Pasca Pandemi, Inovasi Live Streaming dan Offline Terus Diminati

JAKARTA - Laporan tahunan Meta dan Bain & Company menyebut sekitar 12% penduduk di Asia Tenggara mengalihkan pandangan mereka dari belanja online ke belanja offline.

Alasan di balik pergeseran ini adalah keinginan untuk melihat, memeriksa bahkan mencoba produk secara langsung sebelum membeli serta enggan untuk membayar biaya pengiriman.

Hal ini menjadi salah satu pendukung BOLDe selalu hadir lebih dekat dengan konsumen dengan mengikuti acara- acara besar seperti Pekan Raya Jakarta ke-56

“Kami dari BOLDe pastinya sangat senang ikut serta ke 15 kalinya di event PRJ karena dapat turut andil dalam pesta rakyat berstandar internasional, BOLDe juga berharap agar perekonomian Indonesia terus bangkit pasca pandemi
Covid 19,” ujar James S. Chandra Selaku Direktur utama dari BOLDe Indonesia.

Tak hanya itu saat ini berdasarkan beberapa riset yang dilakukan, fitur livestreaming sangat digemari karena calon pembeli bisa mendapatkan informasi lengkap tentang produk incarannya dari Key Opinion Leaders (KOL) yang relevan.

Misalnya saja, untuk mengetahui bagus atau tidaknya produk kosmetik, mereka akan lebih percaya ketika menonton livestreaming dari ahli make-up yang me-review produk tersebut secara langsung.

Berdasarkan survei Twitter, produk perawatan pribadi (50 persen) adalah yang paling ingin dibeli secara online oleh pembeli online di Twitter di Indonesia. Kemudian perawatan pribadi (50 persen), pakaian/ alas kaki (49 persen), produk teknologi (33 persen), kebutuhan sehari-hari (22 persen), peralatan rumah tangga (21 persen), obat dan suplemen (14 persen) serta produk asuransi (2 persen)

Kemudian terdapat sentimen positif pada kondisi keuangan konsumen dan hal ini berdampak terhadap kebiasaan mereka berbelanja online.