AS Takut Teknologi FOBS China Dipakai Rusia, Ini Kecanggihannya

Selasa, 29 Agustus 2023 - 10:51 WIB
loading...
A A A
Sebuah senjata yang sebentar masuk dan kemudian meninggalkan orbit tidak perlu mengikuti jalur Arktik konvensional.

China menguji yang disimpulkan oleh beberapa analis sebagai Sistem Pengeboman Orbital Fraksional (FOBS). FOBS merupakan sebuah platform yang dapat menempatkan senjata, termasuk kendaraan luncur hipersonik, di orbit rendah Bumi kemudian menyerang target di bawah orbit.

Platform semacam itu dapat mampu menghindari atau menjadi tantangan bagi sistem peringatan dini yang dimilik AS. Apalagi China juga telah menguji berbagai macam konsep senjata anti-satelit, termasuk pesawat ruang angkasa yang mampu menangkap satelit lain dan menariknya keluar dari orbit. Belum lagi rudal anti-satelit yang diluncurkan dari darat, dan senjata energi terarah seperti laser.

Sedangkan Rusia, telah dengan cepat mengembangkan dan menerjunkan persenjataan berbasis ruang angkasa dan sistem anti-satelitnya sendiri. Termasuk satelit yang dapat menembakkan proyektil ke pesawat ruang angkasa lainnya.

Pada November 2021, uji coba rudal anti-satelit Rusia menciptakan ratusan ribu fragmen puing-puing ruang angkasa yang memaksa Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melakukan manuver menghindar dari bahaya.

Beberapa dari ancaman ini menjadi begitu meluas sehingga membuat komandan kedua Angkatan Luar Angkasa AS, Jenderal David D. Thompson harus ekstrawaspada.

Kepada The Washington Post pada tahun 2021, dia mengatakan bahwa satelit AS diserang "setiap hari". Bahwa Amerika Serikat benar-benar pada titik di mana ada banyak ancaman terhadap sistem ruang angkasa.
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1757 seconds (0.1#10.140)