China dan Iran Produksi Chip Semikonduktor Berteknologi AI, AS Panas Dingin
loading...
A
A
A
NEW YORK - Perang dingin antara China dan Amerika Serikat semakin memanas, khususnya dengan aturan pembatasan ekspor teknologi AS ke China.
BACA JUGA - Iran dan Rusia Kompak Pakai Teknologi Ini untuk Lawan Barat
Namun, perusahaan teknologi china tidak tinggal diam dan berusaha memenuhi kebutuhan semikonduktor dengan solusi dalam negeri yang mengesankan.
Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal china, HKUST Xunfei, mengumumkan kerja sama dengan Huawei dalam upaya untuk mengatasi krisis chip.
Pendiri perusahaan, Liu Qingfeng, menyatakan bahwa Huawei telah mengembangkan GPU AI yang setara dengan A100 buatan Nvidia. Selain itu, mereka juga berencana meluncurkan model bahasa besar (LLM) yang akan bersaing dengan GPT-4.
“Perangkat keras ini akan sangat canggih dan mampu menjalankan LLM seperti GPT-3 dan GPT-4 dengan kinerja yang tinggi.” tutur Liu Qingfeng seperti dilansir SCMP, Senin (4/9/2023).
Meskipun detail spesifikasi belum diungkapkan, klaim ini menunjukkan potensi besar bagi pasar chip AI China.
Saat ini, chip A100 dari Nvidia merupakan GPU AI terbaik kedua di pasar, dengan perangkat keras Hopper menjadi yang terdepan.
Jika GPU AI China ini dapat memenuhi klaimnya, pasar china kemungkinan akan beralih ke produk dalam negeri untuk memenuhi permintaan AI mereka.
Sementara itu, HKUST Xunfei juga mengumumkan rencana meluncurkan model bahasa besar serba guna (LLM) baru pada oktober mendatang.
LLM ini akan bersaing dengan ChatGPT dan memiliki versi dalam bahasa china dan Inggris. Meskipun mengakui bahwa LLM mereka mungkin belum setara dengan chatgpt pada awalnya, mereka berambisi menempatkannya sejajar dengan GPT-4 pada paruh pertama 2024.
Kemitraan Huawei dengan iFlytek juga menjadi sorotan. Mereka berkolaborasi untuk mengembangkan mesin AI serba guna yang ditargetkan pada segmentasi pasar yang luas. Ini juga menjadi bagian dari aliansi china Mobile Metaverse Industry, yang terdiri dari merek-merek terkemuka lainnya.
Iran telah mengembangkan industri chipnya sendiri selama beberapa dekade, meskipun dihadapkan dengan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Pada tahun 2023, Iran telah mampu memproduksi chip 32-bit untuk komputer dan chip 16-bit untuk ponsel cerdas. Iran juga telah mengembangkan kapasitas untuk memproduksi chip 64-bit, tetapi teknologi ini masih dalam tahap pengembangan.
Pengembangan industri chip Iran penting bagi negara tersebut karena dapat membantunya mengurangi ketergantungannya pada impor teknologi. Industri chip juga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi Iran.
BACA JUGA - Iran dan Rusia Kompak Pakai Teknologi Ini untuk Lawan Barat
Namun, perusahaan teknologi china tidak tinggal diam dan berusaha memenuhi kebutuhan semikonduktor dengan solusi dalam negeri yang mengesankan.
Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal china, HKUST Xunfei, mengumumkan kerja sama dengan Huawei dalam upaya untuk mengatasi krisis chip.
Pendiri perusahaan, Liu Qingfeng, menyatakan bahwa Huawei telah mengembangkan GPU AI yang setara dengan A100 buatan Nvidia. Selain itu, mereka juga berencana meluncurkan model bahasa besar (LLM) yang akan bersaing dengan GPT-4.
“Perangkat keras ini akan sangat canggih dan mampu menjalankan LLM seperti GPT-3 dan GPT-4 dengan kinerja yang tinggi.” tutur Liu Qingfeng seperti dilansir SCMP, Senin (4/9/2023).
Meskipun detail spesifikasi belum diungkapkan, klaim ini menunjukkan potensi besar bagi pasar chip AI China.
Saat ini, chip A100 dari Nvidia merupakan GPU AI terbaik kedua di pasar, dengan perangkat keras Hopper menjadi yang terdepan.
Jika GPU AI China ini dapat memenuhi klaimnya, pasar china kemungkinan akan beralih ke produk dalam negeri untuk memenuhi permintaan AI mereka.
Sementara itu, HKUST Xunfei juga mengumumkan rencana meluncurkan model bahasa besar serba guna (LLM) baru pada oktober mendatang.
LLM ini akan bersaing dengan ChatGPT dan memiliki versi dalam bahasa china dan Inggris. Meskipun mengakui bahwa LLM mereka mungkin belum setara dengan chatgpt pada awalnya, mereka berambisi menempatkannya sejajar dengan GPT-4 pada paruh pertama 2024.
Kemitraan Huawei dengan iFlytek juga menjadi sorotan. Mereka berkolaborasi untuk mengembangkan mesin AI serba guna yang ditargetkan pada segmentasi pasar yang luas. Ini juga menjadi bagian dari aliansi china Mobile Metaverse Industry, yang terdiri dari merek-merek terkemuka lainnya.
Iran telah mengembangkan industri chipnya sendiri selama beberapa dekade, meskipun dihadapkan dengan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Pada tahun 2023, Iran telah mampu memproduksi chip 32-bit untuk komputer dan chip 16-bit untuk ponsel cerdas. Iran juga telah mengembangkan kapasitas untuk memproduksi chip 64-bit, tetapi teknologi ini masih dalam tahap pengembangan.
Pengembangan industri chip Iran penting bagi negara tersebut karena dapat membantunya mengurangi ketergantungannya pada impor teknologi. Industri chip juga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi Iran.
(wbs)