AS Takut Teknologi FOBS China Dipakai Rusia, Ini Kecanggihannya

Selasa, 29 Agustus 2023 - 10:51 WIB
loading...
AS Takut Teknologi FOBS...
Amerika Serikat mulai takut teknologi FOBS China dipakai Rusia, FOTO/ DAILY
A A A
BEIJING - Banyak pengamat teknologi sebut inovasi China sudah melewati Amerika Serikat (AS), sehingga jika terjadi perang negara komunis itu sudah sangat siap. Dan AS takut teknologi jatuh ke tangan Rusia.

BACA JUGA -Iran Haramkan Penggunaan Semua Teknologi Buatan Israel

Kekuatan militer China bisa menimbulkan bencana bagi AS. Sekarang saja rudal hipersonik China sudah membuat negara lain terkejut.

Menurut pakar AS dari Daily Telegraph, Nick Allen, kekuatan China tidak melulu pada rudal hipersonik.

Nick Allen menyebutkan, China kuat dalam internet. Mereka memiliki "cyber Pearl Harbor" yang akan menghapus sebagian besar kekuatan militer Amerika dalam satu pukulan.

Nick Allen menyebutkan, China kuat dalam internet. Mereka memiliki "cyber Pearl Harbor" yang akan menghapus sebagian besar kekuatan militer Amerika dalam satu pukulan.

Namun media China menjelaskan roket tersebut sebagai kendaraan luar angkasa yang dapat digunakan kembali untuk kepentingan damai.

Cuma fakta tidak bisa mengabaikan, rudal hipersonik mengorbit dunia dan menghantam dalam jarak 24 mil dari target yang dimaksudkan.

Kemampuan baru China itu terhapus dengan cepat di seluruh rencana pertahanan rudal Amerika, yang difokuskan pada ICBM gaya lama yang melengkung di atas Kutub Utara.

Seperti dilansir dari Daily Star, peluncuran China menetapkan panggung untuk penggunaan sistem pemboman orbital pecahan atau FOBS.

Sebuah senjata yang sebentar masuk dan kemudian meninggalkan orbit tidak perlu mengikuti jalur Arktik konvensional.

China menguji yang disimpulkan oleh beberapa analis sebagai Sistem Pengeboman Orbital Fraksional (FOBS). FOBS merupakan sebuah platform yang dapat menempatkan senjata, termasuk kendaraan luncur hipersonik, di orbit rendah Bumi kemudian menyerang target di bawah orbit.

Platform semacam itu dapat mampu menghindari atau menjadi tantangan bagi sistem peringatan dini yang dimilik AS. Apalagi China juga telah menguji berbagai macam konsep senjata anti-satelit, termasuk pesawat ruang angkasa yang mampu menangkap satelit lain dan menariknya keluar dari orbit. Belum lagi rudal anti-satelit yang diluncurkan dari darat, dan senjata energi terarah seperti laser.

Sedangkan Rusia, telah dengan cepat mengembangkan dan menerjunkan persenjataan berbasis ruang angkasa dan sistem anti-satelitnya sendiri. Termasuk satelit yang dapat menembakkan proyektil ke pesawat ruang angkasa lainnya.

Pada November 2021, uji coba rudal anti-satelit Rusia menciptakan ratusan ribu fragmen puing-puing ruang angkasa yang memaksa Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melakukan manuver menghindar dari bahaya.

Beberapa dari ancaman ini menjadi begitu meluas sehingga membuat komandan kedua Angkatan Luar Angkasa AS, Jenderal David D. Thompson harus ekstrawaspada.

Kepada The Washington Post pada tahun 2021, dia mengatakan bahwa satelit AS diserang "setiap hari". Bahwa Amerika Serikat benar-benar pada titik di mana ada banyak ancaman terhadap sistem ruang angkasa.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Rekomendasi
Tumpas: Premanisme Tak...
Tumpas: Premanisme Tak Laku jika Penegakan Hukum Berjalan Baik
Sinopsis Drama Korea...
Sinopsis Drama Korea Tastefully Yours, Kisah Romansa di Balik Keajaiban Kuliner
Cukai Rakyat Bisa Jadi...
Cukai Rakyat Bisa Jadi Solusi Pelaku Usaha Rokok Kecil di Madura
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved