Mirip Starlink, BuanterOne Sediakan Internet lewat Satelit ke Daerah Terpencil di Indonesia

Selasa, 15 Agustus 2023 - 15:49 WIB
loading...
Mirip Starlink, BuanterOne...
BuanterOne dirancang khusus untuk mengatasi tantangan akses internet di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Foto: PT DTP
A A A
JAKARTA - Lupakan dulu layanan Starlink milik Elon Musk, sebab ternyata Indonesia pun juga memiliki satelit yang dapat menyuplai internet hingga daerah terpencil. Namanya, BuanterOne, milik PT Dwi Tunggal Putra (DTP) sebagai penyedia layanan internet berbasis satelit di Indonesia.

BuanterOne dikenalkan di ajang internasional Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2023 belum lama ini.

Chief Executive Officer DTP Michael Alifen mengatakan, BuanterOne dirancang khusus untuk mengatasi tantangan akses internet di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia.

Michael menyebut, untuk membawa solusi akses internet ke daerah-daerah yang membutuhkan, DTP menjalin kemitraan dengan OneWeb. OneWeb sendiri merupakan perusahaan global penyedia layanan internet satelit.

“Sebagai Exclusive Master Distribution Partner OneWeb di Indonesia, DTP telah mempersiapkan semua kebutuhan untuk peluncuran layanan BuanterOne, termasuk aspek teknis dan infrastruktur,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, BuanterOne hadir untuk mengatasi kendala akses internet yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia, terutama di daerah 3T. ”Ini akan memberi pemerataan akses internet yang sangat dibutuhkan. Misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya, sejalan visi transformasi digital yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi,” beber Michael.

Mengenal Layanan Internet Satelit BuanterOne
Mirip Starlink, BuanterOne Sediakan Internet lewat Satelit ke Daerah Terpencil di Indonesia

BuanterOne sendiri menawarkan solusi akses internet berbasis satelit dengan latensi rendah. Yakni, hanya sekitar 70 ms, dan kapasitas internet mencapai 195 mbps.

Hanya saja, produk ini memang dirancang khusus untuk segmen business to business (B2B). Menurut Michael, produk tersebut meliputi Internet Service Provider (ISP) dan operator seluler yang memerlukan konektivitas seluler backhaul.

“BuanterOne kami arahkan di segmen B2B, memberi keunggulan dalam kapasitas dan latensi,” katanya.

Lantas, apa bedanya layanan BuanterOne dengan provider telekomunikasi yang sudah ada? Menurut Michael, perbedaan terbesar adalah model bisnisnya. ”Kami hanya menyasar Business to Business (B2B) di wilayah di 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Layanan BuanterOne tidak dihadirkan untuk daerah perkotaan,” katanya.

Adapun OneWeb sendiri memiliki 634 satelit di seluruh dunia. Khususnya adalah satelit-satelitnya yang beroperasi di Low Earth Orbit (LEO). Mirip dengan Starlink, OneWeb berkomitmen membawa akses internet berkualitas tinggi ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Dalam rangka meresmikan peluncuran BuanterOne, PT Dwi Tunggal Puta juga mengumumkan pembangunan Satellite Network Portal (SNP) ke-38 di dunia, terletak di Serang, Banten.

SNP#38 memiliki 18 Satellite Access Portal (SAP) atau antena stasiun bumi yang mampu menyediakan layanan internet dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah.

Proses pembangunan SNP#38 telah mencapai tahap akhir, yakni Antenna Verification Test, dan akan segera dilanjutkan dengan Hub System Commissioning.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga mengatakan, BuanterOne jadi sorotan dalam Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2023 yang mengusung tema "High Speed Low Latency Space Internet for Indonesia.

Baca Juga: Lebih dari 200 Perusahaan Akan Berpartisipasi di Pameran Teknologi IIXS 2023

“Solusi ini memberikan harapan baru bagi bisnis ISP dan pelaku bisnis di daerah-daerah 3T. Karena, memiliki potensi untuk mengatasi hambatan akses internet di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau," ujarnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Terkoneksi Satelit,...
Terkoneksi Satelit, Smartwatch dengan Teknologi Pemantau Bulan dan Matahari Diperkenalkan
Starlink Gandeng FiberStar...
Starlink Gandeng FiberStar untuk Perluas Akses Internet Satelit di Indonesia
Tersedia Mulai Juli...
Tersedia Mulai Juli 2024, Ini Spesifikasi dan Keunggulan Starlink Mini SpaceX
Internet Starlink Elon...
Internet Starlink Elon Musk Mulai Digunakan di Sumatera Utara, Begini Rinciannya
13 Teknologi Luar Angkasa...
13 Teknologi Luar Angkasa yang Kita Pakai dalam Kehidupan Sehari-hari
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Amerika Serikat Tuduh...
Amerika Serikat Tuduh Satelit China Dukung Houthi Yaman
Rekomendasi
Berencana Melancarkan...
Berencana Melancarkan Teror di Inggris, 8 Orang yang Berafiliasi dengan Iran Ditangkap
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 133: Ujian Kebesaran Hati Lingga
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Beri Pengurangan Pokok PBB-P2 Tahun 2025 secara Otomatis
Berita Terkini
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Internet Tanpa Aplikasi
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Infografis
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved