Motorola Tampilkan Ponsel Layar Lentur yang Bisa Dililitkan di Pergelangan Tangan, Ini Kecanggihannya
loading...
A
A
A
SCHAUMBURG - Motorola menampil konsep baru ponsel lipat yang dililitkan di pergelangan tangan seperti gelang dan dapat berubah warna agar sesuai dengan pakaian penggunanya. Perangkat ini dijuluki smartphone wearable pertama di dunia, menampilkan ponsel full HD+ 6,9 inci dengan layar yang dapat melingkari pergelangan tangan seperti gelang.
Bahkan ponsel full HD+ berukuran 6,9 inci dapat ditekuk menjadi dudukan atau gelangnya sendiri. Perangkat wearable ini memiliki AI yang akan membantu mencocokkan 'e-bangle' dengan pakaian penggunanya.
Motorola dan perusahaan induknya Lenovo minggu ini dengan Konsep Tampilan Adaptif baru yang mampu membuat ponsel berfungsi jam tangan pintar yang fleksibel. Ponsel lentur ini didukung kain oranye yang dihubungkan ke tali pergelangan tangan bermagnet.
Perangkat ini menyesuaikan dengan layar 4,6 inci, saat pengguna membengkokkan bagian perangkat, sehingga mengubah ponsel bisa berdiri sendiri. Motorola memamerkan tampilan ponsel adaptif layar lentur ini di ajang Lenovo Tech World '23.
Pimpinan Riset Inovasi Motorola, Lexi Valasek, menunjukkan aplikasi AI yang modis dari konsep ponsel lentur baru tersebut. “Perangkat baru tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen kami,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Kamis (26/10/2023).
Valasek menyiratkan bahwa perangkat wearable yang agak besar ini hanya dimaksudkan untuk membantu menjaga pengguna tetap 'handsfree' dalam keadaan darurat. Tidak ada indikasi bahwa perangkat ini dapat menggantikan jam tangan olahraga pelacak kebugaran yang lebih kokoh.
Beberapa pengamat industri juga mencatat bahwa perangkat tersebut tampaknya merupakan kemajuan signifikan pada desain 'clamshell' yang dapat dilipat. Konsep ini mungkin telah disempurnakan oleh Motorola dengan Motorola Edge 40 Pro.
Aksesori pintar yang jangly ini, jika dilihat dari presentasi Motorola, lebih merupakan cara mencolok untuk mempromosikan fitur AI baru. “Pengalaman ponsel cerdas modern sedang mengalami perubahan transformatif, dengan AI sebagai pusatnya,” kata Motorola.
AI yang membantu mengubah ponsel Anda menjadi pemindai dokumen seluler, dan yang menutupi privasi layar hanyalah salah satu fitur baru yang dijanjikan. “Motorola berupaya membawa AI-nya ke tingkat yang lebih tinggi dengan menampilkan inovasi perangkat keras yang fleksibel,” kata Motorola.
Bahkan ponsel full HD+ berukuran 6,9 inci dapat ditekuk menjadi dudukan atau gelangnya sendiri. Perangkat wearable ini memiliki AI yang akan membantu mencocokkan 'e-bangle' dengan pakaian penggunanya.
Motorola dan perusahaan induknya Lenovo minggu ini dengan Konsep Tampilan Adaptif baru yang mampu membuat ponsel berfungsi jam tangan pintar yang fleksibel. Ponsel lentur ini didukung kain oranye yang dihubungkan ke tali pergelangan tangan bermagnet.
Perangkat ini menyesuaikan dengan layar 4,6 inci, saat pengguna membengkokkan bagian perangkat, sehingga mengubah ponsel bisa berdiri sendiri. Motorola memamerkan tampilan ponsel adaptif layar lentur ini di ajang Lenovo Tech World '23.
Pimpinan Riset Inovasi Motorola, Lexi Valasek, menunjukkan aplikasi AI yang modis dari konsep ponsel lentur baru tersebut. “Perangkat baru tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen kami,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Kamis (26/10/2023).
Valasek menyiratkan bahwa perangkat wearable yang agak besar ini hanya dimaksudkan untuk membantu menjaga pengguna tetap 'handsfree' dalam keadaan darurat. Tidak ada indikasi bahwa perangkat ini dapat menggantikan jam tangan olahraga pelacak kebugaran yang lebih kokoh.
Beberapa pengamat industri juga mencatat bahwa perangkat tersebut tampaknya merupakan kemajuan signifikan pada desain 'clamshell' yang dapat dilipat. Konsep ini mungkin telah disempurnakan oleh Motorola dengan Motorola Edge 40 Pro.
Aksesori pintar yang jangly ini, jika dilihat dari presentasi Motorola, lebih merupakan cara mencolok untuk mempromosikan fitur AI baru. “Pengalaman ponsel cerdas modern sedang mengalami perubahan transformatif, dengan AI sebagai pusatnya,” kata Motorola.
AI yang membantu mengubah ponsel Anda menjadi pemindai dokumen seluler, dan yang menutupi privasi layar hanyalah salah satu fitur baru yang dijanjikan. “Motorola berupaya membawa AI-nya ke tingkat yang lebih tinggi dengan menampilkan inovasi perangkat keras yang fleksibel,” kata Motorola.
(wib)