini, Giz China yakin di masa depan akan ada lebih banyak model dengan chip ini.
Namun hanya sedikit orang yang tahu bahwa larangan Amerika untuk menggunakan produk yang dibuat di AS hanya mengacu pada produk layar kecil. Untuk melindungi diri dari pembatasan lebih lanjut dan mempromosikan produk non-layar kecil, Huawei telah meluncurkan proyek 'Nanniwan'. Proyek tersebut guna menghindari produk yang mengandung teknologi Amerika.
Menurut laporan itu, Huawei mempercepat kemajuan laptop dan bisnis layar pintar. Dua kategori produk ini tidak termasuk teknologi Amerika. Untuk diketahui pada pertengahan Agustus ini, Huawei akan merilis produk laptop baru.
Pada saat yang sama, kita proyek ini akan merujuk pada produk Honor juga. Dan kita tahu bahwa Honor akan merilis laptop gaming atau notebook berkinerja tinggi pada bulan ini. Jadi kemungkinan besar, kedua produk ini akan dimasukkan dalam proyek Nanniwan terlebih dahulu.
Laptop Gaming Pertama dari Huawei dan Honor
Kepala Honor, Zhao Ming, telah berulang kali mencatat bahwa segmen laptop gaming menarik bagi perusahaan. Secara khusus, inilah salah satu komentarnya. "Mereka sudah direncanakan untuk waktu yang lama, dan itu bagus untuk mengasah 'pedang' selama beberapa tahun. Karena butuh beberapa tahun untuk mengembangkan produk baru, itu berarti Huawei akan dapat menawarkan sesuatu yang menarik," kata Zhao Ming seperti disitat Giz China.
Akhirnya, publik gamer akan memiliki alternatif untuk laptop gaming MSI dan ASUS. Catatannya perangkat bakal lebih menarik dan relatif murah ketimbang pemain lama.
Dalam hal perangkat keras, laptop baru dapat mencakup prosesor Intel Core H generasi ke-10 dan prosesor AMD Ryzen 4000H, serta video-card GeForce RTX 20.
Patut diakui, kedua perusahaan telah berhasil meluncurkan banyak produk laptop lain yang ditenagai oleh prosesor Intel dan AMD. Dan meskipun merek-merek ini telah beralih ke Ryzen SoCs baru-baru ini, Giz China yakin di masa depan akan ada lebih banyak model dengan chip ini.
(iqb)